Sering ada pertanyaan seperti pada judul tulisan ini yang saya terima dari para pejuang beasiswa Australia Awards Scholarship – AAS (dulu disebut Australian Development Scholarship, ADS). Jika pertanyaan ini dilayangkan sebelum 1 Februari 2014 jawaban saya biasanya seperti ini:
Secara formal tidak boleh. Meski demikian, kenyataannya ada orang yang sudah S2 lalu mendaftar AAS/ADS untuk sekolah S2 dan ternyata diterima. Saat mendaftar, dia rupanya dengan sengaja menyembunyikan statusnya yang sudah S2 dan hanya menggunakan ijazah S1. Saya tidak ada dalam posisi menyarankan atau melarang orang lain melakukan itu. Yang pasti, ada unsur ketidakjujuran dan pelanggaran di situ. Saya yakin Anda bisa memutuskan dengan bijaksana.
Umumnya, respon yang saya terima kemudian adalah berterima kasih dan menyatakan tidak akan mendaftar S2 jika penanya sudah memiliki gelar S2.
Jika pertanyaan serupa diajukan kepada saat setelah tanggal 1 Februari 2014 maka saya akan menunjukkan fakta seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar di atas adalah cuplikan dari formulir AAS 2014 dan 2015 pada bagian kriteria yang ternyata berbeda. Di formulir 2014 jelas dikatakan seorang kandidat harus mendaftar jenjang pendidikan yang lebih tinggi dari jenjang pendidikan tertinggi yang sudah dimiliki saat mendaftar (apply for a degree at a level higher than their current highest qualification). Artinya, kalau sudah S2 maka harus melamar S3. Sedangkan pada formulir 2015, kalimat ini tidak ada lagi. Di sana hanya dikatakan bahwa jika akan mendaftar S2, sudah harus bergelar S1 dan jika mendaftar S3 sudah harus bergelar S2. Saya melihat ada perbedaan mendasar pada keduanya dan ini tentu saja dilakukan bukan tanpa maksud. Jika saya diminta menginterpretasi fenomena ini maka jawaban saya adalah “tahun ini, mereka yang sudah memiliki gelar S2 boleh mendaftar AAS untuk sekolah S2 lagi”.
Pendapat saya ini diperkuat oleh fakta bahwa AAS memang secara sengaja mengubah informasi di website resmi AAS. Artinya, perbedaan informasi ini tidak saja muncul di formulir beasiswa AAS tetapi juga di website resminya. Jika Anda mengunjungi website resmi AAS di bagian “Eligibility and Approval” lewat cache tgl 8 Februari 2014 (website lama) maka Anda masih akan temukan kalimat “apply for a degree at a level higher than their current highest qualification“. Di website revisi terbaru, kalimat itu sudah tidak ada. Ini juga pastilah bukan ketidaksengajaan. Untuk melihat perbedaannya, saya sudah abadikan dalam bentuk screen capture dan bandingkan keduanya seperti di bawah ini.

Meskipun analisis di atas terkesan meyakinkan, memang ada satu informasi yang ‘melemahkan’. Informasi di FAQ AAS ternyata masih memuat kalimat “Apply for a degree at a level higher than their current highest qualification“. Berikut saya abadikan FAQ AAS terbaru dalam bentuk screen capture.

Menariknya, ternyata FAQ AAS sekarang sepertinya belum merupakan hasil pemutakhiran, berbeda dengan formulir dan informasi di “Eligibility and Approval” di website. Yang paling menyolok tentu saja syarat Bahasa Inggris untuk S3 yang kini 6.0 untuk IELTS (beda dengan S2 yang tetap 5), di FAQ masih dikatakan 5.0 (tidak dibedakan dengan S2). Fakta ini mengarahkan pada kesimpulan bahwa informasi di FAQ itu tidak mutakhir (bukan yang terkini) setidaknya sampai tanggal 8 Februari 2014. Jadi, pemahaman saya masih sama bahwa tahun ini, mereka yang sudah memiliki gelar S2 boleh mendaftar AAS untuk sekolah S2 lagi. Jika Anda memiliki pemahaman dan terutama informasi pendukung yang mengarah pada kesimpulan berbeda, silakan disampaikan. Terima kasih.
PS. Tulisan ini murni pendapat pribadi dan bisa jadi salah. Informasi resmi selalu berasal dari pihak AAS. Silakan bertanya langsung kepada pihak berwenang/resmi jika ragu-ragu.
Terima kasih untuk infonya, Pak Andi. Ada yang ingin saya tanyakan. Jika saya sudah S2 dan akan melamar S2 lagi dengan AAS, apakah perlu melampirkan ijazah S2 juga pada aplikasi? Terima kasih banyak untuk jawabannya 🙂
Saya kurang tahu kalau ini. Ini baru pertama kali 😦 Ada yg bisa bantu?
bisa saja, mbak Viena. teman kantorku sudah pernah ambil S2 di UGM, lalu AAS 2013/2014 kemarin dia daftar lagi untuk S2 di UniMelb, dengan jurusan yang berbeda. dan dia diterima! sukses aplikasinya ya mbaak!
Kalau melakukan ini tahun lalu atau sebelumnya, sebenarnya itu pelanggaran 🙂 krn jelas2 syaratnya ga boleh. Tapi memang ada yg ‘nekat’ dan sistem tidak menangkap pelanggaran itu. It’s your call. Ini soal integritas masing2.
Terima kasih atas analisisnya, pak Andi. Namun, yg sy khawatirkan ketika mngisi application form pd bagian “latest qualification”, diisi S1 apa S2 ya? 😀
S2 dong 🙂
Terima kasih atas analisisnya, pak Andi. Namun, hal yg juga sy ragukan adl ketika mengisi application form pd bagian latest qualification, diisi S1 atau S2, ya? 😀
Ya s2 dong 🙂 kan memang boleh daftar. (Menurut analysis saya). Apanya yg bikin ragu?
Hehe..iya sih ya, pak. Maklum pak, khawatir bgt gitu klo salah. Terima kasih, pak Andi 🙂 🙂
Andaikan gelar S2 didapat masih beberapa minggu setelah deadline beasiswa, maka sebenarnya adalah sah untuk menuliskan S1 sebagai current highest qualification toh pak?
Ya
Pak Andi, sepengetahuan bpk apakah yang tidak lulus JST interview diberitahukan via email juga. Saya belum dapat email pemberitahuan lulus/tidaknya. Apakah diasumsikan tidak diemail=tidak lulus?
Semua akan diberitahu …
thankas atas infox pak andi.
Info memotivasi kawan2 lain agar mau mencoba belajar selalu 🙂
Salam Pak Andi,
Saya sudah S2 dan sementara ini masih mejadi pengajar lepas di beberapa instansi di Jakarta. Saya ingin mendaftar beasiswa ADS, tetapi untuk S2 lagi karena saya belum menjadi dosen. Jadi, belum bisa mendaftar untuk S3. Apakah AAS akan lebih mengutamakan yg belum pernah S2? Terima kasih 🙂
Saya tidak tahu.
Salam Pak Andi,
Saya sudah S2 dan sementara ini masih
mejadi pengajar lepas di beberapa instansi di
Jakarta. Saya ingin mendaftar beasiswa ADS,
tetapi untuk S2 lagi karena saya belum
menjadi dosen. Jadi, belum bisa mendaftar
untuk S3. Apakah AAS akan lebih
mengutamakan yg belum pernah S2? Terima
kasih
Reply
Saya tidak tahu.
pada form baru di situ di ssebutkan apakah anda apply pada beasiswa selain aas. menurut pak andi apakah ini perlu di jawab atau jangan terlalu jujur.
mohon masukannya
Coba baca ini https://madeandi.com/2011/07/21/ketika-gagal-meraih-beasiswa-sebuah-pelajaran-kejujuran/
Pak apakah S3 hanya untuk dosen sajakah.
Please advise
S3 atau peneliti atau perencana.
Hai pak andi.
terima kasih atas analisanya, saya pun sebenarnya sependapat dengan bapak dan berharap analisa ini benar.
Saya memiliki ijazah S1 dan S2 di bidang komunikasi dan ingin mencoba beasiswa AAS dengan level S2 lagi. Namun kali ini saya akan ambil bidang berbeda yakni international relations. apakah hal itu memungkinkan atau harus sesuai dengan bidang sebelumnya?
saya pun akan apply dengan menggunakan ijazah S2 saya.
Baca tulisan lain soal linieritas
Mas andi.. boleh sy bertanya ttng asuransi kesehatan. .alhamdulillah suami sy lulus beasiswa 2014.. kami ingin ikut sekeluarga ke Mel..krn ini adalah kesempatan emas u anak2 sy merasakan pendidikan luar… ttp kendalanya adalah asuransi kesehatan yg ktnya lumayan mahal dan hrs di miliki oleh sy dan kedua anak sy.apakah benar dmkian ??.kr suami sy adh otomatis mendaptknnya dr AAS.. kami tunggu infonya
Ya betul.
pak Made…kalau di bagian qualification ada incomplete n pending result…itu bedanya apa ya?…suksma
Tidak lulus dan belum lulus 🙂
sebenarnya saya sudah berminat AAS sejak 2012, tapi waktu itu saya masih D3 Kebidanan, tahun ini saya lulus D4 Kebidanan tapi bulan Agustus. Sedangkan deadline nya tgl 18 Juli utk pendaftaran AAS. Apa bisa saya daftar ya pak Made?
Bisa saja. Soal lolos atau tidak, itu cerita lain 🙂 Bilang aja ‘pending result’
Ini adalah kondisi yang mengurungkan niat saya untuk apply S2 tahun lalu, sebagian teman menyarankan agar saya tidak mencantumkan keterangan S2 (dalam negeri) saya pada application form, tapi saya memilih untuk tidak karena saya merasa tidak berhak. untuk tahun ini ketentuan itu sudah hilang, namun hasil komunikasi saya dengan pihak AAS, yang sudah S2 memang boleh apply tapi tetap tetap tidak diutamakan. Tahun ini saya Bismillah apply S2 dengan mencantumkan keterangan saya sudah S2, Alhamdulillah dipanggil juga 🙂
Mohon doanya agar saya sukses interview ya Pak Andi 🙂
Contoh yg sangat bagus! Good luck!
kalau boleh tau @Iqbal untuk jurusan S1, S2 dan beasiswa S2 yang diambil itu linear atau tidak ya?
Aku mau apply juga dan kondisinya tahun depan baru akan lulus S2. Untuk penentuan jurusan masih harus pikir” lagi mana yg kira” terbaik untuk dipilih.
Mohon sharingnya yaa hehe
Terima Kasih.
Tidak harus linier.
ijazah S2 lampirkan jg saat aplikasi Pak ?
Thank you very much for sharing
Mahu tanya.
attendance certificate of master program apakah sama dgmaster degree ?
bisakah digunakan untuk melamar s3 AAS ?
adakah saran..
attendance certificate of master program tanpa gelar, apakah sama dengan S2 ?
attendace certificate of master program tanpa gelar, apakah terhitung sama dengan S2 ?
Tidak..
Berapa batas usia maksimal untuk mengajukan beasiswa master di Australia?
42