Jalan keluar


Apapun pekerjaan kita, kebuntuan pasti pernah terjadi. Sehebat-hebatnya kita dalam bidang yang kita tekuni, suatu saat pasti ada hal yang tidak bisa diselesaikan. Setidaknya kebuntuan itu membuat kita terdiam, walau sejenak.

Ada seorang kawan yang rajin mengumpulkan artikel ilmiah di websitenya. Pekerjaan ini sudah dilakukannnya bertahun-tahun dan websitenya dikunjungi banyak orang. Suatu saat sang kawan kesulitan mencari gambar atau foto untuk dijadikan ilustrasi. Mencari gambar Newton yang sedang mengalisis garis cahaya atau Aristoteles yang sedang bercakap-cakap dengan Alexander tentu bukan pekerjaan mudah.

Saya pernah dikirimi file berekstensi mdi, Microsoft Document Imaging, yang jelas-jelas proprietary alias hanya bisa dibuka dengan Microsoft yang dilengkapi mdi viewer. Kebetulan semua komputer yang saya pakai tidak dilengkapi perangkat lunak yang saya perlukan. Ini merupakan kebuntuan tersendiri. Ketika permintaan untuk mengirimkan ulang dokumen tersebut dalam format lain yang lebih universal seperti jpg tidak direspon dengan cepat, maka persoalan jadi lebih runyam. Pasalnya saya harus segera mengetahui isi file tersebut.

Untuk mengatasi dua persoalan di atas, saya hanya mengandalkan Google. Selama ini, Google bagi saya adalah “Dewa Penolong”. Menemukan gambar yang spesifik sesungguhnya bukanlah hal yang sulit bagi Google. Hal pertama yang harus diingat adalah Google bisa mencari gambar. Hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah Google sesungguhnya tetap menggunakan kata kunci dalam melakukan pencarian. Artinya, Google tidak pernah mengenal tema suatu gambar. Yang ditemukannya adalah gambar dari website yang mengandung kata kunci yang diinput oleh pengguna Google. Misalnya kalau Anda mengetikkan “Newton” di Google dan memilih mencari Gambar (images) dalam pencarian, maka yang akan ditampilkan Google adalah semua gambar di website yang memuat kata Newton. Google tidak peduli dengan tema gambar yang muncul. Artinya, bisa dimengerti kalau Google akan menampilkan hal-hal yang tidak diinginkan oleh pencari, seperti anak anak sekolah yang sedang praktikum gravitasi, cewek cantik bernama Thandie Newton dan lain-lain. Pahamilah ini, dan ubahlah kata kunci dalam pencarian.

Untuk persoalan kedua, saya cukup mengetik how to open mdi file di Google dan Google akan muncul dengan berbagai solusi. Dengan mengetikkan bentuk pertanyaan seperti ini, umumnya Google akan menampilkan isi forum diskusi yang membahas persoalan yang Anda cari. Tentu saja ada banyak opsi solusi dan belum tentu semuanya sesuai. Ada yang menyarankan “beli dan installah program x”. Jawaban ini mungkin saja bukan yang Anda cari. Jawaban lain misalnya adalah “lakukan penambahan plug-in atau add-on pada Ms Office Anda dengan melakukan reparasi instalasi. Gunakan CD installer Ms Office.” Jawaban ini juga mungkin tidak sesuai karena Anda tidak memiliki CD installer Ms Office. Kalau cukup teliti dan sabar, Anda akan mendapatkan jawaban. Misalnya untuk kasus mdi ini saya mendapatkan informasi bahwa ada satu perangkat lunak yang bisa diperoleh gratis dan bisa digunakan untuk membuka file mdi dan mengkonversinya menjadi jpg. Saya tidak memerlukan yang lebih hebat dari ini. Program inilah yang saya cari dan dengan segera menyelesaikan kebuntuan saya selama dua hari ini.

Pelajaran moral yang saya petik dari kejadian ini: malu bertanya sesat di jalan.

Advertisement

Author: Andi Arsana

I am a lecturer and a full-time student of the universe

Bagaimana menurut Anda? What do you think?

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: