Sering saya mendapat pertanyaan tentang tips belajar Bahasa Inggris. Biasanya saya balik bertanya “bagaimana caranya belajar Bahasa Indonesia?”. Umumnya penanya tidak bisa menjawab secara spontan dan bahkan ada yang terkejut dengan petanyaan itu. Kebanyakan tidak bisa menjawab karena memang tidak pernah merasa belajar Bahasa Indonesia. Tentu saja bisa Bahasa Indonesia karena itu adalah bahasa kita sendiri. Tapi, seriously, pasti ada proses belajar di situ. Anehnya, mengapa kita bahkan tidak pernah merasa belajar? Ada tiga hal penting, menurut saya, terkait belajar Bahasa Inggris. Saya menyebut itu sebagai tiga misteri.
Keterpaparan alias exposure
Mempelajari bahasa, utamanya, adalah soal keterpaparan atau exposure. Cara terbaik mempelajari suatu bahasa adalah dengan membiarkan diri terpapar oleh bahasa tersebut secara intensif. Ibu atau ayah kita tidak mengajari soal struktur bahasa yang serem-serem ketika berbicara pada bayinya. Ketika kita bayi, Ibu menimang kita sambil berbicara secara alami tanpa bermaksud mengajari kita. Beliau tentu tidak menimang-nimang kita dengan mengatakan “Nak, awalan ter- itu bisa berubah bentuk menjadi … bla bla”. Atau ayah kita, mentang-mentang guru Bahasa Indonesia, tidak menimang kita sambil mengatakan “majas metafora adalah…”. Mereka akan berbicara saja secara alami dan dari situ kita merekam kosa kata, kalimat, pragraf dan seterusnya. Keterpaparan adalah kuncinya.
Sudahkah Anda terpapar oleh Bahasa Inggris secara ekstensif? Sudahkah Anda mendengar orang berbicara Bahasa Inggris setiap hari? Sudahkan Anda melihat sikap tubuh penutur Bahasa Inggris dalam keseharian Anda? Sudahkan Anda membaca Bahasa Inggris sehari-hari? Jika jawaban untuk semua itu adalah “tidak” maka jangan berharap bisa Berbasa Inggris.
Bagaimana caranya agar terpapar? Sekarang semua serba mudah. Nontohlah film berbahasa Inggris tanpa terjemahan Bahasa Indonesia, apalagi yang didubbing Bahasa Indonesia. Jangan sama sekali. Jika dirasa perlu, tontonlah film Bahasa Inggris dengan subtitle/terjemahan Bahasa Inggris juga sehingga kita membaca dan mendengar sekaligus. Tidak punya uang untuk nonton film di bioskop? Gunakan Youtube atau download film yang legal. Apakah film yang tidak legal bisa membuat pintar berbahasa Inggris? Apakah memang perlu dijawab pertanyaan seperti ini?
Bahasa tidak [selalu] terkait dengan kecerdasarn
Di SMP dulu, teman-teman mengaitkan nilai Bahasa Inggris seseorang dengan kecerdasannya. “Dia sih memang cerdas, wajar lah nilai Bahasa Inggrisnya bagus” demikian kata seorang teman. Sekarang saya tidak percaya itu. Anda setuju kan sama saya, di Inggris itu, tidak semua orang cerdas tapi semua bisa Bahasa Inggris dengan fasih tuh. Saya pernah ketemu, orang gila saja, bisa Bahasa Inggris. Jadi ini tidak [selalu] terkait kecerdasan.
Tinggal di negara berbahasa Inggris menjamin Bahasa Inggrisnya bagus
Saya adalah orang yang tidak percaya bahwa tinggal di suatu tempat akan secara otomatis membuat kita fasih berbahasa seperti penduduk di tempat tersebut. Ini juga berlaku untuk Bahasa Inggris. Analoginya begini. Tentu ada orang yang lahir dan besar di Jawa, sekolahnya di Jawa sejak SD, tidak pernah sekolah di luar Jawa tetapi mules-mules setiap dapat pelajaran Bahasa Jawa. Orang yang demikian, yang lahir dan besar di Jawa, ternyata tidak serta merta bisa berbahasa Jawa. Ini mematahkan teori di atas tentang tinggal di negara berhabasa Inggris. Faktanya, tidak sedikit teman saya yang sudah bertahun-tahun tinggal di Australia, Bahasa Inggrisnya tidak berkembang baik. Yang ada justru lancar berbahasa Jawa dan Bahasa Indonesianya jadi parah. Pasalnya? Dia tinggal dengan teman-teman dari Jawa dan sekitar 10 jam sehari hanya berbasa Jawa.
Di sisi lain, Lita, anak saya, hanya tinggal 2,5 tahun di Australia dan Bahasa Inggrisnya lebih baik dari saya. Sementara itu, dia sudah tinggal lebih dari 6 tahun di Jawa, Bahasa Jawanya masih berantakan. Mengapa Bahasa Inggrisnya bagus? Karena dia belajar dan terpapar Bahasa Inggris saat di Australia dan itu intensif sekali serta dipakai di kehidupan sehari-hari. Mengapa Bahasa Inggrisnya tetap bagus meskipun tinggal di Jawa? Karena dia memeliharanya dengan menjamin keterpaparan itu. Caranya? Nonton Youtube berbahasa Inggris setiap hari. Secara positif, saya memakdanai bahwa tinggal di Jawa tetap bisa membuat seseorang fasih berbahasa Inggris asalkan terpapar.
Ngomong-ngomong, kalau Anda dari luar Jawa dan sudah bertahun-tahun tinggal di Jawa tetapi Bahasa Jawahnya masih belum fasih, hati-hati kalau berharap akan fasih Bahasa Inggris hanya dengan tinggal di negara berbahasa Inggris. Ini penting!
Jadi, kalau saya ditanya tips belajar Bahasa Inggris dan hanya boleh menjawab satu saja tips maka jawabannya adalah be exposed alias pastikan diri Anda terpapar Bahasa Inggris secara intensif. Btw, jangan percaya sama tips ini. Ini kan tips dari orang Geodesi yang belajar batas maritim, bukan dari ahli Bahasa [Inggris]:)
Tp tips gini malah jalan kdg
setuju dengan 3 misteri itu. kalo boleh memperkuat analisisnya:
temen kantor orang hongaria, sudah tinggal di inggris jauh lebiih lama dari saya, tapi inggrisnya masih (agak) ancur. karena pulang ke rumah dia ngomong hongaria lagi sama suami, anak dan cucunya. kurang terpapar.
sama dengan orang Indonesia yang pasangan hidupnya orang Indonesia juga rata-rata juga inggrisnya masih ‘kaku’ didengar. karena di rumah balik ngomong Indonesia sama pasangannya. jadi kurang terpapar juga.
saya dulu inggrisnya ancur, sejak kuliah terpaksa terpapar oleh teman2 kuliah cuma karena international students jadi kurang efektif, tetep ancur. begitu kerja terpapar lingkungan kerja, jadi agak membaik. pas udah nikah terpapar 24 jam sehari di kantor dan di rumah (karena suami), sekarang lumayanlah meski belum bias dibilang jempol. masih perlu banyak belajar, dari anak saya yg baru 3 th dan inggrisnya udah bagus haha. practice makes perfect #halah
Wah ini nih.. mantap analisisnya mbak Nayarini 🙂 Matur nuwun mbak yu.
Saatnya mencoba tips dari Pak Andi, terima kasih Bapak
salah satu cara menguasai bahasa inggris adalah dengan menghafal vocabulary sebanyak mungkin. sy sering pakai aplikasi android ini https://goo.gl/wGr632 sederhana dan tidak berat tapi bermanfaat.
very useful tips….make sense…. thanks
Hehehe..Kalimat terakhirnya mas..keren..kocak..Tapi, memang tips yang mas berikan benar adanya, seperti kata pepatah “Alah bisa karena biasa”..membiasakan hari-hari dengan bahasa inggris…
Reblogged this on Blog English Club and commented:
Teman-teman mungkin mengenal nama I Made Andi Arsana, yang sering berbagi bermacam-macam tulisan inspiratif di blognya, mulai dari tips seputar beasiswa, perkuliahan, belajar dan serba-serbi hidup. Kali ini, izinkan saya berbagi tulisan mas Andi atas pertanyaan tentang tips belajar Bahasa Inggris. Ada satu tips utama dari beliau 😀 . Apakah itu? Simak yuk…
Aaah tulisannya keren, saya setuju banget dengan paparan! Salah satu yg saya terapkan adalah nonton film menggunakan subtittle inggris :). Salam kenal dari anak teknik kimia yg kerja di bidang manajemen keuangan Mas 😀
Salam kenal Nina 🙂
sangat menaris Pak.
Terima kasih bayak atas sharingnya.
Sukses selalu Pak!
Sa setuju dengan bapa pu kesimpulan akhir.
Bale dari Jayapura itu hari, sa masih baku sonto deng bahasa Inggris hanya 2 tahun selama mengajar di SMP 1 deng SMK Efata, sekitar 2006-08. Habis itu sa su pinda di dinas dan urusan berubah.. kabel lan, sppd, sk pan un, sosialisasi, rka bidang, laporan, dapodik deng dia pu segala macam dan barang-barang lain yang trada kaitan deng bahasa Inggris.
Tapi syukur sa pake tv satelit, jadi sa nonton segala macam channel yang bahasa Inggris. Juga kalo jalan dinas sa beli buku bahasa Inggris satu-satu.
Rupanya ini yang bantu jaga sampe waktu sa pi Manokwari tes TOEFL awal 2014 itu sa kas pica skor 640.
Jadi skarang stop akan deng barang tra guna macam uttaran ka barang apa itu dan pake waktu untuk blajar sadiki. Andaair sampe Coa skarang su 3G, maka pake hp untuk baca bahasa Inggris sapanggal-sapanggal.
Posting saya sewaktu share tulisan ini di fb
Sa setuju dengan bapa ini de pu kesimpulan akhir.
Bale dari Jayapura itu hari, sa masih baku sonto deng bahasa Inggris hanya 2 tahun selama mengajar di SMP 1 deng SMK Efata, sekitar 2006-08. Habis itu sa su pinda di dinas dan urusan berubah.. kabel lan, sppd, sk pan un, sosialisasi, rka bidang, laporan, dapodik deng dia pu segala macam dan barang-barang lain yang trada kaitan deng bahasa Inggris.
Tapi syukur sa pake tv satelit, jadi sa nonton segala macam channel yang bahasa Inggris. Juga kalo jalan dinas sa beli buku bahasa Inggris satu-satu.
Rupanya ini yang bantu jaga sampe waktu sa pi Manokwari tes TOEFL awal 2014 itu sa kas pica skor 640.
Jadi skarang stop akan deng barang tra guna macam uttaran ka barang apa itu dan pake waktu untuk blajar sadiki. Andaair sampe Coa skarang su 3G, maka pake hp untuk baca bahasa Inggris sapanggal-sapanggal.
Terima kasih.
Great i like it
Terima kasih 🙂
sy srg pk apps android ini https://goo.gl/wGr632 bagus banget buat hafal vocab