Anak muda, pergilah! Tinggalkan Indonesia!

dusunAda seorang perempuan muda duduk dan sedang membaca buku. Dia takzim menyimak kata demi kata di buku itu dan sesekali melingkari lokasi-lokasi di peta yang menghiasi halaman yang sedang dibacanya dengan pena. Dari wajah dan buku yang dibaca, saya duga dia orang Jepang atau mungkin China. Entahlah. Saya duduk di sebelahnya, sebentar lagi pesawat akan terbang dari Jakarta ke Jogja. Perempuan muda itu menoleh sekilas, tersenyum sesaat lalu tenggelam lagi dalam bacaannya.

In a holiday?” tanya saya setelah mengencangkan sabuk pengaman. Saya tidak menoleh, hanya melirik saja, sekedar untuk memulai percakapan. Rasanya aneh jika tidak menyapa orang yang duduk di sebelah saya dalam sebuah perjalanan yang berlangsung satu jam. “Yes”, katanya sambil menengok. Mungkin dia tidak menyangka saya akan menyapanya. “I hope you enjoy Indonesia” kata saya singkat sambil tersenyum. “Yes” katanya singkat dan berhenti membaca. Dari jawabannya saya bisa tahu, Bahasa Inggrisnya tidak lancar tetapi dia berusaha dengan baik.

Continue reading “Anak muda, pergilah! Tinggalkan Indonesia!”

Advertisement

Geodesi dan Geomatika Merekam Keistimewan Peradaban

surveyorjogja
Surveyor pakai blangkon

Ada yang berbeda di Keraton Yogyakarta tanggal 5-7 Juli 2014. Sejumlah orang datang dengan seperangkat alat yang tidak lazim terlihat di Keraton: Terrestrial Laser Scanner (TLS). Alat ini bisa memancarkan sinar laser untuk merekam obyek bangunan dengan akurat dan mewujudkannya dalam bentuk digital tiga dimensi. Adalah Jurusan Teknik Geodesi UGM bekerjasama dengan alumni di PT. Lidar Indonesia dan PT. Leica Geosystem yang mewujudkan gagasan itu. Para surveyor itu melakukan pengabdian masyarakat dalam rangka Dies Teknik Geodesi UGM ke-55.

Jogja istimewa, kita semua tahu. Keraton adalah salah satu tanda keistmimewaan yang penting bagi Jogja. Bangunan Keraton, seperti halnya bangunan lain, sesungguhnya terancam keberadaannya oleh kondisi alam, polusi, bencana, peperangan dan kurangnya perawatan. Bangunan bersejarah ini dengan mudah bisa punah jika tidak dijaga. Yang lebih penting, renovasi dan rekonstruksi bangunan bersejarah ini juga tidak mudah dilakukan jika tidak atau belum pernah dilakukan dokumentasi yang sistematis dan akurat. Sebagai contoh, bagaimana mungkin Keraton bisa dibangun kembali sesuai bentuk aslinya jika dokumentasi teknis terhadap bentuk aslinya tidak pernah ada?

Agar tidak mengalami nasib yang sama seperti banyak tinggalan peradaban lainnya, pemeliharaan terhadap Keraton Yogyakarta mutlak diperlukan. Pemeliharaan ini dapat dilakukan dengan pendokumentasian yang berfungsi untuk konservasi. Konservasi Keraton Yogyakarta membutuhkan tingkat ketelitian dan kerincian yang tinggi. Oleh sebab itu, diperlukan pendekatan sains, khususnya bidang ilmu keteknikan.

Continue reading “Geodesi dan Geomatika Merekam Keistimewan Peradaban”

Contoh tayangan dan naskah presentasi

Banyak yang bertanya cara membuat presentasi yang baik. Saya sudah melihat ratusan presentasi dan banyak dari presentasi itu yang sangat bagus. Dari mereka saya belajar banyak sampai akhirnya saya menemukan cara dan pola membuat presentasi yang menurut saya baik. Kualitas presentasi tentu saja bisa subyektif. Yang baik menurut saya bisa jadi tidak baik menurut orang lain. Meski demikian, saya yakin ada kriteria presentasi yang bisa dianut karena mengandung kriteria yang secara umum bisa diterima oleh banyak pihak.

Contoh presentasi yang saya sampaikan di posting ini terdiri dari dua berkas. Berkas pertama adalah tayangan presentasinya dalam bentuk file Power Point dan berkas kedua adalah naskah presentasi dalam file Microsoft Word. File kedua merupakan naskah yang berisikan kata-kata yang diucapkan oleh seorang presenter ketika membawakan presentasi pada file pertama. File naskah disusun seperti naskah skenario drama yang memuat ucapan sekaligus tindakan (acting) yang harus dilakukan oleh seorang presenter ketika presentasi. Kedua jenis file ini biasa saya gunakan ketika menyiapkan presentasi, bukan ketika presentasi yang sebenarnya. Saya sarankan, hafalkan naskah ini ketika berlatih dan praktikkan ketika presentasi sebenarnya. Meski demikian, bukan tidak mungkin naskah ini memang disiapkan untuk dibawakan saat presentasi jika presenter tidak ingin menghafalkan.

Jika Anda adalah pemula di bidang presentasi, saya rasa kedua file ini akan berguna bagi Anda untuk memahami bagaimana sebuah presentasi dibuat, dipersiapkan, dilatih dan akhirnya dipentaskan. Sekali lagi, yang baik menurut saya belum tentu baik menurut Anda. Silakan gunakan kedua materi ini dengan penuh kebijaksanaan. Jika Anda ingin memiliki kedua file ini silakan kirimkan email ke madeandi@ugm.ac.id dengan subyek “Unduh Tayangan dan Naskah Presentasi” (tanpa tanda petik). Email dengan subyek ini akan secara otomatis dibalas jadi pastikan subyek emal Anda tidak salah.

Catatan:

  1. Contoh presentasi dalam Bahasa Inggris
  2. Silakan baca tulisan saya lainnya soal presentasi di sini, sini, sini, sini dan sini
  3. Jika berhasil mengunduh file ini, mohon kesediaannya menyampaikan tanggapan/saran/kritik ke saya

 

Jika terpaksa harus kuliah online

Kuliah MG di Teknik Geodesi dan Geomatika UGM

Jika Anda dosen, mungkin Anda setuju dengan saya bahwa tugas selain mengajar kadang jauh lebih banyak jumlahnya. Selain urusan administrasi seperti BKD, SIPKD, SKP, dan singkatan-singkatan lain yang kadang membingungkan, ada juga tugas lain untuk memikirkan negara. Tidak jarang, seorang dosen diundang satu kementerian untuk dimintai pendapat. Bagi dosen yang berdomisili di luar Jakarta, panggilan-panggilan dan tugas non akademik ini kadang menyita lebih banyak waktu. Perjalanan pulang pergi ke Jakarta dari Jogja, misalnya, akan memakan waktu setidaknya sehari. Akibatnya, tugas mengajar di kampus bisa terabaikan.

Sebenarnya pilihannya bisa sederha yaitu dosen menolak undangan kementerian atau instansi tertentu dan fokus saja mengajar atau meneliti di kampus. Saya yakin ada dosen yang melakukan ini. Tidak demikian dengan saya karena berbagai pertimbangan. Sedapat mungkin undangan itu saya penuhi, terutama yang terkait erat dengan aktivitas berpikir dan melaksanakan kajian. Alasannya sederhana. Saya percaya data, informasi dan pengetahuan itu harus berujung pada kebijakan agar dia memberi manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Terdengar sok idealis? Tentu saja. Seorang yang berani menyebut dirinya guru memang harus idealis. Adakah alasan pragmatis dari kegiatan itu? Tentu saja ada. Dosen mendapat honor dari aktivitas itu. Mungkin ini bukan alasan utama tetapi tidak benar jika tidak saya akui.

Jika terpaksa harus meninggalkan perkuliahan, apa yang bisa dilakukan seorang dosen? Pilihan yang paling mudah adalah mengosongkan kuliah dan menggantinya di hari lain. Saya akui, ini tidak bisa dihindari jika terlalu banyak undangan atau panggilan ke luar kota. Meski demikian, ada pilihan lain yang bisa dicoba yaitu memberikan kuliah secara online. Teknologi informasi dan komunikasi yang sudah sedemikian canggih bisa dimanfaatkan untuk memberi kuliah online ini. Saya baru saja mencobanya.

Saya harus berada di Jakarta dan Bali karena suatu tugas pada tanggal 24-28 Februari 2014. Dalam seminggu itu ada dua kuliah wajib yang harus saya isi yaitu Matematika Geodesi (ya, betul! Anda tidak salah baca) untuk S1 Teknik Geodesi dan Geomatika UGM dan Praktek Basis Data untuk D3 Teknik Geomatika Sekolah Vokasi UGM. Tadinya saya mau mengosongkan saja dan menggantinya di hari lain tapi saya berubah pikiran. Saya memutuskan melakukan kuliah online dengan Skype dibantu oleh Team Viewer. Sebenarnya ini sudah sering saya lakukan dulu ketika masih ada di Australia sehingga secara teknis saya bisa melakukannya tanpa banyak kendala. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah saya akan memiliki akses internet yang memadai ketika ada di Jakarta atau Bali nanti. Jika saya ada di hotel tentu saja tidak masalah tetapi jika saya berada di luar hotel atau benar-benar dalam perjalanan, maka kendala akan muncul.

Kalau ada niat, pasti ada jalan dan kalau tidak ada niat pasti banyak alasan. Saya selalu percaya hal itu. Maka saya mulai mencari cara. Saya kontak asisten saya di Teknik Geodesi dan Geomatika UGM, Sapta Hadi, yang selama ini membantu banyak. Saya ajari dia menggunakan Skype dan Team Viewer untuk kuliah online dan dia antusias. Satu titik terang sudah ada. Tidak ada yang lebih baik dari bekerja dengan orang yang antusias. Singkat cerita saya sudah merasa siap untuk bereksperimen.

Pinjam tempat di IDP/IALF Bali
Kuliah Matematika Geodesi dijadwalkan hari Jumat jam 13.00 WIB dan ketika itu saya berada di Bali dan artinya itu jam 14.00 WITA. Saya harus temukan suatu tempat yang tepat untuk mengajar. Saya kenal dengan Pak Ketut di IDP/IALF Bali dan segera menelpon beliau untuk meminta izin menggunakan salah satu ruangan di IDP/IALF untuk mengajar. Yang saya butuhkan tentu saja sebuah kursi, satu meja dan akses internet. Jika kemudian saya dapat ruang kelas ber-AC, tentu saja itu bonus belaka. Pak Ketut dengan baik hati mengizinkan. Ini terjadi karena sebelumnya saya sudah berinteraksi baik dengan beliau saat saya menjadi perwakilan Universitas Wollongong dalam acara pameran pendidikan yang dikelola IDP. Pertemanan adalah kuncinya.

Ketika selesai kuliah Matematika Geodesi, waktu sudah menunjukkan pukul empat di Bali dan ternyata ruang kuliah yang saya pakai itu akan digunakan. Saya harus mengungsi ke tempat lain untuk memberi kuliah Praktek Basis Data. Akhirnya saya pindah ke ruang dapur/pantry di atas dan mengatakan kepada security bahwa saya adalah tamu dari Pak Ketut. Mereka baik hati mengizinkan saya. Saya menempatkan laptop dan iPad di dekat tempat cuci piring agar bisa di dekat jendela dan pencahayaan jadi lebih bagus. Saat kuliah, sempat juga saya tunjukkan suasana ‘dapur’ itu kepada mahasiswa di Jogja dan mereka tertawa geli menyaksikan dosennya mengajar di dekat tempat cuci piring. Pilihan saya tidak banyak, tempat itupun harus disyukuri.

Belum maksimal tapi awal yang baik
Harus saya akui, perkuliahan oline itu tidak berjalan sempurna. Saat kuliah Matematika Geodesi, ada kendala teknis dengan laptop di Jogja yang microphone-nya tidak berfungsi dengan baik. Ini di luar dugaan karena sebelumnya kami sudah coba dan berhasil baik. Ini satu pelajaran bahwa saya harus mencoba lagi di detik-detik terakhir sebelum kuliah agar hal ini tidak terjadi. Kendala kedua adalah audio yang tidak kami siapkan dengan matang sehingga katanya suara saya kadang turun. Saya duga ini terkait dengan kualitas laptop di Jogja dan juga koneksi internet. Saat itu masih jam 13.00 WIB di Jogja dan pengguna internet masih cukup banyak. Selain itu, koneksi menggunakan WIFI sehingga tidak sebagus jika menggunakan kabel. Lain kali, ini harus kami perhatikan hal ini lebih baik.

Praktek Basis Data di D3 Teknik Geomatika SV UGM

Kendala yang terjadi di Kuliah Matematika Geodesi akhirnya kami jadikan pelajaran dan perbaiki di Kuliah Praktek Basis Data. Hasilnya cemerlang. Hampir tidak ada kendala koneksi dan audio saat kuliah Basis Data itu. Suara jernih, tayangan berjalan baik dan bahkan interaksi bisa dilakukan dengan sangat baik. Mahasiswa bisa memberikan komentar dengan leluasa. Saya bisa mendengar mereka tertawa dan antusias merespon kuliah itu. Saya juga meminta mahasiswa mengirimkan email dan memberi kesan serta masukan. Hasilnya bagus. Secara umum mahasiswa merasa ini pengalaman yang menarik karena ini merupakan pengalaman pertama bagi sebagian besar dari mereka. Tentu saja bukan soal materi tetapi kuliah online ini memberikan pengalaman baru yang segar kepada mahasiswa.

Satu yang mahasiswa dan saya sepakati adalah kuliah online tidak pernah bisa menggantikan kuliah tatap muka secara utuh, setidaknya sampai hari ini. Saya tegaskan kepada mereka, kuliah online ini dilakukan jika dan hanya jika terpaksa. Saya mohon mahasiswa memahami bahwa tugas dosen tidak hanya mengajar meskipun tetap harus mengutamakan itu sebagai tugas pertama. Intinya, dosen dan mahasiswa perlu bekerjasama dengan baik agar semua tugas itu berjalan dengan baik dan tidak ada pihak yang benar-benar dirugikan. Komunikasi yang baik adalah kuncinya.

Saya pribadi merasa senang bisa melakukan kuliah secara online Jumat kemarin. Saya tidak menawarkan sesuatu yang luar biasa dengan kuliah online itu karena semuanya menggunakan teknologi yang begitu sederhana. Tidak ada investasi tambahan, hanya menggunakan apa yang sudah biasa kita pakai sehari-hari. Kuliah ini berbiaya rendah karena tidak ada biaya tambahan dibandingkan kuliah yang biasa dilakukan. Memang tidak sempurna tetapi ini bisa jadi solusi yang mengatasi keterpisahan jarak. Saya berharap pihak lain akan memberikan tanggapan konstruktif karena yang saya tawarkan adalah sebuah niat baik. Itu saja.

Sekelumit Ilmu untuk Papua

Vivi, seorang kawan yang sedang kuliah di Russia dan penggiat Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I4), mengirimkan pesan pada saya lewat Facebook. Pada pesan itu dia mengenalkan saya dengan seorang akademisi di Sorong, Papua Barat bernama Dr. Kadarusman. Vivi menawarkan apakah saya bersedia memberi kuliah umum secara online untuk mahasiswa dan kolega Dr. Kadarusman di Akademi Perikanan Sorong (Apsor). Urusannya tentu tentang laut dan sekitarnya. Tanpa menunggu lama, saya menyampaikan kesediaan.

Continue reading “Sekelumit Ilmu untuk Papua”

Menganimasikan Aspek Teknis Hukum Laut

Saya pernah menulis keterlibatan saya dalam revisi manual aspek teknis hukum laut (TALOS) di blog ini. Keterlibatan saya itu dalam hal membuat animasi untuk mengilustrasikan aspek teknis tersebut. Setelah kerja karas, kini animasi itu sudah ditampilkan di website International Hydrographic Organization (IHO). Berikut saya sampaikan tautan ke animasi tersebut dan bisa diunduh untuk pembelajaran hukum laut dan persoalan lain terkait kelautan.

TALOS edisi 5 sudah bisa diunduh dalam bentuk draft di sini dan animasi saya melengkapi ilustrasi masing-masing bab (chapter) seperti yang ada di bawah ini.

Continue reading “Menganimasikan Aspek Teknis Hukum Laut”

Twitter Pak Presiden

sbytwitterMungkin berlebihan jika saya katakan Indonesia heboh karena Presiden SBY memilik akun Twitter baru karena memang ada banyak sekali orang Indonesia yang bahkan tidak tahu apa itu Twitter. Bagi pengguna Twitter, mungkin setuju bahwa Indonesia memang heboh karena akun Twitter Pak SBY ini. Memang tidak jadi soal apakah kita tahu Twitter atau tidak. Paham atau tidak paham, Twitter tidak akan membuat kita berhenti bergerak, tidak membuat kita berhenti bermanfaat.

Suka atau tidak, pak presiden kini punya akun Twitter. Mengapa Twitter dianggap penting oleh presiden? Dugaan saya adalah karena pengguna Twitter di Indonesia banyak sekali. Sebuah artikel yang dilansir Forbes akhir tahun lalu menobatkan Jakarta sebagai kota dengan pengguna Twitter paling aktif di jagat raya. Indonesia sebagai negara, menempati posisi kelima di seluruh dunia. Sederhananya, pengguna Twitter di Indonesia banyak sekali. Tidak berlebihan jika Presiden SBY menggunakan Twitter untuk berkomunikasi dengan rakyatnya.

Continue reading “Twitter Pak Presiden”

Mengunjungi Museum lewat Google Art Project

Sebenarnya ini bukan berita baru. Saya baru tertarik menuliskannya di blog ini untuk dokumentasi dan untuk Anda yang belum tahu. Kini kita bisa berkunjug ke banyak museum di seluruh dunia dan menikmati koleksinya secara virtual. Kita bisa seakan-akan masuk ke museum dan menjelajahi setiap sudut museum dan menikmati maha karya seni di dalamnya tanpa terganggu siapapun, tanpa perlu antri dan tanpa risau museum sebentar lagi akan tutup.

Pernahkan Anda membayangkan datang ke sebuah museum impian Anda dan menjadi satu-satunya pengunjung dengan waktu tak terbatas untuk menikmati setiap koleksi? Pernahkan membayangkan mengamati setiap lukisan atau patung atau benda seni bersejarah lainnya dari dekat seakan-akan Anda membawa kaca pembesar? Pernahkan membayangkan Anda menelusuri lorong-lorong museum sendirian dan berdiam diri selama mungkin tanpa ada yang mengganggu? Kini, semua itu bukan hanya angan-angan. Google Art Project telah membuat semua itu menjadi nyata. Google telah mengumpulkan koleksi puluhan jika tidak ratusan museum dan menyajikannya dengan pendekatan geospasial menggunakan teknologi yang sama dengan Google Street View. Anda bisa berkunjung ke sebuah museum dan merasakan pengalaman menikmati koleksinya seakan itu hal nyata. Berikut adalah contoh sebuah museum di Sydney: Art Gallery of New South Wales. Semua bisa dilihat di Google Art Project.

Menentukan Qiblat dengan Google Earth

Saya pernah membahas qiblat di blog ini dilengkapi dengan video. Kali ini ini saya sampaikan cara menentukan qiblat secara sederhana menggunakan Google Earth. Berikut video dan urutan langkahnya.

Continue reading “Menentukan Qiblat dengan Google Earth”

Ketika Ahok ber-Hangout!

Adalah Radio PPI Dunia yang punya ide cerdas, mewawancarai Ahok, Wakil Gubernur DKI Jakarta secara langsung terkait penanganan banjir Jakarta. Yang membuatnya istimewa ada dua. Pertama, wawancara ini bersifat interaktif sehingga memungkinkan partisipasi dari siapa saja di seluruh dunia. Kedua, wawancara ini tidak saja disiarkan dalam bentuk audio tetapi juga video menggunakan Google Hangout. Jika saya tidak salah amati, Ahok adalah wakil kepala daerah pertama di Indonesia yang menyampaikan gagasannya lewat Google Hangout sehingga bisa disimak secara langsung oleh siapa saja di seluruh dunia yang memiliki internet yang cukup. Google Hangout sudah digunakan oleh Obama dan Julia Gillard untuk berkomunikasi dengan rakyatnya. Radio PPIA Dunia melakukan sebuah terobosan yang luar biasa.

Video yang Anda saksikan berikut adalah hasil rekaman dari proses dialog ini. Ketika ini berlangsung live, video ini disiarkan di youtube. Sambil disiarkan, video ini direkam Youtube dan kini bisa Anda nikmati sebagai arsip seperti halnya video lainnya. Dari video di bawah kita bisa lihat bahwa ini benar-benar natural tanpa editing dan kini bisa dinikmati sebagai arsip apa adanya. Yang belum pernah menggunakan Google Hangout, silakan baca tulisan saya yang pernah terbit di Suara Merdeka.

Continue reading “Ketika Ahok ber-Hangout!”

%d bloggers like this: