Think Globally, Act Locally…


Ibu dan Lita
Ibu dan Lita

Ilmu yang saya pelajari lima tahun belakangan ini membuat saya lebih banyak berpikir global, dalam arti lintas negara. Internasional, demikian istilahnya. Hal ini juga yang lebih sering membuat saya berpikir tentang hal-hal yang abstrak sifatnya, antarnegara atau melibatkan badan-badan dunia. Saya sering tenggelam menyimak sengketa antarnegara soal batas maritim, perebutan pulau, pelanggaran batas, penangkapan nelayan satu negara dengan negara lain dan sejenisnya.

Saya mendengar istilah think globally, act locally pertama kali tahun 1996 tetapi tidak paham betul apa maknanya. Kini saya memiliki pemahaman sendiri terhadap kalimat itu.

Sejak beberapa hari lalu saya banyak berususan dengan Lita sejak Asti bekerja. Peran saya mengurusi Lita lebih besar porsinya dibandingkan waktu-waktu sebelumnya. Saya berinteraksi intensif dengan Lita saat dia bangun pagi, sarapan, mandi, berkemas-kemas ke sekolah, ngantar ke sekolah, mengingatkan dia menghabiskan makan siangnya, menjemputnya sore hari, masak, memandikannya, menyuapinya makan malam, menemani nonton tv dan membacakan buku cerita. Sebenarnya pekerjaan ini tidak berat dan memang sangat wajar untuk seorang bapak. Hanya saja saya menarik pelajaran berhaga dari proses ini.

Saat saya berpikir tentang Serpents Island yang sedemikian rupa pengaruhnya terhadap delimitasi batas maritim antara Romania dan Ukraina, saya harus tetap menjaga api kompor tetap wajar agar telur dadar tidak gosong. Saat saya merenungkan strategi negosiasi antarnegara dalam melakukan delimitasi batas maritim yang dipaparkan oleh Jagota, saya berjuang meyakinkan Lita bahwa susu lebih baik dari juice apple mango di malam hari sebelum tidur. Ketika saya tenggelam dalam kerumitan perihal keabsahan kedaulatan atas Pulau Miangas bagi Indonesia, saya sedang merangkak di lantai mengikuti keinginan Lita menjadikan saya Clifford, anjing merah kesayangannya. Inilah yang saya pahami sebagai berpikir global namun bertindak lokal. Tidak peduli seberapa hebat gagasan dan lamunan saya tentang dunia, Lita harus tetap ditemani ketika sedang di toilet dan harus tetap saya usapkan tisu basah itu di tempat yang sangat sangat lokal dan pribadi. Sebuah tindakan lokal yang tidak akan muncul di Jakarta Post, apalagi Jurnal Marine Geodesy. Tidak akan.

Mengutip kata-kata Jerry Maguire, kejadian ini melengkapi hidup saya. You complete me.

Advertisement

Author: Andi Arsana

I am a lecturer and a full-time student of the universe

2 thoughts on “Think Globally, Act Locally…”

Bagaimana menurut Anda? What do you think?

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: