
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, menyampaikan sebuah pernyataan yang mengejutkan sekaligus menyenangkan bagi pelamar beasiswa Australia Awards Scholarship (AAS) yang dulu disebut Australian Development Scholarship (ADS). Dalam pernyataannya yang dilansir Antara di Jakarta pada tanggal 1 April 2013, Dubes Moriarty menegaskan bahwa SEMUA palamar AAS yang menyerahkan berkas sebelum 1 Mei 2013 akan otomatis DITERIMA. Semua pelamar sebelum tanggal 1 Mei tidak akan diseleksi tetapi langsung diberi beasiswa untuk sekolah S2 atau S3 di perguruan tinggi terkemuka Australia sesuai pilihan mereka.
Ketika ditanya soal kuota penerima beasiswa AAS, Dubes Moriarty menegaskan bahwa untuk periode ini, tidak ada batasan kuota. Semua pelamar yang menyerahkan berkas sebelum 1 Mei pasti diterima. Dikatakan bahwa tidak akan ada seleksi IP dan Bahasa Inggris (TOEFL atau IELTS). Australia juga sudah menyiapkan dana tambahan karena yakin bahwa pelamar tahun ini akan membengkak jumlahnya karena kebijakan baru ini. “Berapa pun jumlah pelamar sebelum tanggal 1 Mei pasti kami terima”, kata Dubes Moriarty menjawab pertanyaan wartawan yang seakan meragukan kebijakan ini. Menurut Dubes Moriarty, pengumuman ini sengaja diberikan pada tanggal 1 APRIL untuk memberikan kesempatan kepada pelamar menyiapkan berkas lamarannya selama satu bulan penuh.
Pelamar Beasiswa AAS yang mendaftar sebelum tanggal 1 Mei tidak akan perlu untuk tes TOEFL atau IELTS, tidak juga harus tinggi IPnya. Mereka tidak harus repot-repot mempelajari tips wawancara beasiswa, tidak juga perlu untuk menghubungi calon supervisor bagi pelamar Master by Research dan PhD. Mereka tidak diwajibkan kontak dengan calon universitasnya di Australia karena surat penerimaan itu tidak diperlukan. Kelompok yang diterima ini juga akan dicarikan universitas, termasuk dibantu soal akomodasi selain beasiswa rutin yang jumlahnya dua kali lipat dari sebelumnya.
Dubes Moriarty menegaskan bahwa ada banyak sekali anak muda di Indonesia yang bermimpi sekolah ke luar negeri termasuk Australia sehingga bisa mengenyam kehidupan yang nyaman. Dubes juga menyadari ada banyak dari mereka yang punya keinginan tetapi tidak mau berusaha keras menggapainya. Pengumuman tanggal 1 April 2013 ini memang ditujukan khusus bagi orang-orang yang demikian. Orang yang menginginkan kesenangan tetapi tidak bersedia berjuang. Mereka juga tidak perlu membaca jurnal akademik sebelum sekolah ke Australia karena saat bersekolah di Australia nanti mereka lebih banyak berwisata melihat-lihat tempat yang ikonik tanpa perlu membuat tugas makalah ribuan kata.
Singkat kata, beasiswa AAS atau ADS tahun ini ditujukan buat siapa saja, terutama mereka yang tidak mau membaca buku panduan beasiswa yang tebal itu. Buku panduan itu tidak perlu karena dijamin semua pelamar sebelum tanggal 1 Mei akan diterima, betapapun buruk kualitas akademik dan Bahasa Inggris mereka. Para pelamar disarankan segera menyiapkan berkas lamarannya agar bisa menyerahkan sebelum tanggal 1 Mei. Untuk melihat sendiri pengumuman Dubes Moriarty, silakan klik tautan berikut.
PS. Jika ingin mengetahui Beasiswa AAS/ADS lebih lanjut, silakan baca buku terbaru saya “Berguru ke Negeri Kangguru“