Surat untuk Lita


 

Ayah dan anak
Ayah dan anak

Lita, ayah bukanlah seorang awatar yang maha sempurna, tetapi ayah memiliki cinta. Cinta yang sayang sekali mungkin pernah salah ayah terjemahkan dan tunjukkan. Cinta ini juga yang mungkin pernah mewujud menjadi teriakan yang menciutkan hati kecilmu. Tapi jangan lupa, cinta ini juga yang membuat ayah melupakan wibawa, tiarap membuang malu menangis dan tertawa dalam dunia kecilmu yang liar. Cinta ini, yang mungkin kadang salah ayah terjemahkan, yang juga membuat pelajaran-pelajaran kecil menjadi bermakna. Maafkanlah ayah.

Lita, hidup di masa depan lebih rumit dari sekedar Nick Jr. tetapi dia bisa lebih menggairahkan dari petualangan Dora dan Diego. Lebih menantang bahkan dari penjelajahan si Curious George. Untuk itulah Lita harus beriap-siap. Bersiap untuk menghadapi pagi yang datang dengan kesungguhan seperti Sportacus melakukannya. Jadilah seperti Stephanie yang tidak saja pintar dan cantik tetapi juga baik hati. Atau seperti Ulagan anaknya Siap Selem, yang mudah mengerti situasi di usia yang sangat muda. Hidup memang akan dihiasi oleh tokoh-tokoh seperti Gobrag yang sombong dan Kuwuk yang culas, tetapi akal dan kebaikan hati akan membuat kejahatan bertobat, percayalah. 

Lita, terima kasih telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjuangan ayah bahkan sejak penciptaanmu dimulai. Terima kasih telah menjadi inspirasi dan menjadi alasan untuk ayah tetap bertahan dan berjuang mencapai sesutu yang lebih tinggi sambil tetap menginjak bumi. Ayah tidak berharap Lita menjadi apa-apa di masa depan. Tetapi, seperti namamu yang kami ciptakan dengan perenungan, semoga engkau bisa menjadi seorang Amba (layaknya srikandi) yang menjadi harapan dan kebanggaan karena engkau memberi perlindungan (Pita) kepada dunia kecilmu (Loka).

Namamu ayah ciptakan ketika bangsa kita sedang di kancah perseteruan dengan tetangga. Namun ini tidak untuk menjadikanmu membenci bangsa lain tetapi justru menjadi seorang pencinta bangsa sendiri tanpa pernah mengina dan merendahkan bangsa lainnya. Namamu akan mengingatkan siapa saja, bahwa kelalaian untuk belajar bisa mengantarkan kita ke kancah perang yang tidak perlu. Semoga kelak, orang menyebut namamu dengan tersenyum bangga tanpa harus mengaitkan dengan leluhurmu. Selamat ulang tahun Lita.

Advertisement

Author: Andi Arsana

I am a lecturer and a full-time student of the universe

5 thoughts on “Surat untuk Lita”

  1. Met ulang tahun Linta…..maaf terlambat ya. ngekut ngaminin doa ayah ibunya….

    btw, tadi ktemu Asti gak cerita2 niy Lita ulang tahun….kiss for Lita ya

  2. Lita andai tante jadi lita, tante pasti begitu bahagia mempunyai ayah dan bunda seperti ayah dan bunda yang lita punya. Ga terasa ya si anak ‘samson’ udah tumbuh menjadi putri yang cantik n pintar. Lita tante tau ucapan ini sangat terlambat. tapi tante ucapkan kata2 ini dari hati tante yg terdalam : ” Met ultah peri kecilq, panjang umur, tambah cakep n nurut ma ayah n bunda ya”… Lam sayang dari tante novi. tante estri n om pay…….
    Mas, suratnya bwt novi nangis tw… ju2r ya mas, slama ni novi kira mas tu pribadi yg dingin. tpi ternyata adikmu ni salah menilai dirimu… tres romantique n ayah yang amat mencintai anaknya n suami yang sangat mencintai istrinya… sok gedhe ya novi ni…he….

  3. Selamat Ulang Tahun Lita, semoga sehat selalu, tetap menginspirasi ayah ibu, tante-tante dan om-om semua, dan penambah rasa syukur keluarga.
    Wah… Lita juga suka sama Sportacus dan Stephanie, sama dong *tante sedang berusaha kerus niy biar bangun tidur kaya Om Sportacus :D, udah disindir terus sama Galura*.
    Salam dari Tante Vita, Om Deden dan Galura di Bonn….

Bagaimana menurut Anda? What do you think?

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: