Ini adalah kisah tentang alumni Teknik Geodesi UGM: Mas Amin Nurdin dan Mbak Cherli. Mas Amin orang Indonesia, angkatan 1996 dan Mbak Cherli berasal dari Timor Leste, angkatan 2009. Kini, keduanya mewakili negaranya dalam urusan batas internasional.
Beberapa waktu lalu, Mas Amin mengirimkan foto pada saya. Pada foto itu, nampak Mas Amin dan Mba Cherli berpose di dekat Bendera Indonesia dan Timor Leste. Rupanya, keduanya tengah menjalankan perundingan untuk menetapkan batas antara Indonesia dan Timor Leste. Dalam pesannya, Mas Amin menulis “ilmu geodesi tidak membatasi dalam pengabdian kepada negara, sekalipun kita berdiri di pihak yang berbeda”.

Bagi saya pribadi, ini adalah momen akademik yang begitu penting. Mbak Cherli adalah bimbingan skripsi saya sedangkan untuk Mas Amin, saya adalah ko-promotor S3nya. Beliau sedang menyelesaikan S3 di Prodi Ketahanan Nasional di Sekolah Pascasarjana UGM. Yang lebih menarik, saya dan Mas Amin adalah sahabat seangkatan ketia S1 di Teknik Geodesi UGM. Saya ingat, kami pernah bersama-sama melakukan denonstrasi saat reformasi 1998.

Rasanya turut terharu menyaksikan dua alumni Teknik Geodesi UGM itu kini berperan bagi negara masing-masing. Saya yakin, keduanya akan membela bangsanya dengan penuh seluruh. Di sisi lain, saya juga yakin, mereka akan menjunjung tinggi akal dan ilmu yang telah mereka pelajari di tanah yang sama di Padepokan Gadjah Mada. Di tangan mereka, semoga titik temu kedua bangsa menjadi lebih dekat.
Hari ini istimewa karena Mas Amin telah dinyatakan lulus S3 setelah mempertahankan disertasinya dengan sangat baik. Kecemerlangan pemikirannya masih saya ingat jelas sejak S1 dulu. Dalam sambutan penutup saya ketika sidang disertasi tadi, saya tanpa ragu mengatakan “Mas Amin lebih pintar dari saya”. Hal itu telah dibuktikannya sekali lagi, hari ini. Penguji menegaskan dengan penuh keyakinan bahwa disertasi Mas Amin sangat baik dan layak mendapat nilai tertingi.
Mas Amin dan Mbak Cherli adalah contoh baik tentang makna menjadi alumni UGM. Tentang perjuangan meraih ilmu lalu mengabdikannya bagi makna yang lebih besar. Mereka berdua adalah sebagian dari titik-titik alumni yang tersebar di berbagai tempat. Semoga kita juga bisa seperti mereka untuk terus belajar dan terus berkarya dalam pengabdian. Semoga.
Jogja, 18 Maret 2024
Made Andi (T Geodesi ‘96)