Bagi Anda yang memahami Mayday sebagai seruan darurat, jangan panik. Tulisan ini jauh dari hal kedaruratan. Sebenarnya ini rasa penasaran saya yang sudah sangat lama terpendam tetapi kemalasanlah yang selalu mengalahkannya. Saya malas mencari dan membunuh penasaran itu dengan penemuan.
Ketika ada demo besar-besaran pada tanggal 1 Mei ini, rasa penasaran itu menggelora kembali. Pasalnya sederhana, saya selalu bertanya-tanya dalam hati. Samakah “mayday” dalam konteks darurat dengan “may day” yang diperingati sebagai hari buruh internasional (1 Mei)? Ke mana saya harus bertanya? Gambang saja, sata punya tante cantik bernama Google. Ya, Anda betul. Google memang bukan laki-laki tapi perempuan yang cantik. Kalau bukan, pastilah laki-laki normal tidak akan menjadikannya pelabuhan harapan hampir setiap saat. [Jangan terlalu serius, saya juga bisa bercanda].
Jawaban singkatnya, kedua istilah “mayday/may day” tersebut memang berbeda. Dalam konteks darurat, mayday berasal dari kata m’aider yang artinya minta tolong. Sedangkan may day yang diperingati 1 Mei memang adalah liburan 1 Mei. Yang paling umum tentu saja hari buruh sedunia. Entahlah, informasi ini jangan dijadikan acuan membuat skripsi atau thesis. Silahkan lakukan pencarian sendiri di dunia maya.
he2.. padahal bacanya dah serius ^ ^
bapak bisa aja