Tips menulis (sebuah percakapan di bandara)


Misteri IELTS
Misteri IELTS

Pembicaraan atau pelajaran penting memang tidak harus selalu terjadi di ruang kelas. Seperti kata orang bijaksana, membaca pun tidak salalu berarti membaca buku, duduk diam di meja belajar dan tidak mau diganggu. Membaca yang sesungguhnya justru adalah membaca tanda-tanda jaman, katanya.

Pagi ini saya mengantar seorang kawan baik yang akan meninggalkan Australia untuk kembali ke tanah air karena sudah menyelesaikan tugasnya. “Mungkin aku akan kembali dan sekolah di sini. Sekarang mau belajar IELTS dulu”, katanya setengah berkelakar. “Eh, ada tips gak, gimana caranya mendapatkan skor IELTS yang tinggi, terutama untuk menulis?” tiba-tiba kawan saya ini bertanya agak serius. Pertanyaan seperti ini sebenarnya sangat usang, saya sudah dengar ribuan kali. Entah berapa orang sudah menanyakan ini di milis beasiswa, misalnya atau ketika saya dikarantina di Jakarta 5 tahun lalu.

Anehnya, meskipun pertanyaan ini usang dan biasa, tetap saja tidak mudah untuk menjawabnya. Lebih tidak mudah lagi karena kami sedang ada di barisan antrian untuk check in Garuda 715 dari Sydney ke Bali. Suasananya jauh dari ideal untuk sebuah proses transfer ilmu. Kreativitas saya ditantang dalam momen seperti ini.

Saya adalah penganut prinsip bahwa sebelum saya mampu untuk menjelaskan sesuatu kepada orang lain dan membuat orang tersebut benar-benar mengerti, maka saya sendiri belum mengerti. IETLS saya, yang kalau disetarakan dengan TOEFL cukup untuk  masuk Harvard Law School diuji keabsahaannya pagi ini, itu yang ada dalam pikiran saya, maka saya diam sejenak.

“Untuk Task 2 yang menanyakan pendapat, bagi tulisan menjadi 5 paragraf” saya memulai. “Misalnya pertanyaannya adalah Mangku Pastika is the best governor candidate for Bali. To what extent do you agree or disagree?” maka susun tulisan dengan strategi begini: Tentukan apakah akan setuju atau tidak, pikirkan tiga alasan yang UMUM. Misalnya kita setuju, dan sertakan alasannya misalnya ekononi, keamanan, simpati interasional. Sampai di sini jelas nggak?” saya bertanya sekedar untuk menguji apakah penjelasan saya cukup mudah diterima. “Ok, so far so good” kata kawan saya ini dengan wajah berbinar. Senyumnya agak tertahan pertanda ada sesuatu yang berkecamuk di dadanya.

“Paragraf pertama, mulai dengan membahasakan ulang pertanyaannya sebagai background introduction. Ingat, membahasakan ulang tidak sama dengan mengulang apa adanya. Selanjutnya sampaikan thesis kita apakah setuju atau tidak yang dilanjutkan dengan preview ketiga alasan yang kita siapkan. Misalnya kita bisa menulis People in Bali are waiting for the important moment in life. For the first time in history, the are going to vote for their governor on 9 July 2008. Three pairs of candidates are on stage and all are good. However, I strongly believe that Pastika – Puspayoga is the best couple for Bali in the next five years. This opinion relates to three reasons: economic consideration, security issue, and international sympathy. Paragraf ini terdiri dari sekitar 70-an kata dan cukup untuk paragraf pertama. Ingat sekali lagi, paragraf pertama harus terdiri dari background intro, thesis, dan reason preview. Jelas nggak bos?” Kawan saya mengangguk dan kini senyumnya mulai mengembang agak lepas. Sepertinya dia baru saja belajar sesuatu. “Boleh saya lanjutkan Pak?” saya berkelakar melihat sumringah wajahnya.

“Paragraf kedua, ketiga dan keempat masing-masing adalah penjelasan dari ketiga alasan yang sudah kita siapkan sebelumnya. Dalam hal ini, paragraf 2 akan berisi elaborasi alasan ekonomi, paragraf 2 berisi tentang isu keamanan, paragraf ketiga tentang simpati internasional. Sebelum memulai ada baiknya membuat struktur seperti halnya mind map terlebih dahulu. Misalnya buat saja di kertas ketiga alasan tersebut dalam tiga lingkaran yang berbeda. Dari masing-masing lingkaran tersebut buat garis ke arah luar. Bayangkan lingkaran itu adalah matahari dan garisnya adalah sinarnya. Masing-masing garis akan mewakili satu ide terkait alasan tersebut. Misalnya dari lingkaran ekonomi akan keluar garis ide terkait investor asing, parisiwisata dan sebagainya. Dari lingkaran keamanan akan keluar garis ide anti terorisme, penurunan kriminalitas dan sebagainya. Sedangkan dari lingkaran simpati internasional akan keluar garis ide pengalaman internasional pastika, kesusksesan dalam bali bombing 2002, dan lain sebagainya.” Saya menjelaskan sambil tak henti-henti menggerakkan tangan membentuk linkaran dan membuat garis-garis yang keluar dari lingkaran untuk mewakili ide. Entah apa yang dipikirkan orang yang ngantri di belakang kami 🙂 “Walah, kok aku serius amat ya?! By the way, bisa kan membayangkan ya?” Saya sekali lagi menguji apakah penjelasan saya bisa diterima. “Masing-masing alasan ini sebaiknya dilengkapi dengan berapa ide?” dia bertanya. “Sebenarnya tidak ada batasan, cuma sesuaikan dengan waktu. Misalnya, kalau mau bicara tentang suksesnya Pastika di dunia internasional, mungkin satu buku tidak akan cukup, tapi kita kan cuma membuat essay 250 kata saja. Ini yang perlu diperhatikan.” “Hm.. ok paham. Lanjutkan!” katanya mantap.

“Ok, sekarang kita mulai dengan paragraf 2 yang merupakan alasan pertama. Intinya, paragraf ini harus dalam kerangka mendukung thesis kita bahwa kita setuju dengan pernyataan bahwa Pastika is the best. Artinya, semua tidak boleh lepas dari paragraf pertama. Kalau sudah mengatakan setuju, jangan mengemukakan sesuatu yang melemahkan thesis. Misalnya kita bisa menulis If Bali has Pastika as its governor, he will bring positive hope to the economy. It has been known that Pastika is a popular person, not just in Bali but also in Indonesia and worldwide. He was named one of the newsmakers by Times Magazine in 2002 in a positive context. Therefore, people around the globe know him, including international investors. blah blah blah. In addition, tourism, the most important sector in Balinese economy, will also enjoy positive impacts. Pastika is the guarantee for peace and security which will be good reasons for people from around the world to come to Bali. blah blah blah. Therefore, for economic consideration, Pastika is the only choice for Bali.”

Aku mengakhiri sejenak, memberikan kesempatan pada kawanku untuk menyimak dan mencerna apa yang baru saja aku paparkan. “Gimana Bos, OK?” aku memastikan dia mengerti apa yang aku paparkan. “Ok mantap” katanya sambil memasang wajah yakin, seyakin-yakinnya.

“Paragraf 3 dan 4 kurang lebih sama lah dengan paragraf 2. Tinggal pintar-pintar bermain kata dan pastikan semuanya senada dengan thesis yang kita ungkapkan di paragraf 1. Selalu tutup paragraf dengan meyakinkan pembaca bahwa alasan teresebut memang mendukung thesis kita. Aku nggak perlu mencontohkan paragraf ketiga dan keempat kan?” aku mencoba mengujinya. “Sepertinya nggak deh, kayaknya lumayan sudah ada ide. Lagipula, sebentar lagi aku sudah harus check ini tuh” katanya setengah tertawa.”

“OK, kalau gitu aku jelaskan paragraf terakhir atau paragraf kelima aja biar cepet. Paragraf kelima pada dasarnya berisi minimal dua hal. Pertama adalah ringkasan dari keseluruhan essay dan kedua adalah kesimpulan. Bila perlu, bagus juga diberikan rekomendasi atau saran. Sesungguhnya paragraf ini adalah bahasa lain dari paragraf pertama. Misalnya mulai dengan “To sum up, there are three reasons why Pastika-Puspayoga is the best candidate couple for Bali: economic consideration, security issues, and international symphathy. These three points can be strong reasons for Balinese to vote for the couple for the Governor and Vice Governor of Bali for the next five years”  aku mengakhiri.

“Ya kira-kira begitulah. Terus terang aku bukan pengajar IELTS, hanya sekedar praktisi. Metode ini pastilah bukan yang terbaik, tetapi selalu berhasil membuatku meraih score IELTS yang diperlukan. Nanti sampai di Bali sebaiknya beli buku-buku terkait untuk referensi.” aku menuntaskan kulaihku pagi ini karena sebentar lagi kawanku ini akan menuju counter untuk check ini.

“Wah thanks berat nih. Pelajaran yang berharga. Sebenarnya aku sudah baca-baca buku petunjuk tetapi tidak ada yang bisa menjelaskan secara gamblang dengan singkat dan tepat. Penjelasanmu sangat membantu kawan. Ok sampai jumpa di Australia di masa depan.” Dia berkata dengan semangat yang berapi-api sambil menyalamiku. Sejurus kemudian kerumunan telah menelannya memasuki lorong yang akan membawanya ke dalam pesawat Garuda 715. Saat tulisan ini Anda baca, kawan saya ini pasti lah sudah di Bali menikmati lawar vegetarian atau memikirkan bisnis besar yang akan dibangunnya. Selamat menulis.

Author: Andi Arsana

I am a lecturer and a full-time student of the universe

36 thoughts on “Tips menulis (sebuah percakapan di bandara)”

  1. pak Andi,
    thanks a lot for sharing this knowledge.
    sangat bermanfaat. :)..
    oh ya pak, sy izin minta link bapak untuk di blogroll sy ya.. 🙂
    boleh?
    terima kasih sebelumnya 🙂

  2. Salam Kenal
    Terimaksih untuk sharingnya pak. Sangat bermanfaat, apalagi buat saya yang sekarang sedang matia-matian mengejar nilai IELTS. bayangkan saya yang hanya memiliki nilai IELTS 5.5 harus mengejar skor IELTS 8. Bukan untuk ke PT, tapi agar saya bisa teregister sebagai guru di Australia. Pemerintah Australia menerima ijazah saya (dari IKIP N Yogya) dan saya boleh mendaftarkan diri sebagai guru, tapi dengan syarat yang maha berat buat saya yang tidak terlalu pintar ini. Sebenarnya saya melakukan ini bukan untuk sok2an, tapi karena saya dapat jodoh orang australia…, sayang rasanya saya meninggalkan profesi guru saya. lagipula saya sudah terlanjur jatuh cinta jadi guru
    sekali lagi, makasih atas sharingya

    Salam hangat
    Zila

  3. hi all
    Jikalau ada niat punya ielts dengan nilai tinggi dengan cara cukup singkat, maka caranya masuk kembali ke rahim sebelum anda di lahirkan, nanti minta di lahirkan di negara english speaking countries, dan grow selama disana , jamin ieltsnya meningkat pesat

  4. thank pk, selama ini belajar bahasa inggris menyeramkan bai saya, tapi sejak membaca tulisan-tulisan bapak, saya semakin terpacu untuk belajar trus….
    thanx so much

  5. Thank you pak membaca blog bapak serasa kembali ke suasan di IALF (kebetulan dapat dana DIkti untuk belajar bahasa Inggris :))

    mohon ijin mengelinkan ke blog saya 🙂

  6. really awesome explanation… !
    penjelasannya sangat mudah untuk dipahami
    thank you for sharing, sir!

  7. hallo Mr Andi

    it’s such a great explanation for writing part II on ielts,
    How about writing for part 1 sir? do you have any ideas?

    Thanks

Leave a reply to Andi Arsana Cancel reply