Beasiswa Australia Awards tahun 2017 sudah dibuka 1 Februari 2017


Tidak kurang dari satu dekade, saya selalu menulis tentang kesempatan bagi warga negara Indonesia untuk belajar S2 atau S3 di Australia dengan beasiswa dari Pemerintah Australia. Tanggal 1 Februari 2017, kesempatan itu datang lagi dan saya pun menuliskannya lagi. Tidak ada rasa bosan meskipun sebenarnya apa yang saya tulisa dari tahun ke tahun itu tidak jauh berbeda. Sebenarnya tulisan ini tidak perlu panjang karena saya cukup menuliskan bahwa kesempatan untuk mendapatkan beasiswa Australia tahun 2017 kini telah dibuka. Bagi mereka yang tertarik, saya cukup menuliskan bahwa semua informasi rinci ada di website resminya: www.australiaawardsindonesia.org.

Karena informasi soal beasiswa itu sudah jelas dan lengkap di websitenya, saya akan cerita hal lain yang ringan-ringan saja. Terkait kisah saya mendapatkan beasiswa tersebut, sangat banyak tulisan yang sudah saya terbitkan di blog saya ini. Silakan berselancar di www.madeandi.com/aas/.

Berbeda dengan tahun 2017, di tahun 2002 ketika saya mendaftar beasiswa ini untuk pertama kali, prosesnya jauh lebih lama. Mendaftar di pertengahan 2002, saya akhirnya baru berangkat ke Australia awal tahun 2004. Hampir dua tahun prosesnya. Untuk tahun 2017 ini, pendaftaran dibuka 1 Februari, ditutup 30 April 2017 dan semua proses berlangsung di tahun 2017. Bulan Agustus nanti, keputusan penerimaan beasiswa sudah akan final. Dengan bagitu, keberangkatan ke Australia bisa dilakukan awal tahun 2018. Untuk beasiswa Australia, ini termasuk sangat cepat.

Mungkin ada yang bertanya-tanya, apa sih Beasiswa Australia itu? Beasiswa ini pernah dikenal dengan nama Colombo Plan di tahun 1960an. Bapak Boediono, mantan wakil presiden kita, adalah salah satu alumni Colombo Plan. Selanjutnya namanya pernah berganti jadi AIDAB lalu popular dengan nama AusAID meskipun sebenarnya AusAID itu adalah nama penyelenggaranya, bukan nama programnya. Ini mirip dengan Beasiswa LPDP sekarang. LPDP adalah lembaga pengelola sedangkan beasiswanya bernama Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI). Intinya Beasiswa Australia ini merupakan program yang mendanai orang Indonesia untuk sekolah S2 atau S3 di Australia di berbagai bidang ilmu yang sesuai arahan.

Ketika saya mendaftar di tahun 2002, besiswa ini dikenal dengan nama Australian Development Scholarship (ADS). Waktu terus berjalan, akhirnya besiswa ini pun dikenal dengan Australia Awards Scholarship (AAS). Kini program beasiswa ini juga dikenal dengan istilah Australia Awards in Indonesia (AAI) dan merupakan salah satu beasiswa paling populer saat ini. Salah satu yang menjadikannya diminati karena syaratnya yang tidak terlalu berat. Untuk bisa mendaftar, IP-nya bisa 2,9 saja dengan TOEFL 525. Mungkin karena itu juga, pendaftarnya bisa ribuan. Jika tidak salah bisa 4000 sampai 5000.

Saya yakin, pembaca setia http://www.madeandi.com pasti sudah sangat sering membaca tulisan saya terkait Beasiswa Australia ini. Mereka yang pemula, tidak usah bingung atau khawatir. Sebelum buru-buru bertanya, tarik nafas sejenak dan yakinlah beasiswa ini juga bisa Anda dapatkan. Langkah yang harus dilakukan adalah membaca dengan sabar website resmi Beasiswa Australia di http://www.australiaawardsindonesia.org karena semua hal ada di sana. Memang berbahasa Inggris dan memahami petunjuk dalam Bahasa Inggris adalah ujian pertama. Jika itu belum paham, mungkin harus belajar lebih keras lagi dan kembali lagi tahun depan.

Jika Anda ingin menanyakan sesuatu, tentu boleh tapi ingat bahwa saya telah menulis informasi tentang beasiswa ini sejak tahun 2004. Sudah 13 tahun dan semuanya terkumpul di http://www.madeandi.com, terutama di http://www.madeandi.com/aas/. Jika saja Anda sabar membaca semuanya atau sabar menuliskan kata kunci “beasiswa Australia” atau AAS atau ADS atau sejenisnya, saya hampir yakin Anda akan mendapatkan jawabannya di blog ini.

Mari kita bersiap-siap, jangan sungkan bertanya tetapi bertanyalah pada diri sendiri dulu “apakah pertanyaan ini perlu ditanyakan atau harus saya cari sendiri jawabannya di website resminya?” Selamat berjuang kawan!

Author: Andi Arsana

I am a lecturer and a full-time student of the universe

91 thoughts on “Beasiswa Australia Awards tahun 2017 sudah dibuka 1 Februari 2017”

      1. Halo pak andi,
        Saya sangat berterima kasih atas posting ini dan saya sangat antusias untuk daftar namun saya bingung dimana yah saya bisa tahu OASIS ID saya karena setelah registrasi di oasis.dfat.gov.au dan di kolom user information tidak ada menyebutkan OASIS ID. Apakah OASIS ID tersebut adalah alamat email registrasi kita atau submission number ? Mohon pencerahannya pak. Terima kasih.

  1. Terima kasih postingannya Pak, berharap semakin banyak putra-putri Indonesia yang bisa menikmati pendidikan di LN dengan beasiswa. Izin share….boleh nanya foto-foto di atas (a s/d e boleh di hilangkan & bagaimana caranya?)

      1. Niat awal mau share di FB, jadinya yg dishare dari FB Australian Embassy. Maaf Pak, setelah saya baca ulang sepertinya gambar adalah bagian dari artikel jadi tidak perlu dihilangkan.

  2. salam pak andi, saya termasuk pembaca setia blog bapak sejak tahun yang lalu.
    insya Allah tahun ini saya akan mencoba apply AAS untuk S2 yang kedua kalinya.
    mohon doa restu dan semangatnya ya, pak.
    hatur nuhun 🙂

  3. Salam Pak Andi,
    Tulisan Bapak mengenai AAS di blog ini sangat lengkap dan memotivasi 🙂
    Saya berencana mendaftar AAS tahun ini. Apakah Bapak berkenan jika sharing melalui email? saya ingin mendapatkan review mengenai CV dan formulis aplikasi saya.
    Terimakasih sebelumnya

  4. Salam Pak Made Andi
    Saya sudah sangat tertarik sekali dengan beasiswa ini dan mulai apply sejak tahun 2014 meskipun belum pernah lulus berkas. Sejak itu saya rutin membaca blog pak Andi dan membeli Buku “Berguru ke Negeri Kangguru”. Saya yakin tidak perlu bertanya banyak tentang beasiswa Australia Award jika kita rajin membaca blog dan buku pak Andi.
    2016 kemarin saya juga sudah daftar Master Akuntansi di universitas lokal daerah saya, Sesuai dengan penjelasan tulisan Pak Andi di atas bahwa untuk applicant 2017 prosesnya sangat cepat, saya juga lihat result of their Australia award schoolarship finish di bulan agustus, berarti bimbingan peningkatan bahasa inggris dan pengenalan budaya australia di bali atau jakarta di tiadakan? Demikian yang menjadi pertanyaan saya. Salam

  5. Pak andi terima kasih informasinya, saya juga berniat ingin apply untuk beasiswa s3 nya AAI, namun pak salah satu syarat yaitu surat rekom dr kampus di australia itu bagaimana mendapatkannya? Apakah saya juga harus punya nidn terlebih dahulu?

  6. selamat pagi pak andi,saya satria dari bali. mau menanyakan beberapa hal tentang AAS ini,1) orang bali kemungkinan besar bisa lolos seleksi ngk ya??berhubung diutamakan daerah2 seperti aceh,papua,ntt dan ntb,2)ada btsan umurnya ngk ya utk apply s3?? dan 3) berapa kali boleh ikut berpastisipasi??menginhat seperti LPDP seatau saya hanya boleh mencoba maksimal 3x. mohon infonya,terimakasi bnyk

  7. Terima kasih atas tulisannya Pak Andi. Saya selalu termotivasi membaca tulisan mengenai AAS ini sejak tahun lalu hingga sekarang. Tahun lalu, saya belum diizinkan mendapatkan beasiswa ini, bahkan lolos administrasi pun tidak, hehehe… untungnya beasiswa ini tidak ada batasan harus berapa kali mencoba, jadi saya bisa memperbaiki diri apa yang kurang dalam aplikasi saya tahun lalu 😀

  8. Pak andi, saya tertarik ingin ambil s-2 mohon info nya apa saja persayaratan yang menunjang agar bisa lulus berkas untuk AAS ini

    Trims

    1. Persyaratannya ada di websitenya. Jika itu sudah dipenuhi, kirimkan saja lamarannya. Semangat ya… Tuhan memeluk orang-orang yang berjuang dg tulus.

      1. Pak Andi, terima kasih untuk blognya yang sangat membantu para pejuang beasiswa seperti saya untuk memahami AAS. Saya ingin sekali mendapatkan gelar master dari Australia.
        Saya ingin memanyakan tentang certified document pak (birth certificate, academic transcript, dan paspor) yang dibutuhkan untuk mendaftar di AAS. Apakah ada 1 tempat khusus yang bisa melegalisir dan menerjemahkan dokumen2 tersebut dan apakah legalisir dalam bahas indonesia atau bahasa inggris. Karena dokumen saya masih dalam bahasa indonesia, dan saat saya melegalisir di kampus asal, stempelnya juga masih dlm bahasa indonesia. Terima kasih sebelumnya

  9. Halo Pak Andi, tentang proposed study program.
    Saya nemu CRICOS code di website kampus tujuan saat searching tapi belum nemu di WEB resmi CRICOS (peta australia warna merah bata) boleh kah saya pasang code cricos dimaksud ke kolom proposed study program OASIS ?
    Jurusan Aquaculture (perikanan). sejauh usaha, sekitar 2 kampus yg berhasil sy temukan dari WEB CRICOS (peta australia merah bata).

  10. Pak apakah di beasiswa ini ada program S1? Saya melihat hanya ada untuk program S2 dan S3 saja?
    Terimakasih pak..

  11. Pak dokumen yh dibutuhkan utk melamar semacam; akte lahir, ktp, curiculum vitae, ijazah, transkrip nilai harus diterjemahkan dalam bahasa indonesia? Mohon pencerahannya terima kasih.

  12. Pak dokumen yg dibutuhkan utk melamar semacam; akte lahir, ktp, curiculum vitae, ijazah, transkrip nilai harus diterjemahkan dalam bahasa inggris? Mohon pencerahannya terima kasih.
    Reply

  13. Trima kasih pak. Sangat membantu. Tapi yang membuat saya bingung, kalau membaca brosur dan tulisan bapak ini, untuk S2 paper based toefl minimal 525. Tapi kalau di handbooknya minimal 580. Jadi sebenarnya mana yang harus kita ikuti pak?
    Terima kasih

  14. Pak Andi yang baik, apakah untuk tahun ini CPNS diperbolehkan untuk mendaftar? Saya mencoba mencari larangan tersebut tidak saya ketemukan untuk tahun ini. Terimakasih.

