Pertengkaran bukanlah hal biasa, dan dia tidak boleh menjadi biasa. Meskipun pada dasarnya pertengkaran adalah salah satu bentuk diskusi dan komunikasi yang sangat tua umurnya, pertengkaran, bagaimanapun juga, bukanlah cara terbaik menyelesaikan suatu perkara.Dalam pertengkaran ada kesedihan, setidaknya sesudahnya. Dalam pertengkaran ada air mata karena tekanan dan kemarahan yang tidak selalu sehat dampaknya. Dalam pertengkaran, bahkan mungkin muncul dendam jika tidak disikapi dengan besar hati. Dendam adalah makhluk paling berbahaya dalam sebuah hubungan, apapun bentuknya.
Meski tidak diharapkan siapapun, pertengkaran bisa terjadi pada siapa saja, betapapun bijaksananya. Hanya frekuensi dan intensitas yang biasanya berbeda. Apa yang harus dilakukan ketika bertengkar? Sayang sekali belum ada yang menerbitkan SOP tatacara bertengkar yang baik. Yang mungkin perlu dipelajari adalah tindakan setelah bertengkar karena setelah bertengkar kita bisa berpikir. Percuma membuat aturan bertengkar karena saat bertengkar akal sehat sirna entah ke mana. Inilah yang menjadi alasan mengapa pertengkaran terjadi: akal sehat yang lenyap tak berbekas.
Apa yang harus dilakukan setelah bertengkar? Mintalah maaf dan singkirkan ego sampai ke tempat yang bahkan tak bisa dikunjungi, bila perlu. Itu saja!
Ada 1 SOP yang saya ingat dari Aa Gym : Kalau bertengkar jangan berbarengan 🙂
Happy Nyepi Mas