Jakarta, 10 Januari 2000
Ini hari adalah akhir minggu pertama aku kerja praktik. Beruntung sekali aku bisa kerja praktik di sebuah perusahaan besar yang diincar oleh hampir semua temanku. Meski merasa bangga, aku juga terkejut. Ternyata perusahaan besar itu tidak sebagus yang aku duga. Sistemnya masih konvensional, birokrasinya lambat. Dalam rapat tadi siang, aku dilibatkan untuk mendengar dan belajar sistem di perusahaan itu. Aku menyimak dengan antusias.
Tiba giliran aku diberi kesempatan berbicara, aku manfaatkan dengan baik. Aku memberi kritik pedas dan tajam kepada manajemen. Aku sampaikan bahwa banyak sekali praktik di kantor itu yang tidak sesuai dengan kaidah. Dengan lantang aku sampaikan kritik dan desakan untuk segera berbenah. Aku tahu, ada beberapa orang yang merasa tertampar dengan komentar itu, tapi aku tidak peduli. Kebenaran harus disampaikan dan mereka memang harus ditampar agar sadar. Aku yakin kehadiranku di sana akan membawa perubahan signifikan.
Budi “the Coolest” Mulyana
***
Jakarta, 10 Januari 2016
Hari ini ada kejadian menarik di kantor. Sudah seminggu ini kantorku menjadi tempat kerja praktik bagi seorang mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi ternama. Aku bisa lihat anak itu pintar secara akademik. Pengetahuan teknisnya bagus dan dalam. Sayangnya, sikapnya kurang terpuji.
Dalam sebuah rapat tadi siang dia mengkritik habis-habisan manajemen kantor tanpa tedeng aling-aling dan dengan bahasa yang sangat frontal. Nampak sekali bahwa anak ini tidak memiliki pemahaman komprehensif akan dunia kerja. Kalimat-kalimatnya sangat teoritis dan di awang-awang. Usulannya terlalu ideal untuk bisa diterapkan di dunia kerja. Tadi aku menyaksikan sendiri betapa buruknya kualitas pendidikan saat ini yang tidak memperhatikan sopan-santun dan etika berkomunikasi. Anak itu hanya mengedepankan kemampuan teknis dan akademis tetapi tidak bisa menyampaikan dengan bahasa yang menyejukkan.
Budi M.
waktu mengubah segalanya 😀
waktu telah merubah banyak hal 😀
semua itu relatif ya Bli, hihi