  15. selamat siang pak
    mf pak, saya ingin bertanya tentang paper based toefl, di handbooknya di katakan 580 tapi di brochure nya 525, sebenarnya yg mana yg betul ya pak? trus yg berkas di kirimkan berupa hard copynya gag ada jelaskan berapa yg harus di kirimkan? saya mohon bantuanya pak, terima kasih

  16. Maaf pak, saya mau bertanya apakah untuk mendaftar S2 AAS ada batasan umur maximal? Karena info yang saya dapat dari teman bahwa untuk S2 batas umur calon pendaftarnya 50 tahun saja.
    Kemudian apakah ada jalur ilmu / fakultas yang resmi dibuka AAS yang berhubungan dengan ilmu Rohani (master of pastor Kristen untuk S2)

  17. Pak Andi terima kasih atas ilmunya namun ada yang ingin saya tanyakan. Pada januari 2017 hasil toefl ITP saya keluar namun ketika mendaftar AAS toefl nya hanya utk Toefl iBT ya pak? Karena ada kolom speaking score. Jadi apakah sy pilih none atau tetap mengisi score toefl itp saya dan hanya speaking score sy kosongi? Kalau mengisi none lalu sebaiknya pada bulan apa sy ambil tes nya. pendapat nya pak Andi. Maaf merepotkan.

      1. Maaf pak tanya lagi. Berarti di application form sy pilih yg none atau tetap pilih toefl dg mengisi skor writing reading and listening?

      2. Saya tifak punya jawaban yg pasti benar karena saya blm lihat aturannya. Jangan percaya pada saya juga. Jika saya jadi Anda, saya akan baca ulang semua petunjuknya. Jika tidak ketemu juga, saya akan lakukan opsi dua.

  18. Pak untuk yang periode ini saya tidak menemukan penjelasan mesti dikirim hardcopy, apakah betul hanya via online?
    terima kasih

  19. Hi Pak Andi, terimakasih atas tips dan info lengkap mengenai beasiswa AAS
    Saat ini says sedang dalam proses pengajuan aplikasi
    Pertanyaan saya, apakah seleksi awal (administrasi) hanya berdasarkn kelengkapan dokumen & syarat ipk/toefl minimal? Apakah isi essay & jurusan pilihan juga dipertimbangkan dalam seleksi awal?
    Apakah Bapak punya referensi “red flag” yg bisa membuat applicant tidak lulus seleksi awal walaupun syarat kelengkapan administratif sudah dipenuhi?
    Terima kasih sevelumnya

  20. Pak Made disebutkan di Long Term Award Brochure bahwa hasil Test Toefl harus dicantumkan penyelenggara testnya. Dibagian mana bisa kita masukkan??

  21. hi kak, saya dari Bali dan mau ambil teknik transportasi. kak bisa kk kasi saya motivasi? saya rencananya apply langsung setelah lulus dan apa itu bisa kak? karena saya lihat beberapa awardee yg udah punya pengalaman dulu baru bisa apply, terimakasih

    1. saya akan wisuda di bulan september 2018, dan ketika ada bukaan beasiswa saya langsung daftar.

  22. Saya belajar di Belanda selama 6 bulan untuk pertukaran pelajar kak, apakah sertifikat itu berlaku untuk dijadikan application? terimakasih kak, im your adimirer of education 🙂

  23. Halo Pak Andi…
    Mohon info untuk program S3 AAS berapa ya usia maksimal pelamar??
    Maaf saya tidak bisa menemukan di selection criteria..
    Makasi ya Pak.

  24. mas made saya mau tanya saya sudah dapat LOA di curtin university. saya mau kasi liat LOA saya soalnya agak kurang paham. boleh japri mas emailnya apa yah?

  25. Selamat siang mas
    Saya mau nnya mas
    Klu ambil s2 kan harus ad nilai TOEFL,
    Klu test TOEFL nya di mn aja yg diterima aas ,
    APA di semua lembaga yg mnyediakan test TOEFL bisa untuk syarat TOEFL AAS ?

  26. Selamat Siang Pak Andi , saya Aliyah, begini pak menurut info dari web nya bapak untuk pendaftran AAS 2017 hanya sekitar tiga bulan (Feb-April) nah berarti bagi saya yang baru lulus S1 September tahun ini apakah harus menunggu pembukaan pndaftran 2018? atau mungkin ada gelombang 2? mohon penjelasannya bapak

  27. Selamat sore. Mohon maaf mengganggu. Saya ingin bertanya mengenai Surat Rekomendasi. Kalau saya baca baca dari pengalaman awardee yang menulis pengalaman di mengatakan bahwa surat rekomendasi di masukkan dalam amplop resmi dari kampus pemberi rekomendasi dan terus dikirim bersama application form yang sudah diisi. Nah kalau untuk tahun2 belakangan ini kan menggunakan online application jadi apakah kita minta surat rekomendasi terus kok ya scan dan upload apa nanti pihak aas akan meminta kontak referree terus meminta kepada mereka sendiri? Mohon penjelasannya. Terima kasih banyak.

  28. Dear Pak Andi,

    Terima kasih atas informasi yang Bapak bagikan di website ini. Sangat membantu bagi kami, para pencari beasiswa.

    Jika berkenan, saya mohon saran dari Bapak.
    Begini Pak, saya sudah 3 periode (2015-2017) ini mencoba mendaftar beasiswa AAS. Hasilnya belum sesuai dengan harapan.
    Saya alumni salah satu perguruan tinggi kedinasan. Dulu saya bekerja sebagai auditor di salah satu Lembaga Pemerintah, kemudian saya resign sebagai PNS dan pindah ke swasta.
    Pada tahun 2015, saya mendaftar AAS dengan status sebagai karyawan salah satu perusahaan swasta di bidang peternakan.
    Sedangkan pada tahun 2016 dan 2017, saya mendaftar dengan status sebagai karyawan salah satu perusahaan perikanan.

    Saya melihat banyak teman seangkatan saya dulu, yang masih berkarier sebagai PNS, banyak yg mendapat beasiswa AAS dan juga beasiswa lainnya.
    Mungkin karena PNS dianggap lebih berperan dalam pembangunan nasional daripada karyawan swasta.
    Yang jadi pertanyaan saya, apakah peluang bagi karyawan swasta untuk mendapat beasiswa AAS memang lebih kecil daripada PNS?
    Ini terlepas dari secara personal mungkin saya memang belum layak untuk mendapat beasiswa 🙂

    Saya jadi terpikir, apakah karena perusahaan tempat saya bekerja dulu tidak cukup berperan strategis dalam perekonomian nasional.
    Apakah harus pindah ke BUMN besar yang strategis (BUMN di bidang Pelabuhan misalnya) untuk memperbesar peluang mendapat beasiswa tersebut?

    Awal tahun ini, saya baru saja pindah ke salah satu perusahaan jasa aviation (cargo, simulator, in flight catering, dll)
    Untuk tahun 2018 ini, saya ingin mendaftar beasiswa AAS sekali lagi.
    Saya masih memikirkan cara bagaimana mengkaitkan status saya sebagai karyawan perusahaan aviation dengan prioritas AAS.
    Saya sampai terpikir Plan B, mengubah rencana ke depan saya, menjadi pengajar/dosen entah di kampus saya dulu maupun kampus lain, untuk memperbesar peluang saya.

    Mohon saran dari Pak Andi.
    Lebih berpeluang mana, mendaftar beasiswa dengan rencana ke depan tetap menjadi pegawai swasta, atau mengubah rencana dengan menjadi dosen?
    Terima kasih atas pencerahannya..

  29. Pak Andi kalau saya sebagai PNS tetapi pilihnya open applicant bisa gak pak atau harus public applicant? oiya kalau ID Oasis apa ya pak? saya coba masuk menggunakan ID email yang terdaftar tapi tidak bisa .. makasih paak

  30. Dear Pak Andi,

    Terimakasih sudah berbagi kiat-kiat mendapatkan AAS. Saat ini saya ingin meng-apply AAS untuk program master. Saya mau tanya pak, untuk master sebenarnya Surat Rekomendasi itu wajib gak ya? Kalau di handbook sih wajib, tapi yang utk Indonesia ga wajib. Bolehkah kalau aku rekomendasinya hanya dari dosen aja gak dr atasan walaupun sudah bekerja?

    Terimakasih 🙂

Bagaimana menurut Anda? What do you think?