Memahami Beasiswa AAS Bagi Orang Biasa


Catatan: Tulisan ini adalah modifikasi dari salah satu bab dari buku saya “Berguru ke Negeri Kangguru” [Beli di sini].

Suatu hari saya mendapat email dari seseorang perihal beasiswa Australia Awards Scholarship (AAS) – dulu Australian Development Scholarship atau ADS. Dia adalah satu dari sekian banyak yang berkirim email untuk perihal yang sama. Saya merasa terkejut, meskipun rasanya saya sudah menulis cukup banyak tentang beasiswa AAS di blog saya, pengirim email ini “tidak tahu harus mulai dari mana”. Kalimat ini saya kutip langsung dari email-nya. Saya menduga bahwa kawan kita ini tidak sendirian mengalami kebingungan seperti itu. Maka, saya menulis dan memperbarui artikel ini khusus dipersembahkan bagi mereka yang ingin mendaftar beasiswa AAS tetapi “tidak tahu harus mulai dari mana”.

Apa sih beasiswa AAS itu?

AAS singkatan dari Australia Awards Scholarship yang diberikan oleh pemerintah Australia dan dikelola oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT). Beasiswa AAS juga dikenal oleh masyarakat umum dengan beasiswa AusAID karena awalnya dikelola oleh lembaga ini. Beasiswa AAS adalah hibah, bukan hutang yang harus dibayar di masa depan. Beasiswa AAS diberikan kepada orang Indonesia dan beberapa negara lain yang ingin belajar S2 atau S3 di Australia. Mereka yang berhasil memperoleh beasiswa ini bisa menempuh pendidikan S2 atau S3 di institusi/universitas Australia yang menjadi rekanan AusAID. Artinya, pelamar harus belajar di universitas yang masuk dalam daftar ini. Perlu diketahui, tidak semua institusi/universitas Australia masuk ke dalam daftar AusAID. Daftar institusi yang masuk dalam daftar Beasiswa AAS bisa dilihat di formulir pendaftaran yang bisa diunduh dari website AAS, www.australiaawardsindo.or.id.

Mulai dari mana?

Idealnya calon pelamar harus mulai dari membaca secara cermat SEMUA informasi yang sudah ditulis dengan lengkap di website AAS Indonesia. Jika sabar dan cermat, semua hal ada di sana dan sebenarnya tidak perlu banyak bertanya, terutama tentang persyaratan. Saya sarankan mulailah dengan mengunduh buku panduan alias AAS Handbook di website-nya dan membaca dengan cermat, terutama panduan khusus untuk Indonesia. Buku panduannya memang berbahasa Inggris sehingga perlu usaha ekstra untuk memahaminya dengan baik, terutama bagi yang bahasa Inggrisnya belum bagus.

Setelah itu, cobalah mengunduh formulir pendaftaran Beasiswa AAS dari website AAS. Di formulir ini ada informasi yang lengkap, terutama mengenai persyaratannya. Anda harus membaca dan mencermati setiap pertanyaan dalam formulirnya sehingga Anda akan tahu apa saja yang harus dikuasai atau disiapkan. Kemungkinan besar akan ada pertanyaan yang belum dipahami maknanya, apalagi jawabannya. Dari sinilah Anda bisa kembali membaca petunjuk umum di website, membaca handbook, atau bertanya pada orang lain. Anda juga bisa membaca tulisan lain di blog saya yang secara khusus membahas beasiswa AAS. Setelah membaca informasi dari sumber-sumber resmi, pertanyaan Anda, jika ada, akan menjadi lebih spesifik sehingga lebih mudah bagi orang untuk membantu menjawabnya. Ingat, Anda punya waktu hampir enam bulan sejak pendaftaran dibuka hingga ditutup. Jika persiapannya baik, seharusnya Anda bisa membuat sebuah berkas lamaran yang meyakinkan.

Siapa yang Boleh Mendaftar?

Pada dasarnya siapapun boleh mendaftar asalkan sudah lulus S1 dan berusia maksimal 42 tahun. Bagi mereka yang bekerja di pemerintahan (pegawai negeri), kategorinya adalah public dan harus sudah berstatus sebagai PNS penuh dan CPNS tidak diperbolehkan mendaftar. Bagi mereka yang bekerja di luar pemerintahan bisa mendaftar pada kategori open dan untuk ini siapapun boleh mendaftar, termasuk yang baru saja lulus S1. Dengan kata lain, lulusan baru (fresh graduate) juga boleh melamar.

Proses Pendaftaran dan Seleksi

Daftar persyaratan ada di formulir AAS. Untuk tahun 2014, misalnya, persyaratan ada di halaman 24. Formulir beasiswa AAS bisa mengalami perubahan setiap tahun, silakan unduh formulir terbaru yang digunakan pada tahun yang bersangkutan sehingga calon pelamar akan tahu apakah dirinya memenuhi persyaratan atau tidak. Ketika tulisan ini dibuat, formulir Beasiswa AAS 2015 belum ada di website AAS tetapi Anda bisa melihat formulir 2014 sebagai pembanding.

Tentang TOEFL atau IELTS, pelamar S2 harus mencapai skor minimal 500 (paper-based TOEFL) atau 5,0 untuk IELTS agar bisa mengajukan lamaran. Sedangkan untuk pelamar S3, TOEFL minimal adalah 530 atau IELTS 6.0 untuk bisa mendaftar. Jika belum memenuhi syarat, maka pelamar harus belajar dulu dan ikut ujiannya di lembaga yang berwenang menyelenggarakan ujian TOEFL maupun IELTS. Ingat, tidak semua penyelenggara TOEFL diakui oleh pemberi beasiswa AAS. Lihat daftar institusi penyelenggara TOEFL yg ada di website AAS agar Anda memperoleh sertifikat TOEFL dari lembaga yang diakui.

Persyaratan lain misalnya adalah dokumen (ijazah, akte kelahiran, transkrip nilai, KTP, dan lain-lain.) yang harus diterjemahkan ke Bahasa Inggris. Jika dokumennya belum diterjemahkan, lakukan ini dulu di lembaga yang berwenang. Bagi yang tinggal di Jogja atau kota besar lainnya, pusat pelatihan bahasa di universitas besar seperti UGM biasanya melayani jasa penerjemahan dokumen (silakan cek sendiri, mungkin ada perubahan kebijakan dari UGM). Intinya, lengkapi dan penuhi semua syaratnya sebelum mengajukan lamaran. Untuk dokumen yang perlu legalisir, seperti akte, proses legalisirnya harus melalui notaris atau kantor yang mengeluarkan dokumen tersebut. Ijazah dan transkrip nilai juga demikian.

Perlu diketahui, lamaran beasiswa AAS ditujukan ke kantor AAS di Jakarta sebagai pemberi dana, bukan ke universitas yang dituju. Arinya, melamar beasiswa dengan melamar sekolah ada dua hal yang berbeda. Meski demikian, Anda akan diminta menyebutkan universitas tujuan di formulir beasiswa AAS. Oleh karena itu, sambil melengkapi persyaratan, mulailah melihat-lihat universitas dan jurusan/fakultas yang cocok di Australia. Sebelum itu, tentu saja perlu menetapkan bidang yang ingin dipelajari di Australia. Maka Anda perlu melakukan pencarian dengan seksama dan membaca tulisan terkait cara menentukan jurusan dan universitas di bagian lain blog ini.

Meskipun Anda tidak diwajibkan untuk mendaftar ke universitas terlebih dahulu, Anda harus sudah punya pilihan jurusan dan universitas yang akan dituju. Anda juga akan diminta untuk menyebutkan apakah sudah ada usaha berkomunikasi dengan universitas yang akan dituju. Dalam hal ini, Anda perlu menghubungi universitas tersebut sebagai bukti keseriusan Anda dalam melanjutkan pendidikan. Ini akan menjadi nilai tambah lamaran Anda.

Untuk program S2, Anda bisa memilih Master by Coursework atau Master by Research. Perbedaan Master by Research dengan Master by Coursework dibahas di tulisan ini. Jika Anda akan sekolah Master by Research atau S3 maka Anda juga perlu mencari calon supervisor/pembimbing, tidak sekedar menentukan jurusan dan universitas. Selain itu, Anda diwajibkan membuat proposal penelitian yang akan dijadikan tesis/disertasi nantinya. Oleh karena itu, Anda perlu dengan tekun mencari profesor/peneliti di universitas Australia yang bisa menjadi pembimbing S2/S3 Anda nantinya. Silakan baca cara mencari calon supervisor di sini. Jika Anda memilih Master by Coursework maka Anda tidak perlu menulis proposal dan tidak perlu kontak calon pembimbing/supervisor/professor.

Semua hal ini bisa dilakukan paralel tetapi ingat bahwa kontak dengan supervisor dan informasi tentang jurusan/program S2/S3 tidak akan banyak gunanya kalau Anda tidak memenuhi syarat beasiswa AAS. Yang paling krusial tentu saja IPK dan TOEFL/IELTS. IPK yang disyaratkan adalah 2,9 (skala 4,0) atau 2,75 jika Anda berasal dari kawasan geografis prioritas yaitu Papua, Papua barat, NTB, NTT, dan Aceh. IPK ini penting karena setelah lulus S1, IPK tentu tidak bisa diubah, kecuali Anda mengulang S1. Oleh karena itu, jika Anda belum lulus S1 dan belum mencapai IPK sebesar itu, cobalah belajar lebih keras dan perbaiki IPK jika memang masih ada waktu. Sementara itu, TOEFL atau IELTS tentu bisa diperbaiki dengan belajar lebih tekun.

Anda masih punya waktu hingga nanti berumur 42 tahun (jika sekarang belum 42 tahun) karena itu adalah syarat usia maksimal bisa mendaftar Beasiswa AAS. Maka saya selalu sarankan, meskipun bisa kerja paralel mencari sekolah dan mencari supervisor, sebaiknya berikan perhatian penuh pada syarat formal seperti IPK dan TOEFL/IELTS terlebih dahulu.

Jika Anda sudah bekerja di sebuah institusi, pastikan bahwa Anda akan mendapatkan izin untuk mendaftar. Izin dan dukungan ini perlu disampaikan secara tertulis berupa tanda tangan dan dukungan atasan dengan format yang sudah disiapkan di formulir pendaftaran AAS. Maka dari itu, sebelum mulai menyiapkan lamaran, ada baiknya menyampaikan secara informal kepada atasan apakah akan ada izin sekolah atau tidak. Sayang sekali jika Anda sudah menyiapkan banyak hal tetapi gagal mendaftar hanya gara-gara tidak mendapat izin dari atasan. Anda juga akan memerlukan surat rekomendasi, maka mulai pikirkan siapa yang bisa memberikan rekomendasi itu. Inilah perlunya menjaga hubungan baik dengan mantan dosen dan atasan. Silakan baca tulisan tentang cara mendapatkan surat rekomendasi di sini.

Pelamar beasiswa AAS per tahun biasanya di atas 5000 orang dengan penerima beasiswa sekitar 500 orang setiap tahunnya. Pendaftaran biasanya dibuka sekitar bulan Februari dan ditutup bulan Juli setiap tahunnya. Pada bulan November atau Desember di tahun yang sama, akan ada pengumuman bagi yang lulus seleksi tahap 1 dan bisa melanjutkan seleksi berikutnya. Biasanya ada 700-800 orang yang lulus seleksi tahap 1 dan ikut seleksi tahap 2 berupa test IELTS dan wawancara Joint Selection Team (JST) pada bulan Januari tahun berikutnya.

Perhatikan, Anda bisa melamar dengan dokumen TOEFL atau IELTS dan tetap akan dites IELTS saat seleksi tahap 2 nanti. Maka, sebaiknya persiapkan IELTS dari awal. Saat wawancara JST, Anda akan diwawancarai dua orang yang akan menilai bahwa Anda adalah kandidat yang layak. Persiapkan segala sesuatunya dengan baik dan baca tulisan terkait wawancara JST di sini. Jika Anda melamar S3 atau Master by Research maka Anda akan diminta memaparkan proposal penelitian Anda selama 10 menit saat wawancara JST. Silakan baca tulisan terkait hal ini di sini.

Jika Anda memenuhi syarat dan menjadi salah satu dari penerima beasiswa AAS, Anda akan diwajibkan untuk mengikuti pre-departure training atau PDT yang dikenal juga dengan English for Academic Purposes (EAP). Pengumuman final penerima beasiswa AAS biasanya diberikan pada minggu kedua Februari, sekitar sebulan setelah wawancara JST. EAP diselenggarakan di Bali atau di Jakarta dan pihak AAS akan menentukannya. Lama waktu EAP ini bisa berbeda-beda. Tujuan utamanya adalah menyiapkan Anda secara akademik dan budaya untuk bisa beradaptasi di Australia dan menjamin Anda mencapai nilai IELTS 6,5. Jika saat tes tahap 2 nilai IELTS Anda sudah 6,5 dengan semua band (listening, reading, writing, speaking) minimal 6 maka Anda akan mengikuti EAP selama 6 minggu saja, tanpa harus tes IELTS lagi. Jika IELTS Anda saat seleksi tahap 2 kurang dari 6,5 atau ada band yang kurang dari 6 maka bisa jadi Anda mengikuti EAP selama 8 minggu, 3 bulan, 6 bulan atau bahkan 9 bulan.

Program EAP merupakan proses perkuliahan yang intensif dan padat karena dilaksanakan setiap hari dari pagi hingga sore. Selama EAP Anda wajib ikut dan harus mendapat izin dari tempat kerja karena itu artinya Anda akan meninggalkan pekerjaan. Silakan baca juga soal EAP di sini. Selama EAP, Anda juga akan menetapkan pilihan universitas dan jurusan yang sesuai, serta mengurus passport dan visa. Jika semua beres, maka Anda siap untuk berangkat ke Australia. Tergantung durasi EAP, Anda bisa berangkat bulan Juni di tahun itu atau bulan Januari tahun berikutnya. Jadi, prosesnya bisa dua tahun jika dihitung dari mendaftar pertama kali hingga berangkat ke Australia untuk sekolah.

Rangkuman proses pendaftaran AAS
Jika dirangkum maka proses pendaftaran dan seleksi beasiswa AAS 2015 adalah seperti gambar berikut:

aas15

  1. Anda sudah lulus S1 dan tertarik mendaftar beasiswa AAS 2015.
  2. Mencari informasi yang lengkap dengan membaca website AAS, buku panduan, dari alumni
  3. Mengunduh formulir AAS dari website-nya.
  4. Menghubungi profesor atau universitas di luar negeri sebagai bukti usaha Anda serius.
  5. Melengkapi segala dokumen persyaratan termasuk menerjemahkan dokumen yang perlu.
  6. Mengisi formulir rangkap 1 (saat namanya masih ADS, diperlukan formulir rangkap 3) dan melengkapi dengan dokumen lain yang diperlukan. Ingat semua dokumen hasil salinan harus dilegalisir. Cara pengisian formulir ini bisa dilihat di video yang pernah saya siapkan. Meskipun ini untuk formulir tahun 2012, setidaknya bisa dijadikan perbandingan.
  7. Mengirimkan ketiga formulir yang sudah diisi dan dilengkapi dokumen penyerta itu ke kantor AAS di Jakarta sebelum tenggat waktu yang ditetapkan. Untuk pendaftaran tahun 2014 misalnya, deadline adalah 18 Juli 2014.
  8. Mendapat informasi lulus atau tidak lulus seleksi tahap 1 pada bulan November atau Desember 2014.
  9. Jika lulus seleksi tahap 1, mengikuti proses seleksi tahap 2 (ujian IELTS dan wawancara JST) bulan Januari 2015.
  10. Pada minggu 1 atau 2 bulan Februari 2015 (satu bulan setelah tes IELTS dan wawancara JST) mendapat pengumuman lulus atau tidak lulus seleksi final.
  11. Jika lulus seleksi final, akan ditentukan lokasi (Jakarta atau Bali) dan durasi Pre-Departure Training – PDT (dikenal juga denga istilah English for Academic Purposes, EAP), (6 minggu, 8 minggu, 3 bulan, 6 bulan atau 9 bulan).
  12. Mengikuti EAP di Bali atau Jakarta selama durasi yang ditetapkan, sekaligus menetapkan pilihan universitas/jurusan yang akan dituju di Australia nanti.
  13. Jika diperlukan IELTS belum 6,5 atau ada nilai band di bawah 6,0 maka wajib mengikuti ujian IELTS.
  14. Mengurus passport dan visa, termasuk untuk keluarga jika akan diajak.
  15. Berangkat ke Australia pada bulan Juni 2015 untuk yang EAP-nya 6 minggu atau Januari 2016 untuk yang EAP-nya lebih dari 6 minggu hingga 6 bulan. Bisa juga berangkat Juni 2016 jika EAPnya 9 bulan.
  16. Pada gambar di atas, ada tanda senyum dan sedih selama di Australia. Artinya, Anda tidak hanya akan bersenang-senang selama di sana, tidak hanya foto-foto di salju atau di depan bunya jakaranda saat musim semi. Sekolah adalah juga proses yang berdarah-darah dan berkeringat yang mungkin tidak diceritakan orang-orang di Facebook mereka 🙂

Saya selalu senang berbagi kepada siapa saja. Itulah sebabnya ada puluhan tulisan tentang beasiswa AAS di blog saya. Saya juga paham, ada orang yang benar-benar awam soal beasiswa sehingga muncul pertanyaan seperti yang saya sampaikan di awal tulisan ini. Setelah membaca tulisan ini dan tulisan-tulisan lain di blog ini semoga pertanyaan demikian tidak muncul lagi. Ada sangat banyak informasi yang bisa dicari sendiri di website AAS jika Anda memang berkenan meluangkan waktu dan cukup sabar. Memang mudah sekali bertanya dan sangat nyaman jika kita bisa mendapatkan jawaban secara instan dari seseorang. Namun percayalah, life is not always that easy. Sering kita harus melakukan hal penting dengan bersusah payah dan bekerja keras. Kadang kita terantuk dan tersandung tanpa ada seorangpun yang peduli. Maka dari itu mari kita syukuri kemudahan mendapatkan informasi dari teman-teman kita dengan tidak menjadikannya sebagai alasan untuk menjadi malas.

Beasiswa AAS ini diperebutkan oleh lebih dari 5000 orang setiap tahunnya. Mereka yang tangguh dan ulet yang akan memenangkannya. Membaca dan mencatat dengan cermat adalah bagian dari pembuktian ketangguhan itu. Saya selalu menyebut para pemburu beasiswa ini sebagai ‘pejuang’ dan saya yakin Anda memenuhi syarat untuk sebutan itu. Selamat berjuang dan kita akan bersulang saat kemenangan dalam genggaman!

STOP! Jika Anda ingin bertanya, coba renungkan sejenak sebelum bertanya. Saya menulis perihal beasiswa ini sejak 2004, sudah satu dekade. Sangat mungkin pertanyaan Anda itu sudah terjawab di tulisan lain. Silakan cari dulu sebelum bertanya. Jika Anda tetap bertanya dan pertanyaan Anda tidak saya jawab, artinya jawabannya sudah saya tulis sebelumnya. Mohon bersabar mencari ya 🙂

Author: Andi Arsana

I am a lecturer and a full-time student of the universe

310 thoughts on “Memahami Beasiswa AAS Bagi Orang Biasa”

  1. Hallo Mas Andi….
    saya suka ungkapan “Pada gambar di atas, ada tanda senyum dan sedih selama di Australia. Artinya, Anda tidak hanya akan bersenang-senang selama di sana, tidak hanya foto-foto di salju atau di depan bunya jakaranda saat musim semi. Sekolah adalah juga proses yang berdarah-darah dan berkeringat yang mungkin tidak diceritakan orang-orang di Facebook mereka :)”

    ketika membaca pengalaman orang-orang sekolah diluar negeri saya selalu berfikir wah keren, foto-foto yang ditampilkannya awesome. Tapi jarang memposting yang berdarah-darah dan berkeringat plus air mata dan stress

    sekarang saya merasakannya…. saya mengalami sedikit kesulitan bahasa. Ternyata jauh berbeda bahasa inggris yang saya pelajari di Indonesia dengan daily-nya native speakers.
    Sungguh benar-benar shock 1 Bulan pertama berada di Arizona (Marry Lou Fulton Teachers College) terutama dengan sistem pendidikan yang jauh berbeda dari indonesia. Walau saya akan mencicipi kegiatan kampus hanya untuk 1 semester untuk program AMINEF yaitu ILEP 2014, tapi saya bersyukur atas kesempatan ini. Mudah-mudahan setelah ini saya dapat mewujudkan impian saya ke Australia.

