Mari kita cerita soal pelajaran paling berharga: kegagalan. Ini adalah jawaban atas pertanyaan dan kelakar beberapa kawan yang mengatakan “hidupmu sepertinya ga pernah gagal deh”.
- Semester V, IP saya 1,2. Ya, satu koma dua π Tidak bangga tapi bersyukur pernah merasakan itu. Lebih maklum dengan mahasiswa sekarang π
- Di transkrip S1 ada nilai D! Sampai sekarang π
- Beasiswa Stuned tahun 2003, gagal di tahap akhir. Impian belajar ke Eropa luluh lantak! Syukur bisa bangkit dan ‘menerima’ Aussie
- Gagal mengenaskan di tahap wawancara beasiswa Chevening tahun 2003. Gagal ke UK, sempat mutung, patah arang.
- Sempat melamar beasiswa DAAD, bahkan tidak ada kabar berita. Pastilah lamaran saya terlalu buruk untuk diperhitungkan π¦
- Lamaran saya untuk fulbright sepertinya bahkan tidak dilihat. Tidak ada kabar diterima atau ditolak. Kenyang makan PHP π
- Saat kerja di perusahaan besar di Jakarta, secara tidak sengaja menghapus data super pernting yang membuat orang sekantor meriang seminggu lebih π¦
- Lomba menulis karangan Bahasa Inggris semester 4. Tidak masuk 50 besar sekalipun π¦ Teman bilang βartinya tulisanmu jelek banget Ndiβ Sampai kini tidak terlupakan π
- Jumlah tulisan yang ditolak Kompas 10 kali lipat dibandingkan yang dimuat. Ini yang pembaca tidak tahu π¦
- Setelah konferensi di 5 benua, beberapa minggu lalu ditolak oleh sebuah konferensi di Makassar.
- Pernah ujian akhir datang terlambat gara-gara salah lihat jadwal. Nilai E! Dosen tidak mau mengampuni π
- Semangat melamar S3 di Jerman, ditolak beberapa menit setalah kirim lamaran π¦ itu tahun 2006!
- Pacaran pertama, bertahan cuma 3 bulan gara-gara gagal memahami perempuan π¦ Tidak menyesal tapi banyak belajar π
- Nembak cewek di SMA, tidak jelas, tidak pede, daaaaaan tidak diterima! π¦ itu tahun 1994
- Saat kerja di Unilever pernah disuruh push up pakai dasi di depan banyak orang gara-gara sok tahu dan salah jawab.
- Pernah melamar jadi asisten kuliah Bahasa Inggris di Geodesi UGM dan ditolak. Dosennya masih ada sekarang π
- Kirim abstrak ke konferensi lokal, ditolak. Yang diterima malah karya kawan junior π Itu tahun 2007.
- Kirim karya ke @ubudwritersfest berharap menang, ternyata dapat email penolakan π¦ Merasa jadi penulis kacangan π
- Cerdas cermat saat SMA, mati kutu kalah telak oleh tim lawan yang maju tanpa persiapan karena gantikan tim utamanya yang berhalangan.
- Saat S1, tes di Astra dan gagal di tahap psikotest gara-gara tidak bisa menggambar. Itu tahun 2000 sebelum lulus.
- Pernah tes di Schulmberger, sudah sok aktif, sok banyak omong, bahkan tidak lolos saringan awal π¦
- Jadi ketua KMHD UGM tahun 1998, tidak didukung oleh teman-teman seangkatan karena dinilai tidak becus. Lelah-lelah harus konsolidasi. Pelajaran manis yang terasa pahit.
- Cerdas cermat matematika tahun 1995, kalau telak oleh team SMA ‘kemarin sore’ di penyisihan π¦ Gagal itu pahit, Kawan!
- Pernah melamar acara summer program di Eropa. Yakin dapat karena direkomendasikan oleh tokoh sakti, tahu-tahu hanya dapat ucapan terima kasih.
- Pernah melamar magang di lembaga peradilan internasional. Ada sinyal positif sehingga jadi GR, tahu-tahu ditolak dengan tega. Kenyang makan PHP.
Percayalah, daftar ini sebenarnya sangat amat panjang. Catatan kegagalan saya jauh lebih banyak dari rekamanan keberhasilan. Kalau meminjam kata-kata Mas Iwan Setiawan, hidup itu sudah lengkap jadi motivasi buat kamu, tidak perlu mencari motivasi di luar diri. Kegagalan saya yang banyak itu sudah cukup mengajarkan kepada saya sakit dan perihnya kegagalan maka saya merasa cukup motivasi untuk berusa keras menghindarkan diri dari kegagalan. Seperti kata orang bijak, bukan soal seberapa sering kamu jatuh tetapi seberapa sering kamu berusaha bangkit lagi.
baru tahu seorang andi dibalik panggung… memang kalau kita melihat seorang “bintang” kadang kan kita melihatnya ketika di panggung… hebat sekali tampilannya…kita jadi kagum dan bertepuk tangan… enak sekali jadi bintang… padahal kita tidak tahu bagaimana persiapannya di belakang panggung, bagaimana pengorbanannya bisa naik ke panggung. Begitu lah…. pentingnya kita berbagi kegagalan dari seorang sukses sperti bli andi… saya bangga jadi temannya… hehehe Wah jadi semangat kuliah lagi… meski banyak kegagalan2 yang merintangi… hehehe… omong2 itu PHP apa ya???
Terima kasih Bang. PHP pemberi harapan palsu hehe
Merasa malu merasakan kegagalan yang gak seberapa, tapi menyesal dan putus asanya kelewat lama. malah gak bangkit-bangkit. Padahal yang gagal besarnya gak nyampek kayak amoeba.
Makasih pak, menginspirasi sekali
Sama2 π
terima kasih pak Andi, saya jadi malu karena gagalnya belum seberapa. π
Reblogged this on SOMEFINS.