Dalam sebuah diskusi dengan alumni UGM yang kini bekerja di Jerman ada satu pelajaran kecil yang mungkin menarik saya bagikan. Sebenarnya apa yang beliau sampaikan itu sangat klise dan dipahami banyak orang namun dengan mendengarnya sekali lagi, saya teryakinkan dan merasa belajar lagi. Beliau mengatakan ada tidak skil atau keterampilan yang wajib dimiliki oleh seorang lulusan perguruan tinggi. Skil ini penting untuk bisa bertahan dan kemudian memenangkan kompetisi. Tentu saja teori ini tidak harus dianggap sebagai satu-satunya kebenaran tetapi, menurut saya pribadi, teori ini memang banyak benarnya dan aman untuk dipercaya.
Skil utama sebagai penciri identitas keilmuan formal
Menurut sang alumni, setiap lulusan harus memiliki skil sesuai dengan bidang studinya sebagai penciri utama kualifikasi formal. Jika kamu seorang lulusan akuntansi maka kamu harus memiliki skil utama layaknya seorang lulusan akuntansi. Sangat tidak elok kalau seorang alumni akuntansi tidak bisa membaca laporan keuangan, misalnya. Ini hanya sekedar misal. Saya sendiri tidak tahu skil utama seorang akuntansi seharusnya. Seorang lulusan geodesi tidak paham membaca legenda peta tentu tidak pantas. Seorang lulusan fakultas kedokteran tentu harus fasih menjelaskan penyebab penyakit umum yang diderita masyarakat di negara dia tinggal. Meskipun ini tidak selalu berarti bisa mengobati dan langsung sembuh. Ini adalah cerita lain.
Intinya, skil utama itu menjadi penciri sehingga kamu bisa dengan percaya diri menyebutkan “saya alumni fakultas atau jurusan anu”. Skil utama ini yang kemudian akan dijual dan dijadikan ‘senjata utama’ ketika mencari kesempatan atau ketika berkompetisi. Sudahkah kamu terampil melaksanakan suatu tugas yang umum dikerjaan oleh alumni dari fakultas/jurusanmu? Kalau belum dan merasa bukan orang yang hebat/pintar, pilih saja satu skil lalu tekuni dan jadilah ahli di situ. Tidak harus yang rumit, tetapi akan lebih baik jika itu cukup unik. Inti dari sini sebenarnya adalah berproses dengan baik dalam pendidikan. Jangan abai terhadap kuliah, praktikum dan tugas. Mudah diucapkan tetapi memang sulit dilaksanakan tetapi kamu harus yakin, ketidakpedulian akan hal ini akan melahirkan penyesalan. Percayalah, kamu tidak ingin itu terjadi.
Skil manajerial, kemampuan mengelola suatu pekerjaan
Kemamuan untuk mengelola suatu pekerjaan itu penting. Kamu mungkin memiliki suatu keterampilan khusus yang sangat mumpuni tetapi pada dasarnya keberhasilan suatu pekerjaan yang menyeluruh akan melibatkan kemampuan pengelolaan yang komprehensif. Seorang surveyor pemetaan yang handal menggunakan GPS atau Terrestrial Laser Scanner perlu juga kemampuan manajemen proyek agar pekerjaannya terselesaikan dengan baik. Seorang ahli nano technology kadang perlu kemampuan mengelola perjalanan karena penelitiannya melibatkan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain. Akan sangat repot kalau seorang sarjana bahkan tidak fasih cara memesan tiket kereta/pesawat, memesan hotel, mengelola keuangan selama perjalanan riset, misalnya.
Saya sendiri merasa kemampuan manjerial saya lemah dan masih sering keteteran mengelola pekerjaan. Kadang urusannya sederhana, tidak sigap dan bersegera menyelesaikan hal-hal kecil sehingga akhirnya menjadi pekerjaan besar yang membebani. Jangan sampai kamu seperti itu. Caranya? Salah satunya dengan aktif organisasi dan kegiatan lain di luar bidang pendidikanmu. Jangan jadi mahasiswa kupu-kupu, kuliah pulang kuliah pulang.
Kemampuan berkomunikasi yang baik.
Apapun bidang ilmu kamu, pada akhirnya nanti kamu akan menjelaskan bidang ilmu itu kepada orang lain. Karena yang membutuhkan skilmu pasti berasal dari luar bidang keahlianmu. Kalau mereka keahliannya sama tentu mereka tidak membutuhkanmu. Kemampuan untuk menjelaskan keahlianmu dengan bahasa yang dipahami orang lain ini sangat amat penting. Ini tantangan karena lebih sulit dibandingkan menjelaskan kepada orang yang keahlian dan profesinya sama. Menjelaskan manfaat CORS GPS kepada perusahaan alat berat, misalnya, tentu lebih sulit dibandingkan menjelaskan itu kepada alumni Teknik Geodesi.
Selain itu, kemampuan bahasa internasional juga sangat penting. Kamu, seahli-ahlinya, bisa tiba-tiba menjadi orang yang dianggap tidak bisa apa-apa jika tidak bisa menjelaskan skilmu dalam bahasa yang dipahami oleh orang yang kamu ajak bicara. Pernah kan melihat teman kita yang sebenarnya sangat jago urusan komputer atau geodesi, tiba-tiba seperti orang ‘blo-on’ saat ngobrol sama bule dalam Bahasa Inggris? Bahasa Inggris memang bukan segalanya dan bukan Dewa tapi saya telah membuktikan bahwa skil ini bisa membawa seseorang ke jenjang keberhasilan lebih baik dari orang yang tidak bisa bahasa Inggris meskipun skil mereka sama.
Secara umum, kemampuan berkomunikasi sangat bisa membedakan pencapaian seseorang dibandingkan orang lainnya. Bagaimana mengatasi ini? Bergaul dengan orang-orang yang di luar bidangmu sejak muda. Jangan asyik masyuk hanya berinteraksi dengan orang-orang sejurusan atau sefakultas saja. Keluar dari lingkaran dan uji kemampuan serta pengetahuanmu terhadap ilmu kamu dengan cara menjelaskan kepada orang-orang awam itu. Untuk Bahasa Inggris, silakan nantikan tipsnya di tulisan berikutnya ya.
untuk tips bahasa Inggris versi bang Andi gimana?
mau baca tulisannya segera 🙂
Assalamualaikum pak Andi, pak saya suka sekali membaca wordpres pak Andi, pak saya skrng lgi proses pendaftaran beasiswa LPDP jalur Afirmasi, dan skrng sy sudh membuat essay, tpi saya tidak mempunya teman yang mau membaca essay sebagai prove reader, saya boleh gk minta bantuan bapak, untuk mengecek tulisan essay saya, biar adanya masukan serta kritikan dari essay saya sehingga saya bisa memperbaikinya, apakah boleh pak? waasalamualikum pak, best regard Trisnawati
Bisa saja tapi mungkin lamaaa karena soal waktu 🙂
Reblogged this on amaliarakhmania.
suksme bli