  2. ini serius lo. Sa ya teringat dua thn lalu saat mengisi aplikasi AAS… mantengin terus posting youtube bli made andi, hbs itu ketawa2 sendiri karen menemukan keslahan2 dr pengisian aplikasi tahun sblmnya. Berkat rahmat Allah sy lolos bahkan dpt supplementary award dr AAS. (alhamdulillah berlipat lipat) ;D

    #intinya arahan dr beliau ini ckp membantu ikhtiar kita, maturnuwun bli :))

    1. Salam kenal Bli Made Andi and Mbak fitri. Saya sangat setuju kalo blog bli made plus video youtube nya sangat sangat membantu sekali (sangat dan sekali at the same time, can you imagine? thanks to bli made). Tapi pd saat yg bersamaan, saat baca contoh aplikasi dan terutama CV bli made, saya langsung minder 1000x…
      Adakah kira2 yg lulus seleksi AAS yang tidak memiliki daftar akademis dan prestasi sehebat bli Made Andi? Adakah penerima AAS atau ADS yg tidak pernah menulis dan mempublikasikan artikel?
      Please share…..

    2. Saya berharap kepada kakak2 yang telah berhasil lolos untuk dapat berbagi pengalaman, mungkin bertukar email. Karena saya sangat berharap laman ini tidak hanya menginformasikan, tetapi juga mempertemukan kita, orang-orang yg berupaya keras untuk mewujudkan mimpinya dari AAS ini.

      Intinya kalau bisa minta email kak Fitri 😀
      Apalagi kalo ada kakak yang lain juga mau kasi email atau akun sosmed lain. Trimakasih 😀

  3. Pak Andi, berarti AAS tahun ini harus pake LoA kah? karna ada step “Kontak Univ/Prof di universitas”. Tp di web aas sendiri di menu “Applicant Dates and Process” tidak ada. Mohon petunjuk pak.
    Terima kasih

    1. Devy,
      1. Di tulisan saya Ada Kalimat “Meskipun Anda tidak diwajibkan untuk mendaftar ke universitas terlebih dahulu, Anda harus sudah punya pilihan jurusan dan universitas yang akan dituju.” Anda sebaiknya lebih cermat membaca lain kali 🙂

      2. Di tulisan saya juga dijelaskan apa tujuan kontak uni dan Prof dan sama sekali tidak terkait LoA.

      3. Kesimpulannya, tidak perlu LoA dan tidak ada yg membahas LoA di sini 🙂

  4. Baik, pak. Noted. Maafkan,saya memang kurang teliti dan cermat membaca,jangan diblender ya pak :D.
    Terima kasih banyak 🙂

  5. Makasih Mas Andi, Tulisan ini kembali menginspirasi saya…

    Well, I’m ready for it 🙂 , Step-by-step for fresh graduate, hopefully, everything gonna be alright… 😀

  6. Tulisan yang bagus Mas…

    Teringat pada masa-masa perjuangan saya 4 tahun lalu agar bisa dapat beasiswa sekolah keluar negeri. Saya ingin sekali sekolah keluar negeri waktu itu mas, begitu menggebu-gebu, selalu dikhayal-khayal seolah-olah saya mendapatkannya. Selalu saya khayalkan tentang injakan kaki pertama saya di Univ. luar negeri. Ya Tuhan, saya merasa seperti orang gila atau kesurupan makhluk “beasiswa”. Sampai akhirnya saya merenung, “benarkah niat saya Tuhan? Benarkah ini fase hidup yang harus saya tetapkan?

    Bulat sudah tekad saya, perjuangan total untuk mendapatkannya. Pengorbanan berjuta-juta rupiah untuk meningkatkan IELTS 4.5 menjadi 6.0 selama 1 tahun kursus, Dua kali gagal dalam mencoba ADS, 1 kali gagal sewaktu mencoba Stuned, dan 1 kali gagal sewaktu mencoba DAAD, justru malah terasa semakin nyata khayalan-khayalan tersebut. Jika lagi down, saya minum jamu “www.madeandi.com” dan “www.nengkoala.com”, atau googling tentang cerita para pejuang beasiswa yang telah sukses mendapatkannya, dan itu semua cukup untuk menegakkan kepala yang telah tertunduk lesu, dan menegakkan kembali tulang punggung sehingga dada kembali tegap!. “Saya menolak untuk berhenti disini!!”, dan perjuangan ADS yang ke-3 kali, Alhamdulillah, Allah mengabulkannya.

    Barusan saya dikirimin email dari AAS office tentang kelulusan saya sebagai penerima beaiswa untuk tahun 2014/2015 dengan masa EAP yang cukup lama, 6 bulan mas,…

    Terima kasih atas suplemennya mas. Sewaktu interviewer JST bertanya kepada saya tentang kiat-kiat hidup di Australia sebagai pelajar, dengan mudahnya saya menuding http://www.madeandi.com sebagai biang kerok, : “Anda akan menemukan apapun yang anda butuhkan tentang studi di Australia dari A-Z disitu, cobalah kunjungi situs tersebut, saya dapat banyak informasi disitu”… begitu saya bilang ke mereka…

    Sekali lagi terima kasih mas, saya berharap kita bisa bertemu di Australia, ternayata mas Andi malah ingin ketemuan di Jogya, ya sudah, nanti kalo ada waktu kita ketemu di jogya atau jakarta saja… atau dimana saja… yg penting, ketemu…

    1. Suka sekali 🙂
      Saya sedang dalam keadaan yg sama mas indra.drop dan hampir kehabisan nafas mengejar beasiswa. Membaca komen mas ini memberi sya semangat baru.
      Saya akan berjuang ‘lagi’ dan saya menolak untuk berhenti!!

      1. Benar sekali mbak ririn. Dibandingkan teman-teman yang lain, ada yang lebih “berdarah-darah” dari kita. Dari situlah semangat timbul. Lemah sekali saya jika saya tunduk, sementara yang lain jatuh bangun dan tetap terus berlari… malu rasanya jika itu terjadi pada diri saya…

        wish you the best mbak ririn… semoga tercapai yang diimpikan. Jangan ragu mengkhayalkannya, karena itu akan men-drive kita menuju jalan yang tepat.

      2. PAK ANDI, SAYA MAU TANYA KLO YG DIMAKSUD DNG PERSYARATAN INI APA YA?official (certified*) post-secondary and tertiary certificates/degrees;
        official (certified*) post-secondary and tertiary transcripts of results;
        ITU IJAZAH APA YA? SOALNYA TERUS TERANG SAYA MASIH BINGUNG…THANKS BGT YA SBLMNYA

    2. halo pak indra, salam kenal saya gung ari dari bali, wah saya takjub dng berbagai kegagalan yg bapak alami dan bangkit lagi. saya juga harus berjuang, saya baru saja mengetahui blog pak made andi., dan keren sekali. saya baru memulai perjuangan untuk mencari beasiswa aas, karena harus menyelesaikan skripsi dulu, :), sukses selalu pak 🙂

    3. indra klw bleh share email u donk, spy bsa nax2 ttg beasiswa luar negerix jg…. pnasaran mw lnjutin pendidikan diluar negeri…. #mimpi terpendam

  7. Suksma pisan Pak Andi atas semua informasinya. Sangat bersyukur sekali bisa kenal madeandi.com secara tak sengaja 1.5 tahun lalu sehingga bisa mengantarkan saya menuju interview JST Januari kemarin pada percobaan pertama saya melamar beasiswa AAS, walaupun hari ini dapat email bahwa saya gagal. Sedih dan kecewa. Tetapi perjuangan saya belum ada apa-apanya dibandingkan para pejuang lainnya yang sudah berkali-kali mencoba.
    Semoga bisa terus menginspirasi dan memotivasi kami dengan tulisan-tulisan Bapak. Dan selamat buat yang sudah mendapatkan tiket PDT. Saya akan susul kalian segera 🙂

    1. Ade, terima kasih telah menebarkan semangat positif. Orang2 seperti Ade adalah pemenang sebenarnya… Saya yakin Ade akan mendapatkan hal terbaik tidak lama lagi. good luck!

  8. Makasih banyak penjelasan-penjelasannya Pak…
    sangat menginspirasi dan membantu persiapan JST saya bulan lalu.

    Alhamdulillah saya berhasil mendapatkan AAS ke ANU dan saat ini sedang bersiap mengikuti PDTnya (masa PDT saya 8weeks) 😀

  9. Pa Made Andi, terima kasih sekali atas informasi mengenai AAS yang sangat mendetail di dalam blog bapa. Alhamdulillah, saya lolos AAS 2014/2015 dan bisa menyusul suami yang telah lolos di tahun sebelumnya. Semoga Tuhan selalu melimpahkan rahmat-Nya pada Pa Andi dan sekeluarga,

    Namun, ada yang saya ingin tanyakan pa. Bagaimana menolak tawaran beasiswa ya pa? Saya menerima berita dari AAS pada tanggal 4 Februari, dan saya sudah mengirimkan form persetujuan saya ke kantor AAS. Tanpa saya sangka, tanggal 5 Februari, pukul 11 malam, saya menerima berita kelulusan beasiswa DAAD. Bagaiman cara yang baik untuk menolaknya ya pa?

    Terima kasih Pa Andi.

      1. Terima kasih Pa Andi,, bapa juga menjadi salah satu faktor keberhasilan saya =)…

        Saya baru baca artikel ini dan woooooowwww bapa KEREEEEENNNN BANGEEEEET,,, Semoga saya bisa seperti bapa.. Amin!!!
        Terima kasih untuk contoh suratnya ya pa. Maaf saya men-“contek” surat bapa… hehehehe

  10. Pa Andi, saya sudah beres membuat suratnya (hasil contekan loh… :P)

    Hohohoho… aduh nanti tukeran name tag-nya ah sama temen, kalo Pa Andi main ke IALF Jakarta dalam waktu dekat-dekat ini… Bercanda pa. it’s my pleasure to treat you, Sir!! Saya sangat berharap bisa bersua dengan bapa, lebih cepat lebih baik (kaya kampanye-nya pa JK). 🙂

    Terima kasih Pa Andi!!!!!

