Pamit


Di dunia maya, sesungguhnya tidak ada istilah pamit hanya gara-gara seseorang harus berpindah lokasi geografis. Dunia maya tidak mengenal atau tepatnya tidak dibatasi oleh lokasi geografis, karenanya setiap orang bisa tetap ‘hadir’, tanpa memandang di manapun dia berada di muka bumi. Meski demikian, rasanya tidak lengkap kalau saya tidak mengucapkan kata-kata ini. Mungkin bukan untuk para sahabat di dunia maya, tetapi untuk para sahabat di dunia nyata yang masih dipengaruhi posisi geografis. Kepada mereka yang selain menjumpai saya di dunia maya tetapi juga melihat kelebat saya di Jogja, misalnya, saya harus mohon pamit karena dalam beberapa hari lagi akan bertolak ke belahan bumi lainnya.

Mengingat tulisan menggelikan di truk-truk lintas Bali atau Sumatera, saya terinspirasi dengan salah satunya: Papa pergi karena tugas, papa pulang karena rindu 🙂 Walaupun agak katrok, tulisan itu cukup mewakili situasi saya sekarang ini. Saya diwajibkan oleh idealisme untuk meninggalkan tanah air dan berguru di negeri kangguru. Bukan untuk sebuah kebanggaan apalagi kegayaan, kepergian ini adalah untuk perjuangan. Seperti halnya Frodo yang sok kreatif meminta diberikan tugas oleh Gandalf, kini saya mendapat amanat membawa cincin yang harus dicemplungkan di Mount Dome dalam waktu empat puluh purnama.

Di dunia maya, sekali lagi, kita tidak berpisah tetapi di dunia nyata pertemuan kita mungkin sedikit menurun frekuensinya terutama dengan teman-teman di Indonesia. Melalui tulisan sederhana ini rasanya saya wajib mohon doa restu semuanya. Banyak sekali yang telah mengantarkan perjalanan saya hingga titik ini. Tidak bisa saya sebutkan satu persatu ketulusan semua yang mendukung saya. Meski tidak saya sebutkan, peran semuanya tidak akan pernah berkurang maknanya. Semoga perjalanan ini membuahkan hasil yang baik, tidak saja untuk saya sendiri tetapi untuk makhluk Tuhan di muka bumi. Sebuah harapan besar memang harus disandang oleh seorang yang akan memulai perjuangan. Harapan ini yang akan menjadi titik terang di ujung jalan yang selalu berusaha dicapai dalam keterseokan dan keterbatasan. Mohon doa restu.

Advertisement

Author: Andi Arsana

I am a lecturer and a full-time student of the universe

4 thoughts on “Pamit”

Bagaimana menurut Anda? What do you think?

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: