Beasiswa atau Sex Bebas?


Saya telah ngeblog selama lebih dari enam tahun. Jika dikumpulkan dan ada yang mau melakukan (dan dianggap layak), blog ini tentu sudah menjadi beberapa buku. Selama menulis, saya mengamati satu fenomena menarik. Judul posting ternyata sangat berpengaruh. Saya yakin misalnya ada orang yang membaca posting ini karena dalam judulnya ada kata-kata ‘sex bebas’. Atau jika mau jujur, pasti lebih banyak orang yang tergelincir membaca posting ini secara tidak sengaja, karena kata-kata ‘sex’, bukan karena kata ‘beasiswa’. Meski begitu, orang itu pastilah bukan Anda.

Saya pernah menulis dua posting dalam waktu yang tidak terlalu jauh berbeda di sebuah blog saya di Kompasiana. Satu berjudul Sex Bebas, satu tentang tips meraih beasiswa di Australia. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, jumlah pembaca tulisan berjudul Sex Bebas sudah mencapai ribuan, sementara tulisan tetang beasiswa hanya dibaca oleh seratus orang lebih sedikit. Menariknya, saya memperlakukan kedua tulisan itu sama, tidak ada promosi khusus bagi kedua atau salah satunya. Suka tidak suka, diakui ataupun tidak, memang demikian kenyataannya. Tulisan ini pun akan saya pantau dalam beberapa hari ke depan. Rasa-rasanya saya yakin juga kalau pembacanya akan jauh lebih banyak daripada tulisan lain tentang tips menulis personal statement untuk melamar beasiswa, misalnya. Waktu akan membuktikannya.

Anda boleh kecewa karena dalam tulisan ini sama sekali tidak ada unsur beasiswa, apalagi sex bebas. Silakan baca posting lain atau tinggalkan blog ini sekarang juga jika itu yang Anda cari.

Karena sex memang digemari, maka tidak heran ketika ada orang yang memberikan tips agar seorang pemilik website atau blog menempatkan kata kunci yang berbau sex dalam postingnya, meskipun posting itu tidak terkait dengan sex sama sekali. Lebih jauh lagi, ada yang menyarankan menggunakan kata kunci yang sedah menjadi buah bibir di dunia maya seperti video mesum, luna maya, ariel, cut tari dan sejenisnya. Penggunaan kata-kata semacam ini akan membuat lebih banyak pengunjung ‘digelincirkan’ oleh mesin pencari ke website atau blog Anda. Meski demikian, tentu tidak mudah untuk memasukkan kata-kata ‘kontroversial’ tersebut secara sembarangan. Sebuah posting yang terkait dengan pembahasan RUU Tindak Pidana Pencucian Uang, misalnya, tentu agak sulit dikaitkan dengan Luna Maya. Sebuah posting yang membahas tips cara menghubungi profesor di perguruan tinggi di luar negeri untuk urusan sekolah dan beasiswa, tentu tidak mudah dikaitkan dengan video mesum, atau sejenisnya. Oleh karena itulah, saya tidak terlalu pusing dengan jumlah hits. Banyaknya jumlah pengunjung yang dicatat oleh mesih perekam bisa saja tidak mencerminkan minat pengguna internet terhadap situs Anda. Bukan tidak mungkin kunjungn itu terjadi karena sebuah kecelakaan, tergelincir di dunia mesin pencari yang memang licin.

Demikianlah. Fenomena di dunia maya memang menarik. Jika Anda adalah orang yang secara serius mengelola sebuah blog atau website, mungkin ada baiknya mengetahui perilaku pemakai internet. Mengikuti petunjuk mereka yang sudah membuktikan, seorang blogger bisa membuhuhkan kata-kata kontroversial dalam suatu posting. Meski demikian, gunakan kata-kata itu sekontekstual mungkin dan tetap elegan. Anda tidak ingin dicap sebagai penulis murahan dan hanya mengejar ‘hits’ saja kan? By the way, kalau dengan yakin saya bilang bahwa saya punya link 32 video mesum Ariel dan memasangnya seperti ini:

Daftar link video Ariel

Apakah Anda akan mengunjunginya?

