Disadari atau tidak, diakui maupun tidak, setiap ‘aku’ telah hidup berdampingan dengan kesalahan yang bahkan sudah tidak dirasakan kejanggalannya. Demikianlah tanda-tanda kemerosotan peradaban.
Disadari atau tidak, diakui maupun tidak, setiap ‘aku’ telah hidup berdampingan dengan kesalahan yang bahkan sudah tidak dirasakan kejanggalannya. Demikianlah tanda-tanda kemerosotan peradaban.
Iya Bli, mungkin bukan hanya sekadar typo namun banyak hal yang mesti ada saja yang terlewatkan tanpa disadari.
Itulah…hidupnya manusia2 yang belum mengenal dirinya..tapi lebih mengenal yang laennya….sehingga dengan mudah melihat hitam putih di luar dirinya daripada hitam putih dalam dirinya….mudah sekali menimbulkan ketersinggungan..mudah sekali menyalahkan daripada menanyakan ke dalam diri……
Hahaha, iya2
Mungkin yang dibutuhkan cm toleransi dan kata “maklum lah.” 🙂