Adegan Geospasial dalam Film Taken 2

[youtube http://www.youtube.com/watch?v=Xi_Pwau-cl0]

Banyak review yang mengatakan film Taken 2 terlalu mengada-ada. Harus diakui beberapa adegan memang tidak masuk akal. Yang paling menonjol adalah keterlibatan Kim dalam operasi penyelamatan korban penculikan orang tuanya. Kim adalah seorang gadis usia belasan yang tidak pernah mendapat pelatihan operasi sejenis. Mengejutkan jika dia begitu terampil dan berani. Meski begitu, demikianlah film. Film memang menampilkan hal-hal menipu, bukan? Jika saja dia menyajikan hal-hal yang sama dengan kejadian sehari-hari mungkin kita tidak semangat menontonnya. Tulisan ini tidak akan membahas kualitas film Taken 2 secara umum tetapi menyoroti adegan geospasial di dalamnya. Adegan yang melibatkan peta.

Ketika Kim bersikeras ingin menyelamatkan ayah dan ibunya, akhirnya sang ayah ‘menyerah’. Dia memberikan kesempatan kepada Kim untuk menolongnya dan sang ayah memberi instruksi. Adegan ini melibatkan komunikasi telepon antara sang ayah, Bryan, yang ada di lokasi penyekapan dan puterinya, Kim yang ada di hotel. Intinya Bryan memberi instruksi kepada Kim agar Kim bisa membantu menyelamatkan dirinya dan Lenore, ibu Kim. Ayah Ibu Kim diculik oleh pihak yang tidak mereka kenal.

Langkah pertama adalah menentukan posisi Bryan dan Lenore saat itu. Bryan tidak tahu karena ketika diculik dan dibawa ke tempat penyekapan matanya ditutup. Dia hanya memperkirakan dengan naluri intelijennya berdasarkan waktu tempuh dan jalur perjalanan. Dia memperkirakan jarak lokasinya saat itu dari hotel tempat mereka menginap adalah sekian kilometer. Dia juga menghitung secara kasar bahwa lokasinya saat itu sekitar sekian kilometer dari sebuah pasar yg sempat dikunjunginya. Bryan menyuruh Kim untuk membuat dua lingkaran di peta dengan pusat masing-masing di hotel dan pasar. Dia meminta Kim untuk membuat lingkaran dengan diameter tiga kilometer. Saya sebenarnya curiga apakah yang dimaksud itu adalah diameter atau jari-jari. Idealnya, dia harusnya mengatakan jari-jari karena itu menunjukkan jarak dari hotel. Tapi jika dia memang menginginkan Kim menggambar Lingkaran dengan diameter tiga kilometer artinya dia menduga posisinya dari hotel adalah 1,5 kilometer. Dari keseluruhan adegan, sepertinya yang dimaksud adalah lingkaran berjari-jari tiga kilometer.

Bryan meminta Kim membuat lingkaran menggunakan bolpen dan tali sepatu sebagai jari-jari. Untuk menentukan jarak, Bryan memberitahu adanya skala grafis di bagian atas peta dalam satuan kilometer. Kim nampak mengukur panjang tali sepatu yang sudah diikatkan ke bolpen menggunakan batang skala di peta itu. Adegannya memang begitu cepat tetapi bagi orang geospasial seperti saya, adegan ini sangat penting. Kim melakukan semua itu dengan menerima instruksi dari ayahnya lewat telepon. Satu hal lain yang saya pikirkan adalah untung saja iPhone yang digunakan Kim tidak habis baterenya seperti iPhone yang biasa saya pakai.

Kim segera menggambar sebuah lingkaran berpusat di hotel dengan jari-jari tiga kilometer. Selanjutnya dia menggambar lingkaran lain berpusat di pasar. Dalam menggambar lingkaran ini, ada satu faktor lain yang memungkinkan ketelitian jarak jadi rendah yaitu ikatan tali yang berada di tengah-tengah bolpen, bukan di bagian ujung bawah dekat mata bolpen untuk menulis. Hal ini bisa menimbulkan variasi posisi kemiringan bolpen yang menyebabkan ada beberapa kemungkinan lingkaran yang dihasilkan. Besar kecilnya lingkaran tergantung dari posisi kemiringan/sudut bolpen. Tapi sudahlah, namanya juga film. Dan film ini pasti tidak diperuntukkan khusus bagi orang-orang geospasial.

[youtube http://www.youtube.com/watch?v=PYiJSl-77MM]

Intinya, dengan pendekatan ini maka Bryan bisa menentukan kemungkinan posisinya saat ini. Dia bertanya apakah kedua lingkaran itu berpotongan di satu titik tertentu karena titik perpotongan itu merupakan posisinya saat ini. Ternyata kedua lingkaran itu tidak berpotongan. Artinya perkiraan Bryan soal jarak itu tidak tepat. Dalam hal ini, jaraknya dari hotel atau pasar sesungguhnya lebih dari yang diperkirakannya.

Bryan kemudian meminta Kim untuk meledakkan sebuah granat. Harapannya, Bryan bisa mendengar suara granat itu dari tempatnya berada dan menentukan jarak. Menurut pemahaman saya, jarak dihitung dengan mengalikan kecepatan suara dengan waktu tempuh. Bryan secara kasar menghitung waktu antara saat granat itu dilempar oleh Kim dan saat dia mendengar suara ledakan. Asumsinya, ledakan itu memerlukan waktu sekian detik untuk sampai pada telinga Bryan. Dengan perhitungannya sendiri, dia menyimpulkan bahwa lokasi dirinya dengan hotel adalah 4,5 kilometer. Bryan lalu meminta Kim untuk membuat lingkaran baru berpusat di hotel yang kini lebih besar dari lingkaran sebelumnya. Lingkaran yang kedua ini berpotongan dengan lingkaran lain yang berpusat di pasar. Artinya, kemungkinan posisi Bryan adalah pada salah satu dari dua titik perpotongan itu. Dengan analisis dan pengetahuannya terhadap kawasan itu, akhirnya Bryan memutuskan titik mana yang lebih mungkin merupakan lokasinya.

Lepas dari beberapa hal yang tidak masuk akal dalam Film Taken 2, adegan penggunaan peta ini merupakan salah satu adegan geospasial favorit saya. Adegan ini menunjukkan bagaimana peta bisa dimanfaatkan dalam aktivitas inteligen untuk menyelamatkan sandera atau korban penculikan. Film semacam tentu akan bisa dipahami dengan lebih baik jika penonton memiliki pengetahuan geospasial yang cukup. Inilah gunanya peta, the power of map!

Author: Andi Arsana

I am a lecturer and a full-time student of the universe View all posts by Andi Arsana