Advertisement

Author: Andi Arsana

I am a lecturer and a full-time student of the universe

19 thoughts on “Beasiswa atau Sex Bebas?”

  1. Huhahha.. klo mau bikin blog yg cepet masuk search engine yaa buat judul dan conntent yg pake kata2 yg banyak di cari.. hahahHa.

    ada sebuah artikel di koran TEMPO, yg aku baca beberapa hari lalu lalu, dapet sepotong info,
    menurut data search engine dunia pada 2006, google, indonesia menempati peringkat ke 5 dalam penggunaan keyword “sex”. sedangkan jakarta merupakan kota peringkat ke 2, yg menggunakan kata “sex” untuk keyword searching.

    huahha miris.. itu 2006.. klo sekarang? percaya.. pasti lebih parah..

    *salam kenal 😀

  2. hahaha..
    Benar sekali pak andi..

    di kantor saya di blokir segala hal yang terdapat kontent kata “sex”..Namun karena penasaran dengan tulisan pak Andi ini,
    Saya sampai membuka nya menggunakan software penjebol sekuriti..

    Teryata tidak ada,, hehe.. Namun memang benar apa yang pak Andi tulis,, Karena saya mengamati di Wbsitenya KOMPAS saja.. Untuk Judul Artikel terpopuler,, sudah dipastikan mengandung konten XXX…

    Memang itulah yang menarik anak2 muda jaman sekarang,, apalagi dunia warnet sudah menjamur dimana mana ..hohoho

  3. Saya setuju dengan komentar bapak. Memang budaya kita itu aneh…..tetapi saya kira itu nyata. Demikian halnya juga dengan dunia pendidikan. Mahasiswa agak “tidak suka belajar” pada hal pengen lulus. Metode itu perlu diramu pada saat mengajar, hanya tekniknya harus di pikirkan agar pas dan dianggap saru.

  4. Benar pak, lihat saja di kompasiana yang mempunyai rating tertinggi pasti yang ada hubungannya ama “bawah perut”. Mungkin karena mbacanya gak perlu mikir kali ya…. dan langsung bisa dinikmati hihihihihi

  5. Semuanya kembali ke alasan masing2x individu ngeblog untuk apa. apakah hanya akan menambah perbendaharaan sampah informasi, ataukah ingin mengemukakan ide personal. branding nama sendiri, cari sensasi atau apalah

    rating di search engine yang tinggi untuk apa? jika isi blog tidak memberikan manfaat.

    ^_^

  6. Inilah dunia maya.,padahal penggunaan blog u/ wbsite sebenarnya bahankita u/ mengenal pribadi orang dan penambahan wawasan dalam berfikir situs2 yang ada hanya kita yang tau akan kemanakah kita ,klo untuk dunia pendidkan maka saya akan sangat memahaminya sebagai pendidikan dan bila hanya mengenal sexbebas maka kita pun akan tau penggunanya aadalah orang2yang suka menghayal dan tdk memiliki kepribadian yang positip jadi sebaiknya kita amati daengan positip tujuan nya dan beasiswa sebaiknya di berikan kepada anak2 yang orangtuanya tidak mampu/kepada anak2 yang putus sekolah karena mereka mampu dalam pendidikan tapi tdk mampu dalam masalah biaya pendidikan karena sangat mahal siap yang mau peduli ..karena sekarang banyak anak putus sekolah karena tal ad biaya tapi memiliki kemampuan ,ada seorang anak memiliki IQ125.. tp disuruh mutasi dan raportnya ditahan sampai hari ii dia belum bisa seklah karena belum ada biaya menebus raportnya apaini adil..kls2 SMA sangat sayang bangsa ini tdk memiliki rasa mengayomi…

Bagaimana menurut Anda? What do you think?

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: