Sejak tahun 1996 aku tinggal di luar Bali, tahu rasanya menjadi bagian dari kelompok yang anggotanya sedikit dari segi agama. Aku banyak belajar. Temanku kebanyakan Muslim.
Aku berkawan dengan seorang aktivis dan ketua organisasi Islam di kampus, kami bekerja sama dengan baik. Aku pernah membuatkan majalah dinding dan papan pengumuman untuk organisasi Islam itu. Sangat menyenangkan, banyak apresiasi.
Kini semua atasanku Muslim. Rekan kerja kebanyakan Muslim. Mahasiswaku sebagian besar Muslim. Aku mendapat peran yang layak. Mendapat penghargaan dan penghormatan sepatutnya. Aku juga mendapat reward and punishment yang semestinya.
Aku berkali-kali diundang oleh organisasi mahasiswa Islam untuk memberi materi. Sering diundang kampus Islam untuk mengajar. Kerap diundang buka puasa dan bahkan memberi sepatah dua patah kata dalam prosesi.
Di rumah, aku punya sajadah dan mukenah untuk sahabat Muslim yang sholat ketika bertamu. Di sekitar kami ada belasan loud speaker masjid yang menjadi alarm sukarela dan membuat aku tidak pernah bangun kesiangan.
Alangkah beruntungnya hidupku. Aku tahu rasanya berada di antara orang Islam dan aku merasakan cinta dan kepedulian. Segala tindakan biadab dan tak beradab tidak akan pernah membuat sahabat-sahabat Muslimku kehilangan kontrol atas nilai luhur yang dianutnya.
Ps. Duka cita mendalam atas tragedi terorisme yang menelan korban jiwa di Christchurch dan di mana pun. Apapun alasannya dan kepada siapapun terorisme itu dilakukan dan oleh siapapun, tidak pernah bisa dibenarkan.