Konferensi dan studi banding


This is a seminar, not a conference 🙂

Teman saya pernah bilang “hebat ya, sudah konferensi ke mana-mana. Banyak duit dong!” He just had no idea. Konferensi itu tidak membuat seorang peneliti banyak duit, percayalah. Salah-salah bisa jadi miskin.

Konferensi itu, dalam bahasa sederhana, adalah sebuah forum yang mempertemukan para peneliti untuk bisa menyampaikan temuan terbarunya. Konferensi itu diselenggarakan oleh asosiasi profesi/ilmiah sebagai wadah terjadi pertukaran gagasan. Misalnya, Anda sedang melakukan penelitian dan ingin agar kemajuan penelitian itu diketahui peneliti lain sekaligus untuk mendapat masukan, maka Anda datang ke konferensi. Partisipasi di sebuah konferensi biasanya ditandai dengan menyerahkan paper, presentasi oral atau presentasi poster. Yang lebih penting, partisipasi konferensi adalah keinginan sendiri dengan usaha sendiri dan terutama dengan biaya sendiri. Memang ada kemungkinan beberapa peserta konferensi terpilih dan didanai partisipasinya oleh penyelenggara tetapi ini sangat jarang. Jadi, umumnya konferensi itu terkait erat dengan menghabiskan uang, bukan mendapatkan uang.

Untuk ikut dalam konferensi, pertama Anda harus berkompetisi dengan cara menyerahkan tulisan singkat berupa abstrak/intisari. Tim penilai akan memeriksa tulisan itu apakah layak atau tidak untuk dipresentasikan di konferensi tersebut. Jika layak, Anda akan diminta menyerahkan makalah utuh (full paper) dan selanjutnya diminta menyiapkan presentasi di hari H. Biasanya sekitar 15 menit saja ditambah diskusi. Selain kompetisi itu, Anda juga harus membayar uang registrasi yang kadang tidak murah untuk konferensi bergengsi. Transportasi dan akomodasi juga ditanggung sendiri. Jika konferensinya di benua lain dan negaranya mahal, bisa dibayangkan dana yang dikeluarkan.

Jika institusi tempat Anda bekerja tidak tajir enough untuk mendanai, semua biaya harus ditanggung sendiri. Inilah rupanya yang menjadi salah satu penyebab mengapa partisipasi ilmuwan Indonesia di konferensi internasional tidak terlalu tinggi. Urusannya kadang bukan soal keahlian atau kebaruan temuan penelitian. Bisa jadi urusannya adalah tiket pesawat dan sewa hotel yang tidak terjangkau. Untuk mendukung partisipasi ini, institusi memang harus berperan membantu pembiyaan. Kini semakin banyak institusi yang menyadari hal ini. Selain itu, dana juga bisa tersedia dari berbagai sumber lain.

Jika mahal, mengapa harus ngotot ikut konferensi? Konferensi ini penting untuk mengabarkan kemajuan penelitian dan terutama memperoleh masukan dari peneliti lain. Bagi peneliti junior seperti saya, ikut konferensi ini penting sekali. Sebelum dipublikasikan di Jurnal atau jadi buku, penelitian itu sebaiknya pernah dipaparkan pada sebuah konferensi agar lebih matang. Selain itu, konferensi adalah ajang berjejaring, mencari teman seprofesi di seluruh dunia.

Jika tidak didanai, apakah tetap akan ikut konferensi? Ini murni pilihan pribadi. Kenyataannya sering ada keanehan ketika seorang ilmuwan gonta ganti mobil/HP tetapi keberatan membayar tiket pesawat yang hanya dua juta rupiah untuk ikut konferensi. Salahkah? Saya tidak pada posisi menyalahkan atau membenarkan, masing-masing orang memang punya pilihan.

Jika tidak bisa/mau ikut konferensi bagaimana? Kini ada berbagai media untuk bisa menyebarkan informasi, bukan hanya konferensi. Jika tidak bisa datang ke konferensi, seorang peneliti bisa membuat video singkat soal penelitiannya lalu menayangkannya di YouTube. Setelah itu, undang para ilmuwan dunia untuk melihat dan memberi komentar. Tentu saja videonya harus dalam bahasa yang dimengerti orang banyak. Kalau mau diskusi, gunakan Skype atau Google Hangout. Selain itu, bisa juga menulis di blog atau di koran. Dengan begitu, masukan akan diperoleh. Hanya saja, jika tidak datang ke konferensi, tidak akan sempat jalan-jalan. Jangan salah, bukan hanya anggota DPR yang suka jalan-jalan, ilmuwan dan peneliti kadang sama. Kalau anggota DPR punya alasan studi banding, ilmuwan dan peneliti menjadikan konferensi sebagai alasan untuk berkunjung ke berbagai negara. Jika itu dibiayai institusi, jalan-jalan itu menjadi gratis. Apakah semuanya demikian, tentu saja tidak. Jika Anda peneliti, Anda mungkin tidak termasuk golongan yang demikian.

Advertisement

Author: Andi Arsana

I am a lecturer and a full-time student of the universe

11 thoughts on “Konferensi dan studi banding”

  1. haha right, oom andi. ngiri ya kalo liat di sebuah konferensi internasional ada banyak delegasi dari negara2 lain, tapi dari sini cuma dikit bukan karena ga mampu secara otak tapi secara kantong, seperti yang oom bilang.
    tapi mestinya itu ga bikin kita mundur, banyak perusahaan yang sadar untuk berpartisipasi dalam hal pendanaan seperti ini untuk CSR program mereka
    selamat terus berkonferensi oom andi!
    (btw bulan dpn saya ke harvard asia conference oom di taiwan, mohon doain ya lagi masih cari sponsor T__T)

  2. betul skali Bli..kesulitn untuk ikut konfrensi kadang datang kalo sudah berurusan biaya. dan jarang ilmuan mau mengeluarkan duitnya untuk ikut. inspiratif

  3. Salam hangat Pak Andi. Perkenalkan saya mahasiswa pendidkan bahasa Inggris. Ada yang ingin saya tanyakan Pak. Apakah bedanya antara paper presentation dengan poster presentation? dan apakah dalam poster presentation boleh menyampaikan ide/ gagasan saja yang belum berupa hasil research? Terimakasih.

  4. salam pak andi…
    saya mau nanya masalah sponsorship. untuk dapat sponsor konferensi internasional, saat kita mengajukannya haruskah kita persentasi (pakai slide dll) beserta full paper kita? apa kita juga perlu membuat recommendation letter dari kampus?
    tolong bantuannya pak, abstrak saya diterima di sustain jepang
    tapi saya blm punya pengalaman mencari dana sponsor
    terimakasih

  5. Salam kenal pak andi, saya masih mahasiswa dan saya masih sangat awam tentang konferensi paper, yang saya mau tanyakan adalah, saat submit paper untuk sebuah konferensi apakah hasil riset kita harus sudah benar2 selesai?
    Terimakasih

Bagaimana menurut Anda? What do you think?

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: