“Mungkin Ayah tidak akan mendapatkan banyak hal dari buku ini. Walaupun sedikit, mungkin ada yang bisa menambah atau sekedar mengingatkan.” Begitu Asti berucap saan memberikan sebuah buku hadiah ulang tahun saya beberapa hari lalu.
Jujur saja, saya lebih sering kecewa saat membaca buku tentang pengembangan diri daripada tercerahkan. Asti mungkin tahu ini. Kali ini, karena hadiah ulang tahun dari orang yang dicintai, saya membacanya dengan sungguh-sungguh. Semangat menghargai membuat saya membaca dengan cepat, hanya dalam waktu sehari. Kebetulan hanya 212 halaman dan itupun hurufnya besar-besar. Singkat kata, buku saya lahap dengan cepat.
Ada pelajaran penting yang saya dapatkan yaitu semestinya kita berusaha melihat kebaikan dari sesuatu bukan keburukannya. Itu juga yang saya terapkan ketika membaca buku ini. Jika berharap sempurna, tidak ada satu bukupun yang sempurna, karena dibuat manusia yang tidak terhindar dari subyektivitas. Meski begitu, jika membiarkan diri terbuka dalam hati dan pikiran, pelajaran baik akan tetap ada. Hal kedua setelah melihat yang baik adalah melakukan yang baik. Ini yang ditekankan oleh Mario Teguh dalam bukunya. Sebagian besar dari kita sudah tahu di luar kepala hal-hal baik dan buruk tetapi tidak semua dari kita mau melakukannya. Untuk ini dia berpesan, jangan menunda, lakukan hal baik sekarang juga.
Sesunguhnya isi buku ini sederhana dan membacanya seperti menonton film yang sudah berkali-kali ditonton karena tidak ada sesuatu yang baru. Meski demikian, seperti yang diungkap buku ini, lebih baik menjadi orang besar dengan ide biasa daripada menjadi orang biasa dengan ide besar tapi tidak pernah terwujud. Kesederhanaan buku ini yang menjadikannya luar biasa. Seperti halnya buku lain, buku ini lebih banyak bersifat mengingatkan dan membangkitkan kesadaran yang sesungguhnya sudah kita miliki di dalam diri.
Beberapa pelajaran yang diingatkan kembali oleh buku ini adalah:
- Kemampuan kita untuk merencanakan selalu lebih baik dari kemampuan kita untuk merealisasikan rencana tersebut. Sadarilah ini.
- Jika kita percaya bahwa segala sesuatu memiliki dua sisi, baik dan buruk, mengapa kita tidak memiliki keyakinan yang sama besarnya akan keberhasilan dengan kekhawatiran kita terhadap kegagalan?
- Melakukan sesuatu atau menunda melakukannya, sama-sama menghabiskan waktu tetapi hanya satu yang akan mendatangkan kemungkinan berhasil.
- Daftar ini bisa bertambah panjang, jika Anda membaca bukunya. Atau bisa jadi daftar ini tidak perlu Ada karena pembaca yang berbeda akan menarik pelajaran yang berbeda.
- Apapun keputusan Anda terhadap buku ini, akan membawa konsekuensi. Selamat memutuskan.
Apakah buku ini memang akan menjadikan Anda seorang bintang, saya tidak berani menjanjikan apa-apa, karena seperti disampaikan di dalamnya, tidak ada seorangpun yang bisa menolong Anda kecuali diri sendiri atas perkenan Dia yang maha sempurna.
saat ini saya sedang merencanakan sesuatu, mudah-mudahan rencana itu berimbang dengan apa yang saya lakukan. seperti yang disebutkan diatas. 3 point yang bapak sebutkan harus saya ingat selalu. terimakasih pak
eh pak yang point2 itu bapak yang nyimpulin pa dibukunya dah ditulis.. he3 ntar kan biar ga salah nyebutin sumbernya đŸ™‚
Point2 itu saya simpulkan dg bahasa sendiri đŸ™‚