
Ibunya bercerita suatu saat. Dulu ketika ibunya kecil, Ikan Kod adalah ikan yang paling murah karena sangat mudah didapat di sekitar pemukiman. Saking mudahnya menadapatkan Ikan Kod, hampir tidak ada harganya, kalaupun ada yang menjual. Karena murah, ikan ini tidak memberikan gengsi yang tinggi kepada pemakannya. Keluarga yang makan Ikan Kod adalah keluarga miskin yang tidak bisa membeli jenis ikan lain yang lebih mahal. Kalau sebuah keluarga makan Ikan Kod di suatu sore, maka sang ayah akan memerintahkan sang ibu rumah tangga untuk menutup jendela ruang makan agar tetangga tidak tahu kalau mereka makan Ikan Kod. Mereka malu sekali kalau ketahuan, karena akan dicap bukan dari kelas menengah ke atas.
Sementara hari ini, kalau sebuah keluarga makan Ikan Kod maka mereka cenderung membuka jendela lebar-lebar seakan ingin menunjukkan pada dunia kalau mereka bisa makan ikan mahal ini. Kod memang kini sangat mahal di Brazil.
Begitulah kecenderungan bergesar setiap saat. Di tahun 70-an, konon di dunia barat orang merasa nyaman naik mohil, sementara di Asia masih menggunakan sepeda. Kini negara berkembang, terutama di Asia bangga menggunakan mobil sementara orang barat katanya semakin banyak yang menggunakan sepeda gayung. Begitulah kehidupan, trend menjadi sesuatu yang penting atau setidaknya dipentingkan.