Lita, kami ingin mencertikatan sesuatu kepadamu. Di usiamu yang genap sewindu ini, banyak hal yang terjadi dan tidak sedikit yang tidak terjadi. Kami ingin minta maaf untuk yang tidak terjadi. Untuk ketidakbersamaan keluarga yang cukup lama dan untuk ketidakberhasilan kami menjadikan Jarak dan waktu sebagai sesuatu yang biasa seperti layaknya keluarga. Untuk keterceraiberaian, untuk waktu yang tidak dihabiskan dengan minum teh bersama di sore hari dan untuk sentuhan yang lebih sering tiada dari waktu ke waktu. Kami menginginkan semua itu. Pecayalah.
Lita, mari kita syukuri hal-hal yang terjadi. Mari syukuri kebaikan kakek nenek dan keluarga besar yang tak lelah mendukung keluarga kecil kita. Mari syukuri teknologi yang menjadikan kita dekat tanpa bersentuhan. Mari syukuri keterpisahan ini karena membangun keberanian pada jiwa mungilmu. Mari syukuri orang-orang yang membiarkanmu menjadi berani meskipun kita tahu, hati mereka teriris saat memberimu kesempatan. Mari kita syukuri teman-temanmu di sekolah dan orang tua mereka yang telah menggantikan peran kami menjadi penjagamu. Mari kita syukuri guru-gurumu yang memahami situasi sulit kita.
Lita, terima kasih telah mencontohkan kemandirian. Terima kasih telah memakai kalung “Unaccompanied Minor” saat terbang sendiri bersama Garuda dan bercakap-cakap dengan seorang perempuan asing yang duduk di sebelahmu. Terima kasih telah mengajarkan pada kami bedanya ferret dan beaver lewat Pets 101. Terima kasih telah mengajari ayah caranya mempercepat video di youtube untuk menyimak bagian penting dari satu cerita. Terima kasih telah melepas bapak pucung yang tersiksa itu setelah membaca cerita yang ayah tuliskan sambil menangis. Terima kasih telah menjelaskan bedanya chuff, roar dan purr pada kucing besar. Terima kasih telah menunjukkan pada kami bahwa belajar itu harus menyenangkan dan pengetahuan bisa diperoleh tanpa merasa belajar jika kita bergairah.
Lita, kami masih merawat sepotong tanaman di pot yang tumbuh berkembang dari sari ari-arimu yang kami benamkan delapan tahun yang silam. Kami ingin Lita seperti tanaman itu, yang tegar menahan gigil musim dingin, sabar melewati gerah musim panas, tersenyum menyambut musim semi dan tidak gundah menjalani musim gugur. Tanaman itu masih ada, masih kami siram dan jaga. Dia masih setia, diam tidak mengusik di balkoni rumah sederhana kami di Sydney. Hari ini, ibu akan menyiramnya dengan segelas air beras. Sementara ayah mendoakanmu sambil memandang sebuah danau buatan yang dipagari gedung-gedug tinggi di penghujung musim panas di negeri Belanda. Selamat ulang tahun Lita.
manis banget surat cintanya ayah ini. Selamat ulang tahun kakak lita cantik, makin pintar ya, belajar banyak dari kemandirian Lita.
Makasih ya Bude Novi 🙂
Kidung Tantri(NiDyahTantri)/ManusaYadnya MengiringiHUTLita: WUWUSEN BUPATI RING PATALINAGANTUN/Syahdan ada Raja di negaraPatali; SUBAGA WIRYA SINIWI/Makmur Pintar Dihormati;KAJRIHIN KANG PARARATU/ditakuti pAraraja;SALWANING JAMBU WARSADI/Seluruh negeri
Turut berbahagia
Selamat Ulang Tahun teruntuk Ananda Lita..
Semoga panjang umur, diberikan kesehatan dan senantiasa menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtua, segenap keluarga, bangsa dan negara..Amien
Happy birthday Lita..
Selalu bersemangat buat Mas Andi dan keluarga
Amin, terima kasih doanya ya 🙂
selamat ulang tahun Lita. Sebagai kawan Ayahmu, saya tahu betapa besar kasih Ayahmu kepada Lita. betapa bangga ia mengasuhmu dari waktu. marilah kita bersyukur dengan apa yang telah kita raih, miliki, alami. Ayolah memaafkan setiap kekurangan, kesalahan, dan kekurang lengkapan yang kita rasakan dalam keseharian. Di tengah situasi apapun Lita bisa memilih ini; Saya mau berbahagia! Selamat Ulang Tahun…
Terima kasih Pak Man Sukma 🙂
Selamat Ultah Lita.
Salut ya buat Pak Andi, Bu Asti yang mampu menepis segala perasaan bersalah dengan semua kondisi ini. Saya yang kondisinya suami saja yang jauh terkadang merasa bersalah dengan anak saya yang tidak bisa bertemu tiap hari dengan Ayahnya, yang tidak bisa bercanda dan merangkulnya setiap hari. Tapi saya yakin dan percaya ada saatnya nanti semua terbayarkan.
Semoga Pak Andi, Bu Asti, Lita bisa segera berkumpul kembali.
Lebih salut lagi buat Lita 😀
Terima kasih, mari saling mendoakan…
Ini manis sekali, bli. Manis.
Lita sangat beruntung punya figur Ayah seperti Anda. Kita semua yang kenal bli juga jadi ikut ngerasa beruntung, karena dapat banyak ilmu dan pelajaran berharga dari tulisan2nya. Btw, selamat untuk prestasinya bli, you inspire people :’) Selamat ulang tahun juga untuk Lita.
TErima kasih. Apresiasi seperti ini menguatkan. Mudah2an saya bisa sebaik yang didoakan.
Selamat Ulang Tahun buat Lita yang Cantik,,,,Semoga Menjadi Anak yang Sukses; Membanggakan Orang Tua, Nusa dan Bangsa,,,,
Terima kasih tante 🙂
Jadi inget ayah sama ibu bli, sedang apa ya mereka disana..
Thanks for the inspiring words bli Andi..
Salam untuk ayah ibu ya Tendy
Selamat ulang tahun Lita.
Semoga sehat selalu. Amin….
Untuk pak andi: terharu sekali membaca tulisan ini.
TErima kasih tente Ririn