Bukan untuk sekedar gaya-gaya-an, logo ini untuk mengingatkan siapa saja bahwa pada hari terntentu, ada beberapa gelintir umat manusia di muka bumi, walaupun tidak seheboh mereka yang merayakan Natal dan Lebaran, yang bersuka cita dan menundukkan kepala dalam-dalam menyembah kebesaran Tuhan dan memperingati kemengan dharma atas adharma. Logo ini saya tampilkan agar ada lebih banyak orang belajar tentang toleransi dan tentang keunikan orang lain. Atau setidaknya agar tidak terjadi lagi kelucuan seperti yang terjadi beberapa saat lalu di Jakarta ketika sopir taxi Blue Bird tidak tahu membedakan Pura atau Wihara. Jika toleransi menjadi penting, maka mengetahui tempat suci agama-agama dan hari besarnya mungkin adalah salah satu langkah yang bisa dimulai.
Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan bagi siapa saja yang merayakan.
Bung Madeandi,
Ide sampeyan kreatif banget. Lepas dari itu, toleransi agama di Indonesia kliatannya memang masih menjadi barang mahal, terutama bagi kaum minoritas.
Salam,
Suratno (Paramadina University)
http://www.suratno77.multiply.com