  11. Alhamdulillah kali ini,saya berhasil mendapatkan beasiswa AAS,Pak Andi. Terima kasih banyak atas sharing bapak melalui website ini. Benar2 sangat membantu saya untuk lebih fokus dan tetap semangat mencoba.Mohon doa bapak dan rekan-rekan pejuang beasiswa agar ke depannya selalu lancar terutama dalam menjalankan studi nanti. Aamiin.Rencananya saya akan membawa keluarga kesana.Sekali lagi terima kasih,pak. Tetap semangat tuk rekan2 semua.

  12. Terimakasih banyak pak atas informasinya. Sangat memberi inspirasi untuk mencoba. Akan saya coba tahun ini juga. Thank you very much 🙂

      1. Pa andi saat ini status saya sebagai calon pegawai bumn, apakah berarti saya harus mendaftar kategori public? berart saya belum bisa ya pa, krn saya masih calon pegawai 😦

  13. Reblogged this on Made Hery Santosa and commented:
    Ijinkan saya reblog tulisan ini Bli Andi. Semoga memberi manfaat kawan-kawan lain yang bersemangat belajar. Salam bagi semua pejuang! You can do it!

  14. saya adalah salah satu dari sekian banyak yang mulai gila berburu beasiswa aas sejak saya membaca tulisan mas andi mulai januari 2013, namun sampai saat ini saya belum mampu memperoleh 1 persyaratan wajib, yakni :mencapai score IELTS 6.0. Mohon doa dan dukungan Mas andi dan teman-teman seperjuangan sehingga saya boleh mencoba beasiswa aas tahun ini. Salam kenal, saya Pardomuan Simanullang, M.Pd, bekerja di Dinas Pendidikan Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara. HORAS……….

      1. Mas Andi Mophon Masukannya saya tahun ini gagal dalam Jst and ielts pada feb 2014. lalu mendapat emai dan surat yg berisi tujuan study kurang jelas dan rencana 5 sampai 10 tahun juga Berikut isi suratnya  Does not adequately demonstrate clear examples of desirable study skills and work habits  Unable to adequately clearly outline challenges in previous studies and how these were overcome  Unable to adequately translate a ‘vision’ into a workable plan for the next 5-10 years  Does not adequately demonstrate excellent planning skills  Unable to adequately show examples of creating and maintaining productive workplace relationships and associations .
        These personalised comments are provided for you to reflect upon the scholarship interview process.

        Mohon masukanx mas andi

  15. terima kasih info-ny pak Andi, sangat berguna buat saya. Saya sudah mengetahui beasiswa ini sejak dari 2011 tetapi belum pernah mencoba melamar. Mohon bantuannya pak Andi untuk pertanyaan saya. Saat ini saya bekerja di PNPM-Mandiri Perdesaan, salah satu program dari kementerian dalam negeri yang mengontrak para sarjana teknik untuk menfasilitasi pembangunan infrastruktur di perdesaan. Atasan langsung saya adalah Kepada Badan Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan Provinsi. Tetapi status saya bukan pegawai negeri sipil. Bagaimana saya harus mendaftar ADS, apakah saya harus mengambil sektor publik karena secara teknis saya bekerja di pemerintah provinsi atau saya harus mengambil sektor open?
    Terima kasih pak.

  16. sebulan yang lalu tim beasiswa AAS berkunjung ke kampus saya Pak Andi. Ketika saya bertanya tentang tips and tricks untuk lulus beasiswa AAS, mereka menyarankan saya untuk baca blog ini. Dan mereka menyarankan tempat yang benar-benar tepat. Terima kasih sudah berbagi. Saya jadi mulai tercerahkan dari kebingungan untuk memulai pengejaran beasiswa:) Salam

  17. Kemarin saya belum berhasil mendapatkan beasiswa ini, Bismillah semoga tahun ini SUKSES. Amiin.. Thanks bli Andi, beberapa saat kedepan saya akan sering lagi mengunjungi blog Anda yang penuh inspirasi ini..:)

  18. waduhh… sebenarnya sy pengin sekali, tp sy sudah tertolak dulu d IPK, cuman 2,89.
    itu tdk ada perbedaan ya antara yg fresh graduate sm yg sudah old graduate. sy lulus S-1 th 2004

  19. Aku seorang guru di SMA. Menangis aku melihat orang2 yang mendapat beasiswa. Pingin juga seperti mereka tetapi apa dayaku, aku telah berkeluarga dengan anak2 yang masih kecil, mana tinggal ditempat yang jauh untuk ikut tes TOEFL. Umur sudah 40 tahun. Entahlah. . . semoga ada orang yang berbaik hati langsung memberikan tawaran kepadaku tanpa harus mempersiapkan berbagai tetek bengek administrasi tetapi langsung saja wawancara. Mudah-mudahan. Aaamiin.

  20. wooooowwwww amazing banget Bli Andi Arsana,
    Makasi berats bli info2 menariknya, saya byk dapat pencerahan nih, bahkan ngisi form pun diberi clue….sampe dah di bookmark semwa nya hahahaaa

    Thankuuuuu bli, doakan saya sukese, bru mau apply nya taun ini bli

    Regards,

    Yenni

  21. selamat siang mas andi

    Perkenalkan saya lukman ade, dr FK UGM, (kbetulan saya kenal mbak asti :D). saya kandidat AAS untuk program Master tahun 2014, rencana PDT di jakarta 4,5 bulan mulai 26 Mei 2014-10 Okt 2014, Saya ingin mengajukan pertanyaan :

    1. Apakah mulai tahun ini ada PDT 4,5 bulan ?
    2. Berapa lama PDT dapat diundur mas, karena blm mendapat izin dr kantor?

    Maturnuwun sanged bli andi

    Sincerely
    Lukman

  22. mas, mau nanya. pertama: kalau menurut mas skor toefl yang lebih tinggi (misal mendekati 600) akan memperbesar peluang lolos seleksi administrasi atau yang penting melewati 550. Yang kedua apakah profesi (misalkan pns atau swasta) memiliki poin tambahan untuk lolos seleksi? karena ada yang bilang prioritas diberikan kepada pegawai pemerintah dan mereka yang berasal dari daerah juga akan diberikan peluang lebih besar (karena diharapkan setelah selesai akan kembali membangun daerahnya). Terima kasih

    1. Toefl, tentunnya demikian, terutama jika persyaratan lainnya sama, tentu yg toefl-nya lebih tinggi yg akan dapat.
      pns swasta dll, baca ketentuan kuotanya ya 🙂

  23. Salam, Pak Andi.
    perkenalkan, saya Zendhi.

    saya ingin mengajukan pertanyaan terkait beasiswa AAS ini:
    1. apakah undergraduate diperbolehkan mendaftar? saya berencana untuk lulus pada bulan september 2014.

    terima kasih, pak.

  24. Salam Pak Andi,

    Ada beberapa hal yang mau saya tanyakan perihal AAS 2014 :
    1. Dalam AAS Application Form terdapat hal-hal yang harus dilampirkan seperti pada No.20 Checklist of documentary evidence, di situ di bagi 2 hal yaitu essential & optional. Nah yang ingin saya tanyakan, dari menurut bapak, pada saat pemberkasan app form apakah yang dilampirkan hanya berkas” yang terdapat pada list essential saja or optional jg dilampirkan?
    Soalnya di bagian essential hanya dikatakan certified post-secondary and tertiary certificates/degrees, sedangkan translatenya di form optional dan form optional dilampirkan jika kita dipanggil wawancara or lolos tahap administrasi.

    2. Mengenai references from S1 Supervisor for master candidates, apakah cukup dengan menggunakan referee template or harus ada semacam surat tersendiri rekomendasi dari pembimbing akademik S1 kita?

    Best Regards….

  25. Pak Andi,
    Saya mau bertanya kalau lulusan D4 bisa tidak untuk mengikuti AAS?
    bukankah D4 sudah setara dengan S1?

    terima kasih…

  26. mas, penyerahan berkas-berkas nya ke kantor AAS itu saya baca bisa melalui pos, apakah itu benar?

  27. Salam, mas Andi.
    Saya izin baca tulisan-tulisan mas andi tentang AAS ini ya. Saya lulusan salah satu PTN di Bandung, baru bulan lalu diwisuda. Alhamdulillaah saya pernah dapet summer course ke Jerman Juli 2013 lalu dan yudisium saya juga cum laude. Sekarang saya sedang menyiapkan diri untuk mendaftar beasiswa master dari AAS, 19 Juni 2014 saya baru mau ujian TOEFL ITP. Mohon doanya ya mas. Mungkin nanti saya akan tanya-tanya kalau ada yang tidak saya pahami. Terima kasih.

    M Wahyu Hidayat

      1. Pak, saya mau tanya, untuk penerjemahan dokumen seperti ijazah, transkrip, dll, tidak harus melalui jasa penerjemahan dari penerjemah tersumpah kan?

        Di tulisan ini bapak katakan “Jika dokumennya belum diterjemahkan, lakukan ini dulu di lembaga yang berwenang. Bagi yang tinggal di Jogja atau kota besar lainnya, pusat pelatihan bahasa di universitas besar seperti UGM biasanya melayani jasa penerjemahan dokumen (silakan cek sendiri, mungkin ada perubahan kebijakan dari UGM).”

        Berarti saya juga bisa gunakan jasa penerjemahan di balai bahasa kampus saya? Balai bahasa kampus saya juga termasuk penyelenggara TOEFL yang diakui oleh AAS.

        Terima kasih.

        M Wahyu Hidayat

        NB: maaf kemarin saya waktu komentar pertama kali, kebetulan lagi sign in wordpress olshop temen saya, jadi bukan nama saya yang muncul 😀

      2. Saya sudah bertanya kepada petugas balai bahasa kampus saya perihal izin resmi tsb, tapi petugasnya agak kebingungan. Nampaknya petugas tsb menangkap bahwa izin resmi layanan terjemahan yang saya maksud adalah seperti layanan terjemahan dari sworn translators. Petugas tsb meminta saya memastikan apakah dokumen tsb harus diterjemahkan oleh sworn translators atau tidak. Saran bapak bagaimana? Terima kasih.

      3. Kalau sworn translators, alhamdulillah saya sudah punya referensi dari tahun lalu. 😀

        Sekali lagi terima kasih atas kesediaannya untuk menjawab pertanyaan saya, pak. 🙂

  28. Thanks infonya mas, saya akan coba tahun depan, oh iyaa,, kalo pasca sarjana jurusan yang diambil boleh tidak dengan jurusan kita saat SI ? misalnya SI ekonomi tapi pasca sarjana hukum gitu?

  29. Bravo bung andi, perkenalkan, Saya yaqin Siradj aktifis NGO yang concern terhadap KAJIAN kebijakan publik termasuk juga anggaran(APBD) yang kerjasama dgn Prorep USAid, saya sangat tertarik thp beasiswa AAS.Ma’af ,Di formulir tertulis Have you taken an IELTS or TOEFL (point) 12 ? berarti di isikan salah satu ya? terus untuk IELTS nya seusai lolos tahap satu? begitu ya bung andi?

  30. saya lulusan S1,di hongkong..tp kuliahnya bukan full time..krn sy seorang tkw yg menyempatkan diri kuliah tiap hr minggu.sy semangat sekali mencari ilmu..tp otak sy lambat sekali alias bodoh..kurang pergaulan dan lambat dalam berpikir.tp sy sangat berminat sekali untuk ikut beasiswa ini..sdngkan bacaan diatas sulit sekali sy pahami..mungkinkah sy bs diterima untuk beasiswa ini

  31. Dear Pak Andi,
    Wah membantu skali paparan di blog ini,oh iya pak sy puput 25th sekarang memang saya sedang tdk bekerja, alias baru mulai usaha tp sblmnya sy prnh bkerja di beberpa prushaan, nah slh 1 persyrtan nya kan hrs pake surat rekomendasi t4 bkrja ato instansi,klo case nya ky sy ini diperbolehkan kah tdk pake rekomendasi ato gmn? Mksh sy hrp pak Andi membls

    Best Regards

    Puput

  32. Salam kenal, Pak Andi 🙂
    Di formulir Australia Awards Indonesia, tertulis di bagian check list untuk melampirkan “current (original) IELTS or TOEFL English language test results”. Maksud “original” di sini apakah berarti sertifikat asli? Atau bolehkah fotokopi? Terima kasih, Pak Andi.

      1. Maaf untuk pertanyaan sy yg terlali awam, Pak. Sebelumnya sy apply beasiswa dg fotokopi sertifikat agar sertifikat asli dpt sy gunakan utk kepentingan lain. Tp sy sudah menelpon dan menanyakan langsung kpd sekretariat AAI perihal tsb. Terima kasih.

  33. salam kenal Pak Andi, tulisan yang sgt menarik & menginspirasi meskipun mungkin saya agak terlambat untuk membacanya karena br menemukan blog Bapak kemarin. jadi nambah semangat utk berburu beasiswa lg…o ya Pak saya mau menanyakan terkait biaya akomodasi untuk keluarga memang tdk ditanggung ya Pak? Pengalaman Pak Made dulu seperti apa Pak apakah klg diajak jg? klo diajak kira2 terkait utk akomodasi slm di Ausy bgmn apakh dr yg kita terima bs mencukupi?sy punya 2 anak, yg satu mash umur bulanan. terimakasih atas info& sharing pengalamnnya Pak…salam sukses selalu…

  34. Tadinya saya sudah pesimis karena rata2 usia maksimal S2 ke luar negeri dari kebanyakan sponsor adalah 35 th. Tahun ini saya berusia 35 th. Tapi begitu saya terima link blog pak Andi, Alhamdulillah.Saya masih menunggu hasil ITP saya. Bila kesempatan tahun ini sudah tidak memungkinkan, saya akan persiapkan buat tahun depan. Terimakasih pak Andi share ilmunya.

  35. Iseng2 googling ttg beasiswa aussie terus nemu blog ini. Thanks pak Andi utk sharingnya. Sejak SMA sy tertarik skli utk mlnjutkan kuliah S2 di aussie. Alhamdulillah Oktober nnti sy wisuda S1. Yg ingin sy tnyakan, apakah program AAS jg memerlukan kualifikasi di bidang leadership pak? Krn biasanya yg sy ketahui, slh satu requirement beasiswa2 pd umumnya membuhkan bbrp pngalaman leadership.

  36. Mas terima kasih banyak untuk informasinya..kebetulan saya lagi proses daftar tapi stuck karena program prioritas yang sudah ada. Rencana saya ingin mengambil program Public Relation di Edith Cowan.
    Saya mau tanya mas, kalo program yang akan saya ambil itu diluar program prioritas yang sudah ada apakah masih ada kemungkinan/kesempatan untuk lulus mendapatkan beasiswa AAS? Terima kasih 🙂

  37. Saya lulus dari PTN ternama yang banyak main saat kuliah kelas khusus malam… Nilai IPK S1 tertolak huhuhu :(‘namun penyelesaian S2 Dalam Negeri hasil sgt memuaskan dengan ipk sangat baik. Apakah memungkinkan mendaftar program S3 dengan menggunakan nilai IPK S2 ? Saya PNS sekaligus Ibu Rumah Tangga umur 37 tahun.

      1. Salam kenal pak Andi, terimakasih buat info luar biasa yg sudah bapak sharekan. Saya Juli sdh lulus S1 dan saat ini sedang berencana mengambil visa WHV dan sekarang lagi fokus utk test IELTS tgl 30 Mei 2015. Sebenarnya saya tertarik ingin mencoba beasiswa AADS ini tapi terhenti saat mengetahui persyaratan mengenai surat rekomendasi, gimana caranya saya mndapatkannya sedangkan saya sdh resign setelah 3,5 thn bekerja dikantor konsultan hanya utk bisa fokus dalam preperation IELTS biar bisa menghasilkan nilai yg bagus, tapi setelah membaca blog bapak saya bisa bernafas lega dan tdk perlu mengkhawatirkan tentang surat rekomendasi jadi saya berminat akan mencoba berburu beasiswa AAS itu lagi dgn lebih bersemangat 😀
        Terimakasih banyak atas motivasinya.

  38. Nice 🙂
    semoga saya isamengikuti jejak bapak.
    oh ia, buat senior-senior yang sudah berpengalaman mengenai ini.
    saya si junior ingin banyak mengenai AAS ini,
    dan saya butuh email, line, atau socmedlainya yang bisa menghubungkan kita.
    SAlam kenal dari ina

  39. SAngat menarik 🙂
    saya ingin melanjutkan s2 keperawatan di australia, tp saya mebulm bisa menemukan untuk universitas yg di tuju. saya mohon bimbingan kepada semua senior yang ada disini untuk membantu saya dalam mewujudkan impian saya. dan saya butuh kontak para senior untuk dapat berkomunikasi. terimakasih. salam kenal from ina

  40. Hai Pak Andi,

    Selain GPA, bukankah universitas di Australia juga mensyaratkan skor GRE atau GMAT bagi calon mahasiswanya ya pak? Apakah itu berarti masih ada test (di universitas yg dituju) lagi bagi calon penerima beasiswa selain test IELTS dari AAS?

    Thank you.

  41. assalamu’alaikum.
    nama saya virgin..dari sma impian saya adalah ingin belajar di LN, tetapi nilai TOEFL saya masih kurang, jadi tahun ini masih ingin mematangkan persiapan buat persyaratan, mohon doanya supaya tahun depan bisa mendaftar…

  42. Alhamdulillah hari ini saya langsung menemukan blog ini. saya baru akan memulai mancari beasiswa aas. Terima kasih Pak Andi atas tulisannya yg sangat membabtu. mudah-mudahan saya berhasil lulus. mohon do’anya, terima kasih.

  43. Saya seorang ibu, yang anaknya akan wisuda 20-9 ini…anak sy ingin lanjut S2 ke Australia, tp krn saya hanya seorang guru rasanya tak sanggup unt membiayai sendiri, saya coba cari2 di int dan saya menemukan blog bapak ini, thanks ya pak unt infonya yang komplit…tapi ada pertanyaan saya di AAS ini mulai dari apply sampai keterima ( kalau keterima) prosesnya berapa lama ya pak? dari IPK anak saya sdh memenuhi dan anak saya jg sebelum2nya sdh persiapkan bhs inggris nya…

  44. Blog yg super skali Bli, setelah 3 kali gagal, sy sempat down & memutuskan untuk berhenti hunting beasiswa. Namun pagi ini, saat sy buka blog Bli Andi, saya sangat terinspirasi! Sampai nangis krn malu sempat surrender. ^_^”
    InsyaAllah sy akan coba lagi tahun depan. Wish me luck ya Bli…. Thanks a million for the inspiration. Salute… ^_^v

  45. Terimakasih bli..saya baru lulus s1
    Sedang cari2 beasiswa untuk lanjut study s2 di luar negri
    Coba search eh nemu ini
    Isi blognya sangat sangat memberikan informasi dan inspirasi
    Semoga saya bisa mencapai tujuan…aaminn

  46. Mas andi, sepertinya yg lolos AAS kebanyakan yg ambil coursework ya,,, apakah yg ambil S2 riset punya peluang yg sama? Saya kmrn ngajuin Master by research di aplikasi AAS. Makasih mas,,,

  47. Alhamdulillah. Akhirnya nemu juga tulisan yang membantu saya buat memahami bagaimana cara memulai mengajukan beasiswa. Makasih banyak Pak. Tulisan Bapak sangat berguna buat saya dan memberi saya motivasi ( “Sering kita harus melakukan hal penting dengan bersusah payah dan bekerja keras. Kadang kita terantuk dan tersandung tanpa ada seorangpun yang peduli. Namun percayalah, life is not always that easy.”) lagi untuk mulai “berjuang”. Doakan saya. Pak 🙂

  48. Alhamdulillah. Sungguh blog ini memotivasi saya untuk maju lagi. Saya akan berjuang demi terlaksananya beasiswa yang saya idamkan sejak kecil. Saya akan berusaha semampu saya Bli. Dan saya akan memotivasi diri saya demi suami dan anak yg saya kandung saat ini. Mohon doa dan dukungannya.

  49. insyallah saya lulus s1 tahun depan, tapi saya akan mulai impian saya bisa sekolah ke luar negri mulai dari hari ini,.. dan terus mantengin blognya bli andi… trimakasih untuk semua infonya bli. salam kenal

  50. salam… saya mau tanya, apakah mengajukan beasiswa AAS itu harus yang belum menikah? bagaimna jika statusnya sdh menikah atau bercerai?
    thank u mas andi

      1. Selamat malam Pak Andi. Blog Bapak sungguh sangat menginspirasi. Ini pertama kalinya saya mengunjungi blog Pak Andi. Saya melihat berbagai pertanyaan yang sangat menggelitik dan menggugah curiousity. Sampai di pertanyaan ini, saya tergelak oleh pertanyaan dan jawaban Pak Andi yang kocak… he he he… Terima kasih atas “this source of information” Sir. Wish you all the best! =)

  51. salam… saya mau tanya, apakah mengajukan beasiswa AAS itu harus yang belum menikah? bagaimna jika statusnya sdh menikah atau bercerai?
    thank u mas andi

      1. Sy bingung pak.. ambil jurusan ap kalo mw s2 dsana. Sy sarjana s1 pendidikan bhs indonesia.

  52. Salam mas andi…. saya ingin bertanya, dalam syarat pengajuan beaiswa AAS ada kalimat sprti ini “Diharapkan bagi pelamar program Doktor untuk memiliki surat dukungan dari universitas Australia untuk bidang yang diusulkan studi mereka”, apakah itu berarti untuk apply pada program doktor hrs sdh di terima terlebih dahulu di universtas australia? Atau apakah berbeda letter of support dgn LoA?
    Thank u mas andi

  53. Halo mas, mau tanya, kalo untuk lanjut S2, mesti lulusan S1 ato dari Diploma IV juga sama-sama bisa? Terima kasih untuk informasi diatas ya mas, saya merasa terbantu

  54. Halo Pak Andi.
    Saya berencana untuk apply program master by coursework, untuk syarat beasiswa dua surat rekomendasi akademik dari pembimbing S1 masih perlu dilampirkan ngga ya pak?
    Terima kasih.

      1. untuk di policy handbook keterangannya :
        referee reports: at least one academic referee report and at least one other referee report (e.g. a work supervisor). Masters by Research or PhD applicants should provide two academic referee reports.

        sedangkan untuk di australia awards in indonesia keterangannya:
        academic reference from S2 supervisor for Doctorate candidates

  55. halo pak andi saya berencana mengikuti beasiswa AAS ini, saya jurusan S1 Biologi, tapi sy mau ngambil jurusan pendidikan di S2, bisa ndak pak?

      1. kok mungkin pak, saya jurusan pendidikan biologi pak bukan murni dan kemarin juga skripsi saya ngambilnya pendidikan

  56. terima kasih atas informasi yang sangat berharga pak andi…selesai pendidikan S1 ini saya akan coba berjuang ke Australia…

  57. Terimakasih banyak Pak Andi infonya sangat membantu. Meskipun saya masih semester satu S1 tapi saya akan berjuang dari sekarang. Bahkan saya bercita-cita sekolah di Australia sejak SMA. Semoga nantinya saya bisa menyusul para pejuang peraih beasiswa yang telah lolos. Sekali lagi terima kasih. Sukses selalu untuk Pak Andi 🙂

  58. Dear Pak Andi,,

    Terima kasih Pak Andi atas sharingx ttg memahamai beasiswa bagi orang biasa,,karena jujur saya sendiri masih awam tentang AAS dan rencanya di kota ambon ada seminar terbuka tentang AAS..
    Saya sendiri ingin berjuang mendapatkan beasiswa itu,,
    Maaf jika keesokan gari ada kendala yang saya temui apakah saya bisa sharing dgn Pak Andi?….
    Terima kasih sebelumnya.

  59. Untuk beberapa alasan, satu bagian yang saya suka dari banyak catatan Anda yang sangat bermanfaat ini adalah “STOP! Jangan bertanya sebelum membaca dengan detil”.
    Kalimat itu sangat meaningfull Pak Andi…

    Dan Pak Andi punya cara menulis yang menyenangkan untuk sebuah perkara yang tidak mudah buat para hunter. Betul-betul sesuai dengan “Something Good Doesn’t Have To Look Difficult”

    ^_^ terimakasih banyak Pak Andi

  60. Terima kasih Pak Andi sudah mau berbagi informasi beasiswa.
    saya juga membaca tulisan-tulisan Anda yg sebelumnya, sangat membantu.
    semoga saya bisa menemukan ‘apa yang ingin saya raih’ dari tulisan Anda.
    thx again, GBU

  61. Dear Pak Made Andi,
    Saya sudah ubek2 forum, baca ulang persyaratan dari web, tapi belum ketemu jawabannya. Mohon pencerahannya.

    Saya salah satu CPNS yang akan diangkat menjadi PNS bulan maret 2015 besok di salah satu kementerian yang ditugaskan di unit pelayanan teknis di Makassar. Pertanyaan saya

    1. Apakah masih bisa melamar beasiswa untuk ADS acceptance 2016? karena sebagai PNS minimal harus mengabdi selama 2 tahun terlebih dahulu.

    2. Surat tugas belajar pada saat akan mendaftar apakah sudah diperlukan?

    3. Bagaimana kita bisa mengetahui kalau kementerian kita masuk ke dalam targeted category? karena biasanya info sampai ke daerah dari pusat sering kadaluarsa.

    4. dalam forn AAS scholarship ada pengesahan dari BKLN, apakah yang bertandatangan di situ bukan atasan? (misalnya eselon 2 kepala balai), atau surat rekomendasi dari atasan terpisah dan bukan dalam form?

    Terima kasih banyak. Mohon maaf jika repeated question 🙂

  62. Halo pak Andi, alhamdulillah suami saya termasuk ke golongan mereka2 yang ulet dan tangguh, mengutip kata2 bapak diatas hehehe. Suami saya lolos AAS dan akan mengikuti EAP selama 6 minggu (ielts 7).. ini adalah kali kedua suami saya ikut seleksi AAS, tahun lalu gagal di seleksi akhir.. saya juga sudah akrab dengan buku pak andi yang selalu dibawa kemana2 oleh suami, sampe ke toilet aja suka ketinggalan itu buku hehehee.

    Makasih banyak ya pak, saya mewakili suami ah.. karena dia typical orang yang beli buku, sedangkan saya blogger sejati dan seneng blogwalking kemana2 ;). Jauh dalam hatinya dia pasti juga berterima kasih sama buku panduan pak andi. InsyaAllah saya dan anak juga akan mendampingi suami nanti disana, semoga berkah. Sukses selalu ya pak andi.. semoga semakin banyak orang Indonesia seperti bapak yang senang membimbing dan berbagi ilmu tanpa memanjakan. Aamin :).

    Salam,
    Dila dan Yudo

  63. Hallo Bli disaat tersesat bingung mau mulai dari mana untuk apply Australia Awards dipertemukanlah saya dengan blog yg luar biasa ini. Saya ingin tanya Bli bulan ini saya akan daftar dan agak sedikit kewalahan dengan proses legalisir yg menguras dompet. Apakah perlu legalisir ijazah+transkip D3 beserta s1 atau s1 saja? Dan haruskah ijazah+transkrip+akta kelahiran dilegalisir di kemenkumham, kemenlu, dan kedutaan besar australia? Selain itu saya tertarik sekali di bidang aerospace cuma di bidang studi prioritas tdk termasuk. Bolehkah saya diberi pencerahan prioritas studi untuk lulusan electrical engineering yg sesuai dgn beasiswa ini. Terimakasih

    1. Legalisir bisa di lembaga yg mengeluarkan. Ijazah dan transkrip di kampus saja. Dokumen lain bs lewat penerjemah tersumpah.

      Aerospace bisa saja. Kaitkan dengan bidan prioritas yg ada.

  64. Pak Adi….salam kenal…saya Stevy dari Ambon,
    Saya sangat terinspirasi dgn tulisan bapak walau belum semua di baca karena baru ktemu n baru di baca tgl: 11,02,15 kmaren…sangat membangun dan inilah yang saya cari seumur hidup saya untuk tetap mengejar cita2 saya

    Saya ini lulusan SPK tahun 2001 dan ijazah saya dapat di pakai untk melanjutkan ke F.kedokteran karena ada mata pelajaran umum dan saya mendapat 2 ijazah(ijazah kejuruan n kesehatanx)
    Selain itu saya sudah bekerja sebagai PNS pada salah satu RSU sbg seorang perawat

    adapun Masalah yang saya hadapi skr ini adalah:

    1: traskip nilai saya hilang/tercecer waktu kerusuhan ambon,(di antar sendiri oleh kpl sekolah ke t4 saya bekerja, bukan di sekolah. Namun yg saya terima tanpa traskip,ttp menurut kpl skolah sdh ada…??) sudah di konfirmasi ulang ke kepala sekolah waktu itu tp kendalanya data yg di sekolah juga ikut hilang karena dampak kerusuhan n ditambah dgn orgnya yg bertemperamen keras sehingga terkesan tidak mau membuat ulang n menandatangani transkip nilai saya seandainya dibuat ulang….lucunya semua teman saya memiliki transkip

    Mohon jurus jitu dari bapak biar bisa luluh hati kepala sekolH saya tercinta itu..atau ada cara lain…….?

    2.sistem yg ada di indonesia mewajibkan seorang perawat PNS melanjutkan studi perawat. Sementara merujuk ijazh yg ada saya bebas ke fak manapun….pertanyaanx apa dengan titel PNS saya tetap dapat melanjutkan pilihan saya ke kedokteran dengan mengikuti AAS..?? Karen saya sdh siap dengan konsekwensi apapun dari kantor terkait status saya yg notabene seorg perawat (ini cita2 saya,nnt bisa mati penasaran klw tau ada AAS tp tdk bs ikut) n saya belum pernah mengecap pendidikan sarjana.

    Demikinan pak..rencanax tahun ini adalah awal perjuangan sy..salam sukses….

  65. Terimakasih atas jawabannya. Untuk document yg apa saja ya bli yg diurus di penerjemah tersumpah? Akte kelahiran saya hanya urus di pencatatan sipil yg sudah bilingual english dan Indonesia

  66. Blog anda sangat helpful untuk newbie yang baru akan mencoba melamar. Saya sendiri sudah pernah mencoba ditahun 2013 namun gagal karena IPK saya rendah tidak mencapai syarat. Pertanyaan saya apakah penilaian IPK tidak bisa lagi diganggu gugat? apakah saya harus mengulang S1 saya? Kendala saya hanya IPK. toefl saya ketika saya test tahun 2013 mencapai 520. Saya ingin sekali memperdalam ilmu mengenai perempuan dan disabilitas karena selama ini saya bekerja di NGO maka saya mendapat kesempatan belajar mengenai issue2 tersebut yang memang sampai saat ini masih menjadi concern dunia dan khususnya Indonesia, lebih khususnya NTT. Mohon input dan saran. Terima kasih

  67. Selamat Malam Bli,

    Maaf mengganggu waktu Bli Andi yang sangat padat.
    Saya mengalami sedikit kesulitan Bli dalam proses pendaftaran AAS 2015 kali ini. Mohon bantuannya atas pertanyaan saya di bawah ini:

    1. Pihak penyelenggara menyediakan dua alternatif dalam menyetor form aplikasi, Hardcopy dan online submitting. Yang menjadi kendala manakah yang mesti saya tempuh mengirim ke kantor perwakilan mereka (hardcopy) atau melalui online?

    2. Terkait masalah TOEFL.
    – Penjelasan pada Form bahwa sertifikat yang diterima adalah Toefl PBT dan IBt. Sementara yang saya punya adalah Toefl ITP. Apakah ada solusi untuk bagian ini?

    – Ketika mengirim form aplikasi apakah harus menyertakan sertifikat asli dari Toefl? Sementara saya juga akan apply ke beasiswa lain yang menyaratkan sertifikat Toefl?

    3. Ini yang masih menjadi kebingungan tersendiri bagi saya Bli. Ada beberapa document yang mesti ditranslate ke dalam bahasa Inggris. Sementara untuk saat ini saya dalam kondisi tak bisa mengurus itu semua karena adanya pekerjaan yang mesti dijalani dan akan memakan waktu yang agak lama (lewat dari deadline AAS). Tetapi di dalam form menjelaskan:
    “Additional Documents (Optional): Applicants must provide the following documents if they are selected for an interview”
    Sementara di brosure mengatakan dan Handbook mengatakan harus diikut sertakan (document must translate into English) ke dalam form aplikasi.
    Mohon penjelasannya Bli.

    Saya ucapkan banyak terima kasih Bli atas berkenannya Bli Andi menjawab pertanyaan saya ini.

    1. 1. Disarankan online
      2. Paham ngga apa itu PBT, IBT dan ITP? Apakah ketiganya adalah kategori setara?

      Kalau online bisa scan aja

      3. Lebih baik kalau sdh ada translatenya. Ingat Anda bersaing dg ribuan orang. Yg harus Anda perhatikan bukan saja syaratnya tapi bagaimana tingkat persaingannya.

  68. Makasih pak Andi atas semua postingan2nya tentang AAS….

    aku mau coba untuk join….

    slalu punya feeling bisa ke AUS suatu saat nanti….. Aamiin…

    I HOPE….. I WILL GO IN THERE….

    🙂

  69. Selamat Pagi Pak Andi, perkenalkan nama saya Abdul Rauf dari Timika-Papua, Saya terbantu sekali dalam hal informasi mengenai beasiswa AAS dan kehidupan di Australia, saya sedang proses pengisian form online AAS, namun ada beeberapa point yang masih membuat saya sedikit bingung.
    1.untuk persyaratan bukti dokumen saya masih bingung dari universitas saya tidak mengeluarkan ijazah dan transkrip dalam bahasa indonesia jadi saya berinisiatif sendiri untuk translate di penerjemah tersempah. namun di redaksi pendaftaran online “”certified copies of previous academic transcript. Certified copies of previous academic transcripts. Where they are not in English please provide an English translation”. apakah setelah saya translate saya bawa ke kampus untuk di legalisir ?
    2. hanya untuk meyakinkan hati saja “Proof of citizenship/identity i.e. birth certificate/passport if available and photographic identification i.e. student card drivers licence if passport is not available.” apakah jika kita sudah punya passport itu sudah mewakili syarat tersebut?:
    3 “Statement from university or school that English is the language of instruction
    Referee Reports” apakah redaksi tersebut menyinggung mengenai surat rekomendasi dari dosen/atasan?

    terima kasih sebelumnya atas jawaban yang akan Pak Andi berikan..
    salam hangat dari Timur Indonesia 🙂

  70. terima kasih atas postingan pak Andi.
    Saya mau bertanya kalau boleh. Saya ingin apply beasiswa untuk program MBA atau Master Finance. Apakah jurusan tsb boleh sy pilih utk beasiswa ini? Krn sy bingung, apakah jurusan yg sy mau ini bisa terkait dengan priority fields of study di form.
    Selain itu, apakah sy bs konsultasi beasiswa AAS ke pak Andi via email? sy bisa kontak pak Andi di mana ya? t

    erima kasih …. semoga pak Andi selalu sukses dan semakin diberkati melalui sharing2 berharga nya ya.

  71. Selamat malam Mas.
    Saya mau bertanya sesuatu yang penting.
    Jadi saya lulusan salah satu universitas swasta. dalam lembaran transkrip nilai yang kami terima, ditulis dalam dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bagian bawahnya dilengkapi terjemahan bahasa inggris. apakah saya masih harus menerjemahkan transkrip tersebut atau tidak perlu mas?
    saya sangat butuh info dari mas. terima kasih sebelumnya.

  72. salam kenal mas andi. ini pertama kalinya sy buka blog anda.sy jg minat utk kuliah melalui beasiswa AAS.sy PNS di kementerian kelautan dan perikanan S1 perikanan,dan brtugas di sulawesi.apakah benar ada prioritas bg kmi dr timur utk sekolah dsana?.apalgi kemampuan bhs inggris kami msh kurang.mohon pencerahan..

  73. Terima kasih banyak buat infonya, sangat membantu,
    Apakah beasiswa yang diperoleh ini diberikan sampai lulus atau tidak, lalu bagaimana dengan akomodasi yang diberikan??

    1. Ya sesuai kontrak, sampai lulus. Kalau lulusnya tepat waktu. Anda akan diberi sejumlah uang tiap 2 minggu. Cukup untuk Living cost. SPP sdh dibayarin. Aman!

  74. Dear Mr. Andi Arsana, apa kah peluang lulus AAS adalah bagi yang aktif berorganisasi? Karena jujur saja saya semenjak dahulu tidak begitu aktif dalam organisasi karena sibuk dengan urusan keluarga sendiri. Tapi saya sangat ingin belajar di luar negeri dan memiliki visi untuk peningkatan edukasi daerah saya.

  75. Om Suasti Astu pak Made
    Makasi atas tulisannya yg pastinya akan sangat membantu anak tyang yg masih kuliah semester 5 untuk nyiapin dirinya cari beasiswa AAS
    Selama ini tyang gak bisa detail jelaskan ttg cara mendapatkan beasiswa, astungkara ketemu blog pak made.
    Semoga anak tyang bisa giat belajar untuk mencapai cita2nya niki. Suksma pak made

  76. Dear Pak Andi,
    April lalu sy mencoba submit beasiswa AAS. Saat itu dokumen yg belum sy lampirkan adalah hasil tes IELTS karena saat itu belum tes. Sekarang saya kebingungan kemana saya mesti mengumpulkan. Karena di form online sdh tdk bisa submit lagi. Saya kirim email ke AAS Indonesia utk menanyakan mengenai hal tsb tapi tidak direspon jg sampai sekarang. Ada saran utk saya? Terima kasih.

  77. Assalamualaikum,Pak Andi apakah saat pendaftaran tidak boleh dengan status cpns misalnya daftarnya tahun 2016 untuk perkuliahan 2017, dan status pns diperoleh tahun 2016. Yang kedua score ielts 6.0 apakah sudah bisa mendaftar ketika kampus tujuannya mensyaratkan score 6.5

  78. Hallo pak andy,
    apa bisa misal saya lulusan dari suatu universitas tetapi perkuliahan kelas karyawan dan saya ingin mencoba AAS ini?
    terima kasih.

  79. Bli Andi, rasanya mungkin saya jauh yah dari mendapat beasiswa AAS karena dari dulu tidak paham maksudnya list dokumen Official certified post-secondary & post-tertiary degree dokumen yang esensial dilampirkan. Trmksh

  80. Sampai saat ini saya masih belum ujian IELTS. Mahalnya kebangetan, Pak. Saya baru ada nilai TOEFL ITP, itu pun tidak dengan TWE. Apakah saya bisa mengajukan aplikasi beasiswa untuk AAS awal tahun depan dengan modal nilai TOEFL, Pak? Terima kasih.

  81. pak, yang untuk beasiswa s1 yang baru lulus sekolah kira2 ada infonya tidak ? terimakasih sebelumnya pak 🙂

  82. Dear Mr Andi,
    Perkenankan saya untuk bertanya kepada Bapak. Apakah kelengkapan berkas lamaran yang dulu diajukan via online, seperti ijazah transkrip dll, perlu dibawa saat JST Interview?
    Apakah JST interview memakai bahasa Indonesia juga? Terima kasih

  83. Pak ada beberapa hal yang mau tanya
    1. untuk pendaftaran AAS ini perlu dokumen-dokumen dari SMA tidak ya? karena di fom bagian qualification tedapat kotak untuk informasi high school. apa informasi ini untuk applicant yang belum lulus s1?

    2.IELTS yang diperlukan sebenarnya 6.5 atau 5.5 karena di handbook dituliskan 6.5 tetapi di form dan brochure dituliskan 5.5?

    Kalau benar penangkapan saya, untuk apply bisa ielts 5.5 tetapi jika sudah diterima harus mengikuti test dan di test itu harus dapat 6.5, apa benar?
    Tetapi kalau saya submit 5.5 apakah akan berpengaruh pada seleksi pertama?

  84. Pa Made,
    Terima kasih banyak sebelumnya atas segala informasi yang telah di share, pengalaman, cerita yang sangat berguna bagi para pencari beasiswa tanpa adanya harapan akan imbalan, begitu besar jasa pa Made, I really appreciate what you have done for us….
    Mohon bantuannya atas bbrp pertanyaan berikut (krn saya blm menemukannya di blog ini)
    1. Mohon informasi bentuk korespondensi atau contoh korespondensi dengan universitas yang kita tuju. Jenis informasi apa yang minimal harus kita miliki untuk menunjukkan keseriusan kita dlm aplikasi AAS(dalam hal ini coursework)
    2. Perlukah kita menjelaskan latar belakang pendidikan dan Pribadi serta beasiswa AAS ini di dalam email korespondensi kita ini.
    3. Apabila nilai IELTS kita sudah 6.5 tanpa ada score dibawah 6, apakah kita masih harus di test IELTS lagi?
    Terma kasih…atas advicenya

    1. 1. Kirim email ke bagian admission tentang ketertarikan dan tanyakan persyaratan. Balasan dari mereka merupakan bukti komunikasi.
      2. Perlu secara singkat
      3. Nanti akan perlu tapi untuk daftar, silakan pakai saja.

  85. di dlm handbook, untuk paper-based toefl tertulis minimal 580, dalam penjelasan mas andi di atas saya baca untuk S2 minimum 500 dan S3 minimum 530.
    kebetulan Toefl saya belum mencapai setinggi itu, apakah jika toefl masih 539 masih bisa mendaftar dan berpeluang lolos ?

  86. Pak Andi, saya mau bertanya. Saya memiliki Conditional Offer dari RMIt, itupun masih conditional. Tetapi apakah bisa disertakan dalam pendaftaran online AAS ini?
    Saya juga lihat di laman, tidak ada kolom yang bisa menyertakan hal sepeti itu. Hanya ingin memastikan saja, karena jika bisa digunakan tentu akan saya pakai. Terimakasih
    Regards,
    Hanna

  87. menginspirasi pak 😀

    Maaf pak, saya agak bingung, sebenarnya kita harus mengisi lamaran beasiswa dan mengirimnya ke Jakarta atau mengisi via online di OASIS? Atau dua-duanya?
    Untuk 2017 intake, ditutup 30 April, semoga bisa membantu 🙂

  88. selamat siang pak, saya mau tanya,apakah judul skripsi s1 itu berpengaruh dengan beasiswa yang ingin kita ambil pak…??

    1. Sedikit tidak pasti berpengaruh. Misalnya kalau Anda ingin S2 di bidang X, tentu akan lebih mudah jika Skripsi S1 Anda juga di bidang yang dekat dengan X. Meski begitu, bukan berarti yang bidangnya jauh dari X pasti tidak diterima. Silakan Anda simpulkan sendiri maknanya.

  89. bagaimana jika kita sudah bekerja apalagi sudah PNS,apakah masih bisa mencari beasiswa tersebut??dan bagaimana jika S1nya saya adalah fisika murni tapi saya menjadi guru IPA,apakah saya harus menyamakan jurusan yang saya ambil dengan apanya?s1 apa tugas saya?

  90. terima kasih banyak atas infonya…saya juga mau tanya apakah ada handbook yang bisa di download mengenai AAS secara lengkap?

  91. Dear Pak Andi.

    Apakah saat pelatihan EAP, pihak AAS memberikan stipend untuk awardeenya.?
    Mengingat yang sudah bekerja pasti akan meninggalkan pekerjaannya dan kehilangan penghasilan selama proses belajar EAP.

  92. Terima kasih Pak sudah berbagi ilmu dan pengalaman di blog ini.
    Saya ada beberapa pertanyaan,
    1. Apakah besiswa AAS ini menanggung biaya pembuatan visa, tiket PP untuk para dependant ?
    2. Apakah ada juga tunjangan untuk para dependant ?

  93. Pak Andi memang pantas diapresiasi karena dengan kesabarannya blog mengenai informasi AAS dapat dibuatnya, wawww… karena blog ini dapat memotivasi kami sebagai scholarship hunters. Pak, saya baru tahu mengenai AAS ini pada bulan maret 2017 ini, sehingga ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan perihal beasiswa AAS tersebut :
    1. Untuk gelar yang nantinya disematkan pada lulusan master by research dan master by coursework apakah sama atau berbeda ya Pak ? dan apakah lulusan master by coursework nantinya dapat lanjut untuk S3 di negara manapun ?
    2. Kalo kita udah dapat LoA dri universitas yg ingin kita tuju, Apakah peluang kita utk dapat diterima dalam AAS akan besar juga ?
    3. Apakah pelamar disabilitas juga lebih diprioritaskan sama seperti halnya daerah2 yang masuk dalam Geographic Focus Area ?
    4. Ada beberapa bidang studi yang menjadi prioritas dalam AAS ini, saya ingin mengambil bidang studi Statistika, yang ingin saya tanyakan jika bidang studi yang kita ambil tersebut tidak ada dalam list bidang studi prioritas maka apakah kemungkinan utk dapat diterima dalam AAS itu menjadi kecil ?

    Terima kasih Pak Andi. Sukses selalu buat Bapak.

    1. 1. Beda. Secara umum bisa.
      2. Lebih besar
      3. Tidak dipriotaskan tapi diberi kesempatan yg sama.
      4. Saya kira tujuan mereka mencantumkan bidang prioritas itu adalah agar fokus… apakag begitu saja mereka akan langgar, saya yakin tidak 🙂

  94. Pak, mau nanya lagi :
    1. apakah syarat KTP bisa kita ganti dengan menggunakan paspor saja ?
    2. untuk legalisir dokumen2 (ijazah, transkrip, akte lahir, KTP, dll), apakah kita lakukan setelah dokumen2 tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa inggris ya ?

    terima kasih banyak Pak.

  95. Dear Pak Andi,
    sembari menunggu hasil, saya mau mengucapkan terima kasih untuk pengetahuan dan bimbingan untuk aplikasi AAS from A-Z nya hehe. Saya jadi tahu banyak sampai ngubek2 situs sana sini juga, postingannya memotivasi orang untuk tidak malas loh, Pak. Terima kasih hehe.

      1. selamat siang pak Andi, dari paparan bapak diatas sdangat terinspirasi buat saya untuk sekolah kel uar negeri melalui beasiswa tentunya. yang ingin saya tanyakan adalah apakah bisa IPK S1 saya 2,97 bisa daftar di AAS pak? mohon pencerahannya pak?

  96. Hello, Sir!
    I am completing my AAS Online Aplication for master degree. However, I am stuck in answering question number 9 about qualification. i graduated from teaching faculty majoring in English in one of governments universities in Indonesia. Every time, i try to type the Qualification Name with “Bachelor of Education” as stated on on my undergraduate diploma, an error occur and ask me to enter one qualification. Therefore, I need your guidance on how to deal with this problem. Thanks in advance.

  97. Assalamualaikum pak Andi
    thanks for sharing
    saya mau nanya pak andi, untuk IELTS score minimal 5.5
    nah saya sudah dapat LOA namun dalam bentuk conditional, dikarenakan IELTS score saya 5.5 dimana syaratnya univ tsb minimal 6.0
    nah misalnya saja saya dapat AAS, artinya saya harus ikut ILETS lagi ya pak agar dapat score sesuai kriteria univ tujuan?
    thanks pak andi

  98. Asslamkum Pa, sebelumnya saya ingin berterima kasih bapa sangat menginspirasi,, saya ingin bertanya, apakah lulusan S1 dari universitas swasta bisa juga mendaftar beasiswa ini??

  99. selamat sore pak made 🙂

    ingin membantu mengupdate, untuk calon pendaftar dari indonesia mungkin bisa cek brosur ini http://dfat.gov.au/about-us/publications/Pages/indonesia-information-for-intake.aspx karena yg bapak link di atas sudah berubah alamatnya.
    masih berkaitan dg link tsb, nanti dicek kembali disini http://dfat.gov.au/about-us/publications/Pages/australia-awards-scholarships-policy-handbook.aspx semoga dapat membantu yang lain 🙂

    doakan saya lolos jadi awardee tahun ini hhe 🙂

  100. Pak andi, aku S1 sastra inggris dengan IPK 2.81 dan S2 saya Manajemen pemasaran dengan IPK 3.93 saya baru lulus bulan juni danakan diwisuda pada bulan juli 2018. Aapakah dengan latar belakanh dan pencapaian akademik saya pada saat S1 dan s2 dapat mengikuti program beasiswa S3/ Phd di australia pak? Dan saya sudah menikah, apakah dengan status itu saya masih berpeluang mendapatkan beasiswa di AAS untuk Phd pak?

  101. Pak Andi, kalau menerima AAS, apakah ada kewajiban untuk segera kembali ke Indonesia? Apakah tidak ada kemungkinan untuk mendapat internship atau bekerja di Australia terlebih dahulu?

    1. Saya baca bahwa ada exclusion period setelah menerima beasiswa? Yang dimaksud itu berarti seseorang yang menerima beasiswa AAS tidak bisa kembali ke Australia selama 2 tahun. Apakah pengertian saya benar?

      Berikut saya kutip dari handbook AAS :
      “leave Australia for a minimum of two years at the end of, or termination of, the awardee’s Scholarship and acknowledge that any time spent in Australia during the two year exclusion period will extend the end date of the exclusion period.”

  102. di tahun 2018 ini saya baca seluruh tulisan pak andi yang soal beasiswa , sangat kuar biasa , Terimakasih pak telah menjadi orang yang membawa pecutan semangat untuk kami anak2 muda yang masih jauh dari kata berusaha , Semoga Pak andi tidak lelah untuk selalu membawa inspirasi dan semangat untuk kami anak2 biasa yang tidak mengenal dunia sebenarnya,

    Salam Hangat,
    Amelia 25thn dan baru bermimpi melanjutkan study S2 di luarnegri

  103. Salam, Pak Andi! Semoga selalu sehat.
    Saya sedang persiapan berkas. Namun yang mengganggu pikiran saya adalah di bagian Document Evidence. Di bagian Required Documents tertulis “Latest Official (certified) post-secondary and tertiary certificates/degrees” dan “Latest Official (certified) post-secondary and tertiary transcripts of results”, apakah ini dokumen yang belum ditranslate? Karna pada bagian Optional tertulis “Official (certified) English translations of post-secondary and tertiary certificates/degrees” dan “Official (certified) English translations of post-secondary and tertiary transcripts of results”. Atau di bagian pertama tsb saya lampirkan keduanya?

    Terima kasih, Pak.

  104. Pak, kalau dosen tetap universitas negeri tetapi bukan PNS, kira-kira masuk kategori open atau public ya?
    Terima kasih

Leave a reply to Muthmainnah Rasyid Cancel reply