
Meski demikian, harus diakui bahwa mengidolakan seseorang dan kemudian berkesempatan bertemu muka tetap saja perlu dicatat. Setidaknya begitu menuru saya pribadi. Pertemuan dengan Deepak Chopra terjadi tangal 18 Desemember 2007 di Gedung Sekretariat PBB di Manhattan, New York ketika beliau memberi kuliah pencerahan seputar kesadaran dan kedamaian. Ini adalah sisi lain dari ‘being in New York in the right time‘.
Sebagai seorang ilmuwan sekaligus filsuf, Deepak dapat menyampaikan gagasannya dengan bahasa yang sangat mudah dimengerti. Analoginya tentang kehidupan dan peradaban menggunakan telepon genggam, misalnya, adalah bahasa yang sangat membumi untuk memahami sesuatu yang sangat filosofis. “Telekomunikasi yang kita nikmati sekarang berasal dari anggapan ilmiah dasar yaitu esensi dari materi adalah non-materi”, begitu dia menjelaskan bagaimana perkembangan teknologi telah mengubah cara hidup kita. Orang bisa mengirimkan gambar dengan telepon genggam dari Amerika ke China dalam beberapa detik merupakan hasil dari asumsi dasar di atas. “Gambar bukanlah gambar [semata] tetapi dia bisa diubah menjadi gelombang dan seterusnya dan seterusnya” Seandainya saja gambar hanya dilihat sebagai gambar, apalagi yang dibingkai di atas meja ruang tamu, barangkali manusia tidak akan pernah berpikir untuk memindahkannya dalam waktu 5 detik dari Amerika ke China. Itu barangkali yang ingin disampaikan oleh Deepak dalam ceramahnya.
Ratusan peserta di Ruang Konferensi 2 United Nations Secretariat Building terkesima dengan pemaparannya tentang ide-ide besar yang dibahasakan dengan sangat tepat, sederhana dan pas. Kita ingin berbuat sesuatu, tetapi seringkali kita tidak berdaya karena kita berada di dalam system yang tidak sehat. “What can we do?“, begitu seorang perempuan bertanya.
Kita harus kembalikan persoalan ini kepada kaidah dasar bahwa organisasi merupakan representasi dari kumpulan individu. Organisasi tidak akan pernah salah, tanpa individu yang salah. Yang salah adalah ‘aku’. Yang menyebabkan organisasi tidak sehat adalah aku yang sakit. Begitu Deepak memulai jawabannya.
Ada tiga hal yang dia kemukakan secara singkat. Pertama, yakinlah bahwa saya bisa membuat perubahan. Believe me, you can make a difference dengan cinta dan kepercayaan. Tidak ada yang akan berubah tanpa ‘saya’ berubah. Kedua, take action, lakukan sesuatu yang nyata. Cinta tanpa aksi itu tanpa makna dan aksi tanpa cinta itu tidak relevan. Yang ketiga, berceritalah tentang ide-ide baik. Tell stories and give influences. Dengan bercerita tentang hal-hal yang baik termasuk gagasan-gagasan baik, kita telah menyebarkan kebaikan dan dengan ini dunia akan berubah.
Apa yang disampaikan Deepak mungkin sesungguhnya bukan sesuatu yang baru, tetapi sangat menyentuh. Mengenalnya sebagai orang besar membuat gagasan ini menjadi lebih bermakna. Hal besar sesungguhnya tidak selalu harus terdengar wah dan rumit. Hal sederhana yang mudah dipahami juga bisa menjadi sesuatu yang besar sesungguhnya.
Begitulah Deepak Chopra membius pendengarnya dengan filsafat yang dalam tetapi mudah dipahami karena kejernihannya, sekaligus tidak terdengar menggurui. Pengetahuannya tetang ilmu teknis dan ilmiah membuat apa yang diucapkannya lebih mudah diterima. Terima kasih Dr. Chopra.
One thought on “Deepak Chopra: You can make a difference!”