1. Kuasai cara menggunakan perangkat lunak yang akan digunakan. Jika belum pernah meggunakan, misalnya Zoom, Skype, Google Hangout dll, pastikan mencobanya dengan teman terlebih dahulu sehingga kamu benar-benar fasih memakai semua fasilitas penting seperti voice call, video call, share screen dll. Btw, ga usah belajar BIGO, ga akan dipakai dlm wawancara.
2. Pastikan koneksi internet bagus dan batere HP/Laptop yang dibapakai dalam keadaan cukup/penuh. Gunakan headset untuk suara yang lebih baik. Pastikan microphone dan kamera bekerja dengan baik. Power bank raeady! Intinya siapkan dan coba dulu. Bayangkan pewawancara itu pacarmu yg suka marah kalau tiba2 HPmu mati krn lowbat!
3. Pastikan mengetahui akun yang akan digunakan oleh pewawancara. Biasanya ada komunikasi di awal saat merencanakan wawancara, jadi kamu bisa bertanya akun yang dipakai dan memberitahukan akunmu sendiri. Jika sudah diberitahu, tambahkan akun pewawancara ke akunmu beberapa hari/jam sebelum wawancara. Tanya akun langsung ke pewawancara, bukan ke teman dekatnya. Ini bukan PDKT!
4. Ketika sudah online dan melihat pewawancara juga online, kamu bisa mengirimkan pesan singkat lewat teks, misalnya “Hi Prof. X, this is me, Andi. I am going to have an interview with you today. Just to let you know that I am ready. Thank you!”. Biasanya yang menghubungi duluan ada sang pewancara. Kamu tunggu saja, jangan sok inisiatif!
5. Biasanya dengan video call, tidak hanya voice call, jadi pastikan mengenakan pakaian yang pantas dan layak untuk wawancara. Pastikan nampak segar dan bersemangat. Pastikan upil dan belek tidak ada karena di sisi pewawancara, wajahmu akan terlihat besar. Tidak harus ke salon juga sih, ini kan bukan hari wisuda!
6. Ucapkan salam pembuka begitu tersambung. Misalnya: “Hello Prof. X, how are you?” atau “Good evening Prof. X” sambil memasang wajah dengan senyum. Setelah itu tunggu, tidak perlu nyerocos karena kamu sedang diwawancarai, bukan mewawancarai. Tunjukkan saja senyum siap!
7. Pastikan posisimu dengan laptop/hp sedemikian rupa sehingga wajahmu pas nampak dalam layar pewawancara. Biasanya kita fokus memperhatikan wajah pewawancara sehinga lupa ngontrol kalau wajah kita ternyata terpotong karena posisi terhadap kamera tidak pas.
8. Jika pewawancara mulai dengan menyampakan salam, balas dengan salam yang baik dan singkat sambil tersenyum. Jika pewawancara menyampaikan terima kasih, balas dengan apresiasi dan perasaan terhormat. Misalnya “pleasure is mine, Prof X” atau “I thank you for this opportunity” atau “thank you for having me” atau “it’s a privilege for me to have come to this stage of selection process” kalau ini adalah tahap kesekian. Silakan pikirkan jawaban singkat yang alami.
9. Pada saat ditanya, tunjukkan keseriusan menyimak. Anggukan wajah, senyum, gerakan alis, perubahan air muka, gerakan mata dan respon kecil seperti “hm hm” atau “okay” “yes” sangat penting untuk dikombinasikan ketika menyimak pertanyaan. Jangan mengucapkan “oh God, oh yes, oh no”. Ini kurang relevan!
10. Sekali waktu menghadaplah ke kamera, tidak hanya melihat wajah pewawancara di layar, karena itu akan menimbulkan kesan bahwa kamu memandang pewawancara. Hal ini dilakukan ketika menyimak pertanyaan dan terutama ketika menjawab pertanyaan. Pandangan yang sopan, ga usah pakai kedip2 dan jangan flirty.
11. Kalau soal konten wawancara dan jawaban, tentu tidak berbeda dengan wawancara langsung. Dalam wawancara dengan video teleconference ini, kamu hanya perlu membiasakan diri bahwa laptop/hp yang kamu hadapi itu seakan-akan pewawancara. Awalnya bisa jadi agak aneh rasanya tapi setelah berlatih akan terbiasa. Meskipun dia tidak ada di sana, pastikan energi positif dan antusiasme kamu bisa dirasakan.
12. Jika terjadi masalah koneksi, misalnya putus, jangan panik. Segera lakukan koneksi lagi. Makanya perlu back up. Jika menggunakan wifi, maka harus ada back up tethering dari HP. Segera ulangi dan mohon maaflah. “I am really sorry for the inconvenience. I had a problem with my internet connection. Now I have changed into mobile tethering. I hope it’s fine” Ini penting dikatakan untuk menunjukkan kamu adalah seorang problem solver dan tenang saat ada masalah.
13. Kadang kamu perlu memeragakan sesuatu. Siapkan alat peraga dan latih sebelumnya bagaimana kamu bisa menunjukkan itu dengan fasih. Pastikan posisinya sedemikian rupa sehingga seluruh peraga bisa nampak di layar pewawancara dengan utuh dan jelas. Sudut pandang, manuver dan lain-lain harus diperhatikan. Makanya latih!
14. Jika diminta menyampaikan presentasi dalam bentuk PPT atau file lainnya, pastikan kamu paham cara melakukannya. Misalnya di Skype ada fasilitas share screen, demikian juga di Google Hangout. Jadi pewawancara akan melihat presentasimu di layar dia. Dalam hal ini kamu akan melihat PPT-mu di laptopmu dan tidak melihat wajah pewawancara. Ini kadang menimbulkan perasaan aneh karena presentasi pada orang yang tidak nampak. Biasakan dengan berlatih.
15. Jika sudah berakhir, sampaikan terima kasih. Misalnya dengan mengatakan “thank you very much, I really appreciate the interview” atau “I really enjoyed the conversation. Thank you, Prof X” atau “Thank you very much. I am looking forward to the next steps”. Pastikan yang menutup duluan adalah sang pewawancara. Tapi nggak perlu juga bilang “aaah, kamu dulu yang nutup”. Bedakan wawancara online dengan vidcal dengan pacar.