Kamu punya Mental Beasiswa?


  1. Meraih Beasiswa LN itu, selain soal akademik, soal mental juga. Saya akan share hasil interaksi dengan orang-orang yang punya atau tidak punya Mental Beasiswa.
  2. Jika takut jadi minoritas, takut budaya baru, takut tidak alim lagi hanya gara-gara dikelilingi orang yang bergaul bebas, mungkin beasiswa luar negeri bukan untuk kamu.
  3. Jika syarat beasiswa saja kamu tidak berhasil dapatkan di website resminya artinya Mental Beasiswa kamu belum mencukupi 🙂
  4. Jika setiap kali kesulitan mengisi formulir kamu tidak segera baca panduan tapi langsung kirim email dan tanya, kamu tidak punya Mental Beasiswa.
  5. Jika meliat buku panduan beasiswa yang tebal kamu sudah pusing dan buru-buru tanya teman. Jangan daftar beasiswa!
  6. Saat melihat formulir beasiswa, kamu merasa tertantang atau gentar? Ini soal Mental Beasiswa bukan soal akademik.
  7. Kalau masih mikir ‘mendingan tanya langsung daripada baca artikel/buku panduan‘, kamu nggak punya Mental Beasiswa.
  8. Sebelum tanya, coba pikir ‘masa’ sih soal begini gak dijelaskan di website resminya?’ Mungkin kamu nggak jadi tanya. Ini soal Mental Beasiswa.
  9. Jika untuk menelusuri info di website resmi saja kamu merasa kerepotan dan gentar, yakin mau daftar beasiswa?!
  10. Ada ribuan orang yang memenuhi syarat beasiswa. Hanya orang dengan Mental Beasiswa yang cukup yang akan menang. Yang cemen, minggir aja!
Advertisement

Author: Andi Arsana

I am a lecturer and a full-time student of the universe

13 thoughts on “Kamu punya Mental Beasiswa?”

  1. Saya kadang nanya sesuatu yang sebenernya belum saya lakukan seperti, “Kalau sudah dapat LOA di universitas tujuan, bagaimana tips mengurus visa?”. Saya juga punya banyak koleksi buku-buku beasiswa dan strategi dapetin beasiswa. Itu udah termasuk punya mental beasiswa nggak ya?

  2. Mak jleb, tampar kiri kanan bolak balik, hihi. Mantab, Pak dosen. Intinya, kudu mandiri, gigih, konsisten, cerdik, problem solver, berjiwa petualang, maju tak gentar dan gagah berani, seperti kita, haha.

  3. Salam kenal Pak…
    Saya jadi senyum sendiri karena baca poin no 3. Kebetulan baru mengalami.

    Sebenarnya waktu itu saya agak “nekat” untuk bertanya, karena syarat beasiswa tersebut sudah jelas. Tetapi, saya ingin memastikan barangkali ada kemungkinan jawaban terhadap pertanyaan saya. Dan setelah membaca ini, saya jadi yakin kalau saya masih harus mengasah mental, 🙂

    Jika saya boleh meminta saran pak. Saat ini, saya berencana akan mendaftar pada sebuah short-course programme. Syaratnya adalah saya harus memiliki pengalaman 5 tahun mengajar. Padahal saat ini, saya baru mengajar 4 tahun 5 bulan, dan pendaftaran program itu akan ditutup tanggal 15 April 2016. Namun, program itu baru akan bergulir tahun depan, yang artinya pada saat itu, saya sudah 5 tahun mengajar.

    Menurut Bapak, sebaiknya saya mendaftar atau menunggu program untuk tahun berikutnya? Saya menunggu saran dari Bapak, terima kasih sudah membaca cerita saya ini..

  4. Salam bapak made,

    Saya pembaca setia blog bapak. Bahagia sekali, bisa ikut termotivasi oleh postingan postingan bapak. Alhamdulillah, sekarang saya adalah salah satu awardee beasiswa tujuan australia, Newcastle University. Keep spread spirit pak!

Bagaimana menurut Anda? What do you think?

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: