Wanita lain [2]


thrublurryeyes.com
ytimg.com

Sabtu malam, Asti sudah terlelap di sampingku yang masih terjaga. Kulihat lampu di ruang tamu nampak temaram. Samar-samar terdengar suara percakapan dari sebuah film di TV. Aku tahu, masih ada seorang perempuan yang menikmati acara TV di luar sana. Aku bangun hati-hati, Asti tak terjaga. Tanpa takut membuat gaduh, aku jalan ke luar ruangan tanpa perlu berjingkat. Aku yakin Asti tidak akan bangun.

Kulihat ada sesosok tubuh cantik tergeletak di sofa. Berbantal putih bermotif bunga merah menyala, di atas tubuhnya tergelar selimut oranye tebal. Tidak bergitu rapi, telapak kakinya masih menyembul menikmati dinginnya sisa winter di Wollongong. Matanya sayu setengah terpejam menyimak film kesukaannya di TV. Jam dinding  sudah menunjukkan waktu hampir jam 12 malam.

Melihatku, matanya sedikit nanar. “I wanna sleep with you!” demikian ucapnya lirih. Akupun, tanpa menunggu, langsung menyelipkan tubuhku di sofa yang sama, tepat di belakang tubuhnya. Selimut oranye ini cukup lebar untuk kami berdua. Aku peluk dia dari belakang, menemaninya melewatkan malam yang dingin. Kami berpelukan di sofa, ditemani lirih suara TV, hingga malam hampir tamat… [bersambung]

Advertisement

Author: Andi Arsana

I am a lecturer and a full-time student of the universe

2 thoughts on “Wanita lain [2]”

Bagaimana menurut Anda? What do you think?

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: