Saya mengaku kalah

darii http://6.mshcdn.com/

Saya mengikuti sebuah lomba menulis yang diselenggarakan oleh Telkom Solution terkait penggunaan teknologi informasi (TI) untuk mendukung kinerja perusahaan. Ketika mendapatkan informasi ini dari milis Bali Blogger, saya tidak berniat mengikutinya. Namun begitu, diskusi tidak serius di milis tersebut akhirnya membuat saya mengubah pikiran. Atas ‘desakan’ setengah guyon dari Cahya Legawa, saya akhirnya menulis dan mengirimkannya pada panitia. Ditulis suatu malam yang dingin di Innovation Campus University of Wollongong, saya mengirimkan langsung pada malam itu juga. Tulisan saya hanya 1.192 kata dari 1.200 syarat maksimum yang ditetapkan panitia.

Tulisan saya terkait penggunaan IT untuk kuliah jarak jauh yang memang saya senangi belakangan ini. Rasanya topik ini menarik untuk dibahas dan sangat mungkin untuk diterapkan dengan situasi infrastruktur TI yang dimiliki Indonesia saat ini. Tulisan itu berjudul Teknologi Inspirasi: Jarak Bukan Lagi Tirani.

Continue reading “Saya mengaku kalah”

Wollongong-California, Tiada Jarak di Antara Kita

Sleeping in the cloud – ini Asti, bukan cewek California 🙂

Suatu malam saya menerima sebuah email dari seseorang dari California, US. Si pengirimnya tidak saya kenal, sepertinya seorang perempuan, jika dilihat dari namanya. Pasalnya sangat menarik, dia adalah seorang guru yang diminta menyiapkan pengajaran secara online menggunakann Facetime untuk murid-murid di kawasan pedalaman di California. Yang menarik, dia minta saya berbagi soal ini. Rupanya dia membaca beberapa tulisan saya tentang mengajar online yang pernah saya lakukan.

Beberapa menit setelah email itu, kami sudah bercakap-cakap lewat video menggunakan Facetime. Just in case you don’t know, Facetime adalah video chat dari Apple. Dia mirip dengan Skype, hanya saja tidak bersifat lintas platform, khusus barang Apple. Percakapan saya dengan orang ini adalah contoh sederhana dari kuliah jarak jauh karena saya harus menjelaskan sesuatu dengan diagram sambil diskusi lewat video. Sepertinya dia sangat tertarik. Ada sumringah di wajahnya karena sepertinya dia sudah punya rencana-rencana yang ingin segera diwujudkan. Saya menjelaskan proses kuliah online ini seperti yang saya lakukan dengan Pak Imam Baihaqi  atau dengan Pak Ali Hapsah beberapa waktu lalu.

Yang menarik, saya baru saja berbagi tentang penggunaan Apple untuk kuliah online kepada seorang guru yang berasal dari Apple Capital City of the World. Apple, kalau teman-teman lupa, berkantor pusat di California. Kalau orang Bali justru belajar lontar dan sastra Bali dari Museum di Belanda, maka tidak aneh jika orang Amerika belajar kuliah online dengan Facetime dari orang Indonesia. Seperti itulah dunia saat ini.

PS. Tulisan saya terkait kuliah online ini masuk final Lomba Menulis Telkom Solution. Jika tertarik dan suka, silakan LIKE di laman FB Telkom Solution ya 🙂