Bertemu Bill Gates di Sydney


Undangan

Siapa yang tidak ingin bertemu Bill Gates? Jangan salah, banyak yang tidak ingin bertemu dan mungkin banyak yang tidak tahu siapa dia. Seperti Obama di salah satu video anekdot Bill Gates, mungkin Anda juga akan bertanya “Bill? Bill siapa? Bill Clinton?”

Saya termasuk yang sedang-sedang saja. Tidak megidolakan Bill Gates berlebihan tetapi tidak juga membencinya seperti beberapa pencinta perangkat lunak opensource arus utama. Meski tidak mengidolakan, rasanya senang juga jika ada kesempatan bertemu dengan Bill Gates. Bill Gates, lepas dari segala macam kontroversinya, adalah legenda. Dia yang telah mengubah cara kita menggunakan teknologi komputer dengan memperkenalkan komputer pribadi. Dengan segala yang dilakukannya, kini Bill Gates dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia. Yang lebih menarik, dalam satu dekade terakhir Bill Gates mengabdikan hidupnya untuk kesehatan dan pendidikan dunia melalui yayasan yang dibangunnya bersama istrinya, Melinda Gates. Konon, Bill Gates memiliki penghasilan hingga 200an dollar per detik jika dia dianggap berkerja siang malam tanpa henti selama 7 hari seminggu. Bayangkan betapa banyak uangnya. Dan bayangkan jika sebagian besar uang itu dia habiskan untuk berderma bagi kebaikan hidup orang lain. Mereka yang tidak percaya akan punya banyak alasan untuk membantah ini tetapi ini adalah tentang cerita lain. Tulisan ini tentang cerita orang biasa yang akhirnya bertemu Bill Gates, orang terkaya di dunia itu.

Saya mendengar bahwa Bill Gates akan datang ke University of New South Wales, Sydney dari istri saya, Asti. Katanya dia akan berbicara tentang global health terkait aktivitasnya di yayasannya selama beberapa tahun terakhir. Salah satu agenda lain adalah merayu pemerintah Australia agar meningkatkan jumlah bantuan internasionalnya. UNSW mengundangnya untuk berbicara langsung pada civitas akademika UNSW dalam format tanya jawab yang merupakan salah satu program dari ABC TV.

Saya lihat di website UNSW, peserta acara dialog dengan Bill Gates dibatasi untuk mereka yang diundang saja. Sepemahaman saya, undangan itu untuk staff dan mahasiswa UNSW sehingga saya tidak punya kesempatan. Kenakalan saya muncul ketika Asti mendapat email dari dosennya bahwa dosen ini diberi jatah untuk melibatkan mahasiswanya dalam acara tersebut. Asti diundang karena dua alasan. Pertama karena dia mahasiswa internasional di bidang kesehatan sehingga dianggap sesuai dengan tema pembicaraan Bill Gates. Kedua karena Asti cukup rajin ngetwit dan ngeblog sebagai bagian dari perkuliahan International Health yang diasuh oleh dosen itu. Betul, kuliah ini memang mewajibkan mahasiswa untuk ngetwit dan ngeblog seputar isu kesehatan internasional. Dengan keaktivannya ngetwit dan ngeblog, diharapkan Asti bisa menyebarkan hasil pertemuan dengan Bill Gates kepada khalayak yang lebih luas.

Email itu memberi saya ide segar. Meskipun itu ditujukan untuk mahasiswa International Health di UNSW, saya memberanikan diri menghubungi dosen itu. Intinya saya sampaikan bahwa saya mendengar berita itu dari Asti dan saya adalah alumni. Saya juga sampaikan pemahaman saya bahwa alumni mungkin tidak diundang tetapi tidak ada salahnya mencoba dan saya akan menerima segala keputusan. Tentu saja saya tambahi dengan fakta bahwa saya seorang aktivis media sosial. Dengan 5000 teman di Facebook dan hampir 3500 pengikut di twitter, mungkin dia akan pertimbangkan.

Dosen itu membalas email saya dan menyampaikan apresiasinya. Sayangnya, seperti yang bisa diduga, dia tidak bisa mengizinkan saya ikut karena dia hanya bertanggung jawab untuk merekrut mahasiswanya. Meski demikian, dia menyarankan agar saya kontak kantor alumni UNSW karena setahu dia ada alumni yang akhirnya diundang karena secara proaktif mengajukan diri. Saya segera mencari alamat email kantor alumni UNSW. Beberapa menit kemudian saya sudah mengirimkan email ke kantor alumni dengan isi email yang mirip dengan email saya ke dosen itu. Sehari ditunggu, saya tidak mendapatkan jawaban. Dua hari ditunggu, masih belum ada apa-apa. Saya sudah mulai menyiapkan diri tidak akan bisa hadir di acara menarik itu.

Suatu hari saya melihat lagi email saya dan berpikir lain. Pada email itu saya belum ‘mempromosikan’ bidang yang saya pelajari dengan lebih serius. Saya ‘menjual diri’ dengan status saya sebagai aktivis media sosial yang mungkin tidak menjadi perhatian kantor alumni. Akhirnya saya menyusuli email itu dengan melampirkan CV singkat, dengan harapan orang-orang di kantor alumni akan tergerak hatinya. Berhari-hari menunggu, tidak ada balasan. Sayapun akhirnya meyakini bahwa saya memang tidak terpilih dan menerima dengan lapang dada. Sementara itu Asti gembira karena dipastikan akan bisa mengikuti acara itu. Sejak kapan Asti bisa ketemu Bill Gates dan saya tidak? [persaingan internal keluarga] 🙂

Di hari H, tanggal 28 Mei 2013, Asti sudah bersiap-siap. Sementara itu saya masih belum mandi hingga jam 12.30 siang. Saya membaca sebuah SMS dari seorang kawan, Mas Arif, yang ternyata sudah dikirimnya jam 11.03 pagi. Mas Arif teman baik saya satu ruangan di Wollongong, sesama mahasiswa S3. Dalam SMS itu beliau mengatakan “Mas Andi ada telp dr April UNSW, no telp 9385**** minta d’telp pagi ini. arief”. Spontan jantung saya berdegup lebih kencang. Adakah ini terkait dengan Bill Gates? Oh ya, setiap hal kecil yang terjadi terkait UNSW selalu saya kaitkan dengan Bill Gates. Asti bahkan tidak bosan mencari kesempatan dan peluang agar saya bisa mengikuti acara itu. Saya merasa bersaing, Asti malah tidak. Ini namanya persaingan yang tidak imbang 🙂

Tanpa menunggu lama saya menelpon April sesuai dengan nomor yang dia sampaikan ke Mas Arif. Terdengar suara merdua dan ramah dari seorang perempuan yang sepertinya cantik (perempuan dengan kabar baik biasanya cantik). April adalah salah satu staf kantor alumni UNSW dan dia menanyakan apakah saya masih tertarik mengikuti acara Bill Gates. Dalam hati saya bilang “are you kidding me?” Tentu saja saya masih tertarik. Dia juga minta maaf karena tidak menghubungi saya sebelumnya karena jatah alumni sudah terisi penuh ketika saya mengirimkan email sebelumnya. Ternyata pagi itu ada alumni yang tidak bisa datang ke acara tersebut sehingga ada jatah kosong. Itulah sebabnya dia menghubungi saya. Mengapa dia menelpon kantor saya di Wollongong? Karena pada email saya sebelumnya saya tidak menyampaikan nomor HP dan pada signature hanya ada nomor telepon kantor di Wollongong. Kebaikan Mas Arif mengirim SMS adalah kunci penting sehingga saya akhirnya bisa mengikuti acara Bill Gates di UNSW.

Saya melompat berteriak dan membuat Asti geleng-geleng kepala. Padahal hanya bertemu Bill Gates, apa sih istimewanya? Memang tidak begitu istimewa tetapi perjuangan dan proses terjadinya itu yang menarik. Dari sini saya belajar sesuatu. Bahwa keberanian mencoba sesuatu yang tadinya kita anggap tidak mungkin bisa saja membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin. Bahwa kita akan mendapatkan bantuan dari orang-orang yang tadinya kita anggap tidak mungkin membantu kita untuk perihal tertentu. Bahwa punya banyak teman itu tidak pernah salah. Dan bahwa rajin ngetwit hal-hal baik itu bisa membawa kita pada kesempatan yang jauh lebih hebat dari 140 karakter.

Penasaran dengan isi tanya jawabnya? Simak video berikut.

Advertisement

Author: Andi Arsana

I am a lecturer and a full-time student of the universe

23 thoughts on “Bertemu Bill Gates di Sydney”

  1. salut deh… dengan bli andi yg selalu berjuang dan berjuang mudah-mudahan sy bisa meniru perjuangannya

  2. my today’s quote:
    “Bahwa keberanian mencoba sesuatu yang tadinya kita anggap tidak mungkin bisa saja membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin. Bahwa kita akan mendapatkan bantuan dari orang-orang yang tadinya kita anggap tidak mungkin membantu kita untuk perihal tertentu.”__ I Made Andi Arsana
    🙂

  3. Good. i am happy for you, pak Andi. someday, i will meet u in australia, pak Andi. And someday, i will work with Bill Gates on health and education programmes in west timor. God will make ways for, me. Amen.

  4. Kalau saya, punya cita2 ketemu Pak Made Andi
    hmmm… nggak di Twitter, di Blog…. inspiring banget
    salutt habis….
    Ngomong2 soal Bill Gates, harta sebanyak 72,7 triliun itu ditaruh dimana ya?
    nggak mungkin untuk yayasan doank 😀

  5. waaaah… saya sih pengennya bertemu pak andi aj dulu deh…
    karna pak andi ini bsa say pastikan orgnya baik bnget,,, 🙂

  6. Saya ingin bantuan sumbangan dari bill gates, mohon dapat diberikan nomor telponnya karena saya sangat membutuhkannya. ini no hp saya 085776013427
    keinginan saya hanya ingin punya rumah sederhana di jakarta. terima kasih atas perhatian dan bantuannya saya menunggu kabar dari anda.

  7. sy seorang ibu yg banyak keinginan dan cita2 diantaranya membikin rumah yg bisa buat usaha tapi masih banyak memerlukan biaya sy ingin sekali mempunyai uang 4milyar sy pernah mencari lewat acara oprah tapi belum ad jawaban mudah2an lewat yayasan bpk bill gates sy bisa mendapat bantuan sumbangan tapi sy tidak mutlak minta sumbangan sy janji akan mengembalikan tiap blannya 5 6 juta per bulan sy tau itu tdk akan menutup tapikan minimal sy bisa.mengembalikan tp insya allah kalau usahanya maju bisa lebih ya allah ijinkan sy mempunyaoi uang sebanyak itu sy ingin sekali membahagiakan ibu suami anak2ku juga. adik2 dan kakakku amin

Bagaimana menurut Anda? What do you think?

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: