Yang terakhir


2008 yang penuh warna
2008 yang penuh warna

Ini adalah posting yang ke-104 tahun 2008 dan mungkin akan menjadi yang terakhir tahun ini. Karena terlibat dalam sebuah penelitian di tengah laut selama sebulan, saya akan meninggalkan dunia maya sejak tanggal 20 Desember 2008 dan kembali pertengahan Januari 2008. Belum yakin apakah akan ada akses internet memadai di tengah samudra nanti.

Waktu memang cepat sekali berlalu, terlebih ketika kita tidak menikmati pergerakannya. Tidak menikmati bisa terjadi karena kesibukan, bisa juga memang karena lupa mengamati perjalanan sang waktu karena egoisme. Yang kedua nampaknya lebih banyak terjadi pada diri saya. Namun begitu, sempat juga sesungguhnya saya membuat catatan dan itu setidaknya tertuang dalam 104 posting di blog ini dan beberapa blog lainnya. Ingin rasanya melihat sejenak apa yang terjadi selama setahun ini.

Selama awal tahun ini, banyak waktu dihabiskan untuk berbagi ide di berbagai tempat. Sempat presentasi di DKP, sempat juga diundang di Undip dan ITN untuk diskusi. Pengalaman itu sangat menyenangkan dan merupakan hal baru dalam hidup saya sebagai seorang akademisi pemula. Maret sempat mengajak beberapa mahasiswa menghadiri konferensi nasional di Bali sambil jalan-jalan. Ini juga pengalaman yang seru dan bermakna. Mahasiswa pun sepertinya menikmati dan memperoleh pelajaran dari perjalanan itu. Ini bagian dari tekad saya sejak tahun 2006 bahwa saya akan selalu mendukung mahasiswa untuk berani tampil di ajang nasional. Setidaknya harus ada 1 orang mahasiswa mempresentasikan makalahnya di forum nasional setiap tahunnya.

Saya tetap menulis untuk media massa selain menulis makalah untuk kepentingan ilmiah. Tahun 2008, untuk pertama kalinya saya menulis untuk netsains.com tentang isu batas maritim terkait kedaulatan atau sebuah refleksi tentang berbangsa. Ada 30 publikasi yang berhasil saya catatkan di tahun 2008, sedikit lebih tinggi dari tahun lalu yang berjumlah 29. Entahlah ini bisa disebut prestasi atau tidak, saya cukup senang bisa tetap menulis dan berbagi. Soal kualitas dan dampaknya, pembaca yang berhak menilai.

Tahun 2008 ini juga mejadi babak baru dalam kehidupan akademik saya karena ditandai dengan dimulainya pendidikan S3 di Unviersity of Wollongong, Australia. Itu berarti juga bahwa kami sekeluarga memulai kehidupan baru (lagi) di negeri kangguru ini. Untuk alasan ini juga, Asti memberikan pengorbanan yang luar biasa karena harus keluar dari WHO, tempat kerja yang diidamkan oleh banyak sekali dokter di muka bumi. Karenanya saya tidak akan berhenti berterima kasih. Lita juga tumbuh sehat dan pintar. Banyak sekali hal mengejutkan ketika mengamati tumbuh kembangnya. Bersekolah dan bergaul di Australia membuatnya sudah semakin lancar berbahasa Inggris.

Berbeda dengan tahun 2007, tahun ini saya menulis di Kompas, media yang selama ini, menurut saya, paling sulit ditembus. Hingga kini, masih selalu menjadi rahasia, apa yang sesungguhnya diinginkan kompas dalam sebuah opini. Saya sendiri masih tetap sering ditolak dan tetap tidak tahu rahasianya. Namun demikian, satu yang saya simpulkan adalah bahwa tidak ada yang jatuh dari langit kalau bicara soal pencapaian. Semua memerlukan kerja keras yang sungguh-sungguh.

Untuk pertama kalinya saya menginjakkan kaki di tanah Eropa bulan Agustus 2008. Ini merupakan prestasi dan catatan tersendiri dalam karir akademik saya. Presentasi di Oslo dan Heidelberg serta diskusi ilmiah di Utrecht adalah aktivitas yang layak saya kenang dalam hidup. Meski bagi banyak orang Eropa bukanlah sesuatu yang layak diceritakan, bagi saya ini adalah penggal kisah tersendiri yang patut dirayakan. Bukan saja soal menginjakkan kaki di negeri dengan peradaban mapan itu yang layak diingat tetapi peluang berjejaring yang terbuka lebar dan sudah mulai terasa dampaknya hingga kini.

Tentu saja tidak semua hal yang terjadi selama tahun 2008 menyenangkan, ada juga kesedihan. Kami sekeluarga ditinggal oleh nenek tercinta di usia yang entah berapa tahun. Kepergian ini sesungguhnya sudah bisa diduga karena beliau menderita sakit yang cukup lama. Oleh karenanya kami sekeluarga melepaskan beliau dengan kerelaan. Yang menyedihkan adalah bahwa saya tidak sempat menghadiri pengabenan beliau karena sedang berada di Australia.

Hal fenomenal lain yang terjadi di tahun 2008 adalah terpilihnya Barack Obama sebagai presiden AS. Banyak yang mengatakan bahwa dia adalah presiden kulit hitam pertama untuk AS, walaupun sesungguhnya dia tidak sepenuhnya hitam. Obama sama hitam dan putihnya karena ayahnya dari Kenya dan Ibunya seorang Amerika berkulit putih. Karena secara fisik Obama lebih cenderung hitam maka anggapak Presiden Kulit Hitam Pertama menjadi pantas untuknya.

Banyak hal yang dunia ini mestinya pelajari dari fenomena Obama. Yang penting bagi saya adalah bahwa sejarah masih terjadi. Hal-hal besar masih memunculkan diri dalam kehidupan manusia dan itu artinya pahlawan masih akan lahir dan terus lahir. Kita tidak pernah tahu menjadi apa si kecil yang hari ini kumal di masa depan nanti. Waktu yang akan menjawabnya. Tak layak kita apriori dan membelenggu sesuatu dengan imajinasi yang sempit. Apapun bisa terjadi. “Yes we can!” kata Obama.

Catatan ini pastilah tidak sanggup mendokumentasikan semua kejadian selama setahun ini tetapi setidaknya dia mampu mengingatkan saya akan sebagian pelajaran hidup yang sudah terjadi. Bukan untuk menggurui siapapun, tulisan ini saya persembahkan untuk siapa saja yang menghargai perjalanan hidup.

Selamat natal bagi yang merayakan dan selamat tahun baru 2009.

Advertisement

Author: Andi Arsana

I am a lecturer and a full-time student of the universe

5 thoughts on “Yang terakhir”

  1. smoga sukses selalu……saya punya banyak pengalaman yang mungkin jauh lebih hebat atau mungkin tidak ada artinya dan saya sangat ingin menuangkan dalam tulisan, tetapi sayang saya tidak punya budi bahasa sebaik anda, saya akan banyak belajar dari anda.
    ===
    Halo kang Amin. Ini Amin Geodet 96 kah? Jangan begitu kang, sama2 belajar lah.

  2. saya selalu salut dengan pencapaian bapak yang sedikit banyak ikut memberikan inspirasi bagi mahasiswa-mahasiswanya 🙂

    selamat tahun baru pak.

    ==
    Met tahun baru juga Vito

  3. SELAMAT TAHUN BARU 2009
    Pertanyaan saya terjawab sudah.
    Wajar, kalau sms saya di 1 januari 2009 g nyampe
    Di tengah laut ya Pak
    Seru donk, pengalaman baru merayakan pergantian tahun di tengah laut

    ==
    Hi enda, thanks ya. Met tahun baru juga. tunggu aja ceritanya.

Bagaimana menurut Anda? What do you think?

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: