Knowledge is …

Karena sebuah alasan, saya pernah duduk bercakap-cakap dengan Bapak Nur Hassan Wirajuda, mantan menteri luar negeri RI, di sebuah hotel di Sydney. Kami berada di satu meja selepas menikmati sarapan di lantai 47 Hotel Shangri La Sydney sehingga bisa memandang lengkungan Sydney Harbour Bridge dan Sydney Opera House yang ketika itu nampak kecil nun jauh di bawah sana. Banyak sekali hal teknis yang saya tanyakan kepada beliau terkait penelitian saya: batas maritim. Pak Hassan memang ahli yang tepat untuk berkonsultasi soal itu.

Tentu saja saya tidak hanya menangkap hal-hal berat dan teknis dari Pak Hassan. Saya juga belajar hal-hal sederhana yang sangat prinsipil, bahkan filosofis. Setidaknya demikian menurut saya. Satu ketika beliau mengatakan “knowledge is something you posses or something you know where to find“. Bahwa pengetahuan adalah sesuatu yang memang kita miliki dan pahami atau sesuatu yang tidak kita miliki tetapi kita tahu persis tempat untuk mendapatkannya. Demikianlah saya memahami ucapan Pak Hassan pagi itu. Apa yang beliau ucapkan terkait dengan bidang ilmu hukum internasional yang memang sangat kaya dengan materi. Adalah bagus jika seseorang bisa menghafalkan semuanya, tetapi tidak jarang terjadi bahwa kapasistas ingatan seseorang tidak mampu merekam semua informasi itu. Bapak Hassan mencontohkan, beliau memang kadang tidak tahu secara rinci satu informasi hukum tetapi bisa dengan cepat mengarahkan anak buahnya untuk mencari dari sumber yang tepat. Anda tidak harus tahu semua isi buku dengan rinci namun ketika memerlukan informasi, setidaknya Anda tahu di buku mana harus mencarinya. Demikian kira-kira ucapan Pak Hassan jika saya bahasakan ulang.

Senada dengan ucapan Pak Hassan itu, saya seringkali berada di situasi yang sama. Dengan canggihnya mesin pencari alias search engine di internet, rasanya hampir semua informasi bisa dicari dengan tidak terlalu sulit. Persoalannya seringkali bukanlah dalam hal mencari informasi, tetapi dalam hal memilih dan memilah informasi yang berlebih. Suatu saat, seorang kawan datang pada saya membawa formulir pendaftaran S2 sebuah universitas. Dia salah mengisi satu bagian sehingga harus mencari formulir baru dan mengisi ulang. “Katanya sih ada di websitenya tapi gak ketemu Mas” demikian kawan ini setengan putus asa.

Saya memang tidak tahu soal formulir itu, tetapi setidaknya saya tahu tempat yang tepat untuk mencarinya yaitu di website. Persoalan lain muncul, bagaimana saya harus menemukannya dengan cepat? Adalah Paman Google yang selalu siap sedia membantu setiap persoalan pencarian di dunia maya. Saya yakin formulir itu berjenis pdf. Maka sayapun mengetikkan satu frase yang ada pada formulir di tangan kawan saya, dalam tanda kutip dua, lalu menambahkan kata kunci filetype:pdf dan kemudian menentukan website spesifik site:uow.edu.au. Dalam hitungan detik, formulir itu sudah tercetak.

Dengan pengalaman-pengalaman kecil seperti ini, saya memahami ucapan Pak Hassan dengan cara yang berbeda. Meski demikian, saya memang percaya bahwa pengetahuan adalah sesuatu yang saya punya di kepala atau sesuatu yang tidak saya punya di kepala, tetapi saya tahu tempat mendapatkannya dengan cepat dan tepat ketika membutuhkannya.

Author: Andi Arsana

I am a lecturer and a full-time student of the universe View all posts by Andi Arsana