Berdesakan di kendaraan umum Jakarta dan aroma keringat yang memusingkan selalu memunculkan kegelisahan dan bahkan penyesalan, mengapa harus kembali [lagi] ke Jakarta? Walaupun selalu ada sesal, kembali ke Jakarta adalah kenyataan yang selalu terjadi. Tidak sulit mencari alasan untuk kembali ke Jakarta. Cinta adalah salah satu saja yang selama ini mendominasi. Bahkan sekedar “visiting a friend is a good reason,” kata seorang kawan.
Aku ke Jakarta lagi, menyaksikan hiruk pikuk kehidupan ibu kota yang konon lebih kejam dari ibu tiri. Untuk ini aku berani membenarkan dan bahkan mendukungnya dengan data empirik 🙂 Ke Jakarta kali ini adalah untuk perhelatan besar yang mungkin bahkan akan turut menentukan arah kehidupanku hingga usia 65 tahun nanti. Selain itu, adalah untuk persahabatan dan pertemanan yang baik. Membangun dan menjaga jaringan yang kokoh tidak pernah salah tempat dan waktu. Jakarta mungkin adalah salah satu tempat yang baik untuk ini. Seperti kata Jerry Maguire, “If this is where it has to happen, then this is where it has to happen“.