Membuat MP3 dari Video Youtube

Saya jarang sekali posting masalah teknis di blog ini. Kali ini rasanya menarik untuk diceritakan karena terkait banyak hal lain yang tidak teknis. Semoga bermanfaat untuk pembaca.

Asti, istri saya, mendapat kesempatan menari Cendrawasih di sebuah acara penggalangan dana kanker payudara di University of Wollongong, Australia. Yang menarik diceritakan adalah Asti diminta menyiapkan gamelan (musik) dalam format mp3. Sedangkan kami hanya memiliki VCD tari Bali di rumah. Saya harus mencari akal dan mendapatkan mp3 dalam waktu beberapa hari. Jika mau membeli mungkin tidak sedikit yang menjualnya. Hanya saja masih saja ada rasa iseng mendapatkan sesuatu tanpa harus membeli. Sayapun mulai mencari-cari. Setelah bercakap-cakap sebentar dengan Tante Google, saya menemukan bahwa ada software gratis yang bernama Freez Sofware yang bisa mengubah video FLV menjadi mp3.

Sayapun mencari video Cendrawasih di Youtube dan segera mendapatkannya. Sebentar kemudian video itu saya unduh dengan menyalin-tempel url video tersebut di savevid.com. Tentu saja saya pilih format FLV ketika mengunduh video itu. Perlu diperhatikan bahwa saat menyimpan video ini, namanya harus ditentukan dan juga HARUS diketik ekstensi filenya yaitu *.FLV. Misal jika saya ingin menamai video itu sebagai cendrawasih maka harus diketik cendrawasih.flv ketika menyimpannya saat mengunduh. Kalau saya lupa, maka video akan terunduh dengan file yang tidak berekstensi. Tidak perlu panik, saya juga bisa memberi ekstensi dengan menggunakan fasilitas rename di windows explorer. Cukup klik kanan file itu, lalu pilih rename dan menambahi .FLV di belakang nama file tersebut.

Sebelumnya saya telah mengunduh Freez Sofware dan menginstall-nya di komputer saya. Sebentar kemudian saya sudah bisa menkonversi FLV menjadi MP3. Saya buka Freez Sofware lalu add cendrawasih.flv tadi dan memulai konversi dengan mengklik “Start Coverting”. Setelah menunggu beberapa menit, cendrawasih.mp3 sudah jadi.

Beberapa hari kemudian Asti sudah melenggak-lenggok di halaman Universitas Wollongong, Australia. Selain telah belajar sesuatu, saya kira ini jadi bentuk lain peduli atas budaya bangsa. Sebagai orang yang tak pintar politik, semoga kontribusi kecil ini bermanfaat.